BERBAGAI FUNGSI AKUNTAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI BISNIS
Pendahuluan
Perkembangan tekhnologi informasi, memungkinkan setiap organisasi bisnis untuk dapat mengintegrasikan area fungsi utama dalam proses bisnis ke dalam satu sistem. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan ERP (Enterprise Resource Planning), yang merupakan sistem perangkat lunak modular dan dirancang untuk mengintegrasikan area fungsional utama dari proses bisnis perusahaan ke dalam satu sistem yang terintegrasi. Melalui sistem ERP, memungkinkan pelaporan akuntansi manajemen seperti laporan penganggaran modal, analisis varians, profitabilitas, dapat dihasilkan dalam sistem ini. Hal ini menyebabkan, terjadinya perubahan fungsi akuntan manajemen ke fungsi analisis, dimana harus memastikan kebenaran informasi yang dimasukkan dan laporan yang dihasilkan.
Fungsi akuntan manajemen
Peran akuntan manajemen dalam organisasi bisnis saat ini adalah sebagai penasehat berbasis data & hasil analisis. Sebagai penasehat, akuntan manajemen dapat membantu manajer mengenai masalah yang akan datang dan mengarahkan perhatian mereka terhadap peluang yang mungkin menguntungkan. Menurut sebuah tulisan dalam situs www.cleartax.in, menyebutkan bahwa fungsi akuntan manajemen adalah sbb;
- Profitabilitas. Akuntansi manajemen bertugas untuk menentukan laba dari produk, proyek atau lini bisnis tertentu.
- Break even analysis. Menentukan jumlah unit di mana organisasi berada di titik impas (tidak untung atau rugi).
- Peramalan. Menentukan kendala dalam organisasi dan dampaknya terhadap organisasi.
- Analisis produk baru. Mempersiapkan analisis untuk produk baru dalam hal biaya standar, biaya aktual dan kendalanya.
- Valuasi saham. Menentukan biaya saham langsung dan tidak langsung serta menyajikannya kepada manajemen.
- Analisis varians. Melakukan analisis tren untuk berbagai biaya yang terjadi dan memahami penyebab varians.
- Analisis penganggaran modal. Memahami kebutuhan dalam perolehan aset tetap dan biaya yang terlibat serta pilihan pembiayaan yang terbaik.
- Aids in Financial accounting. Akuntansi manajemen menyajikan informasi keuangan secara berkala serta membantu dalam penyusunan laporan keuangan pada akhir tahun.
Begitu pentingnya akuntansi manajemen dalam bisnis membuat begitu bervariasinya penjelasan tentang fungsi akuntansi manajemen menurut para ahli. Dari sudut pandang yang berbeda, Bragg (2018)[1], mengemukakan bahwa fungsi akuntansi manajemen meliputi:
- Analisis margin. Menentukan jumlah laba atau arus kas yang dihasilkan bisnis dari produk, lini produk, pelanggan, toko, atau wilayah tertentu.
- Break even analysis. Menghitung margin kontribusi dan volume unit di mana bisnis benar-benar berada di titik impas, hal ini dilakukan untuk menentukan poin harga produk dan layanan.
- Analisis kendala. Memahami di mana hambatan utama berada di perusahaan, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kemampuan bisnis untuk memperoleh pendapatan dan laba.
- Menargetkan biaya. Mengakumulasi biaya desain baru, membandingkannya dengan target tingkat biaya, dan melaporkan informasi ini kepada manajemen.
- Penilaian Inventarisasi. Menentukan biaya langsung dari harga pokok penjualan dan persediaan barang, serta mengalokasikan biaya overhead untuk barang-barang tersebut.
- Analisis tren. Meninjau tren dari berbagai biaya yang dikeluarkan, untuk melihat apakah ada varians yang tidak biasa dari pola jangka panjang, dan melaporkan alasan perubahan ini kepada manajemen.
- Analisis transaksi. Setelah menemukan varians melalui analisis tren, memeriksa detail analisi tersebut, hal yang mendasari dan memeriksa transaksi individu, untuk mengetahui penyebab adanya varians. Informasi ini kemudian dikumpulkan menjadi laporan kepada manajemen.
- Analisis penganggaran modal. Memeriksa proposal untuk memperoleh aset tetap, menentukan kebutuhan atas aktiva tersebut, dan menentukan apa bentuk pembiayaan yang tepat untuk mendapatkannya.