BERBAGAI ASPEK DALAM MANAJEMEN PIUTANG DI RS (Part 1)

Pendahuluan
Piutang dan kas merupakan 2 akun laporan keuangan yang saling terkait. Pengelolaan piutang yang baik akan berpengaruh terhadap kas RS. Secara umum, tujuan manajemen piutang adalah untuk mencapai periode penagihan sesingkat mungkin. Hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukkan piutang yang berlebih dan pada akhirnya akan mengganggu kas RS. Karena itu, manajemen piutang yang efektif dibutuhkan untuk memastikan terjaganya aliran kas.
Proses manajemen piutang di RS, melibatkan banyak unit terkait mulai dari unit pelayanan hingga bagian keuangan. Karena itu, untuk mencapai kesuksesan dalam manajemen piutang sangat membutuhkan pemahaman setiap unit terkait.
Delapan bidang utama dalam pengelolaan piutang pasien
Pemahaman berbagai unit terkait terhadap berbagai aspek piutang sanga berpengaruh terhadap proses manajemen piutang di RS. Pemahaman mengenai berbagai aspek dan bidang mengenai piutang menjadi penting, karena hal ini akan sangat berpengaruh dalam proses pengelolaan piutang. Menurut Hicks (2018)[1], ada 8 bidang utama dalam pengelolaan piutang pasien, yaitu; 1) legal concepts, 2) contract negotiation, 3) compliance, 4) patient rights, 5) patient access, 6) charge capture, 7) health information management, & 8) patient financial services. Kedelapan bidang tersebut, selanjutnya akan dipaparkan dibawah ini.
- Legal Concepts
Hal ini mencakup pemahaman dan kepatuhan mengenai peraturan pemerintah. Di Indonesia hal ini terkait dengan piutang BPJS yang didanai oleh pemerintah.
- Contract Negotiation
Negosiasi kontrak dengan pihak ketiga merupakan langkah krusial dalam mengelola piutang di RS. Dalam melakukan negosiasi kontrak, manajemen RS membutuhkan pengetahuan komprehensif mengenai proses kontrak, termasuk tingkat penggantian, tanggal efektif dan terminasi, pedoman pengajuan klaim, ketentuan pembayaran, dan ketentuan kontrak lainnya. Setiap strategi negosiasi kontrak bidang medis biasanya unik dan didasarkan pada berbagai faktor, berikut adalah hal-hal yang tidak boleh terlewat :
- Ketahui pasar:
Pengetahuan pasar sangat penting dalam memulai negosiasi kontrak dengan pihak ketiga (pembayar). Jumlah orang yang menjadi tanggungjawab setiap pihak pembayar (BPJS, asuransi, perusahaan, lainnya), sangat penting diketahui sebelum negosiasi kontrak dilakukan. Karena itu, survei pasar menjadi penting dalam memberikan informasi berharga mengenai semua negosiasi kontrak.
- Bersikap realistis:
Memahami berbagai metode pembayaran akan memberi dasar informasi yang diperlukan untuk mengambil pendekatan realistis dalam negosiasi.
- Menyewa konsultan:
Banyak organisasi bergantung pada layanan konsultasi untuk menyediakan negosiasi kontrak dengan pihak pembayar, karena sifat kompleks kontrak dan aspek hukum yang terlibat.
- Compliance
Mengembangkan program kepatuhan melalui pembuatan pedoman manual tertulis yang menggambarkan kebijakan kepatuhan dan kode etik sangat penting. Terkait hal ini, RS di Indonesia dapat belajar dari apa yang kembangkan oleh OIG (Office of Inspector General) dalam program kepatuhan, dengan tujuh komponen berikut:
- Melakukan pemantauan dan audit internal;
- Menerapkan standar kepatuhan dan praktik;
- Menunjuk petugas kepatuhan atau kontak;
- Melakukan pelatihan dan pendidikan yang sesuai;
- Menanggapi pelanggaran yang terdeteksi secara tepat dan mengembangkan tindakan korektif;
- Mengembangkan jalur komunikasi terbuka; dan
- Menegakkan standar disiplin melalui pedoman yang dipublikasikan dengan baik.
- Patient Rights
Ada delapan bidang utama terkait dengan hak-hak pasien dalam bidang medis.
- Informasi pasien: pasien memiliki hak untuk informasi yang akurat dan mudah dipahami mengenai rencana kesehatan, profesional perawatan kesehatan, dan fasilitas kesehatan mereka.
- Pilihan penyedia: pasien memiliki hak untuk memilih penyedia layanan kesehatan saat mereka membutuhkannya.
- Akses ke layanan darurat: pasien memiliki hak untuk mendapatkan perawatan medis darurat terlepas dari kemampuan mereka untuk membayar.
- Informed consent: pasien hanya boleh menyetujui perawatan medis jika mereka memiliki informasi yang cukup mengenai diagnosis mereka dan semua opsi perawatan yang tersedia dalam hal yang dapat mereka pahami.
- Penghormatan dan non-diskriminasi: pasien memiliki hak untuk mempertimbangkan, menerima perawatan layak dari semua profesional perawatan kesehatan dan tidak mendapat diskriminasi dalam pemberian layanan.
- Kerahasiaan: pasien memiliki hak untuk komunikasi pribadi dan memiliki kerahasiaan informasi yang dapat diidentifikasi secara individual.
- Keluhan dan banding: pasien memiliki hak untuk penyelesaian yang adil dan efisien dari setiap keluhan yang dibuat ke pelayanan medis.
- Tanggung jawab pasien: pasien memiliki sejumlah tanggung jawab ke pelayanan medis termasuk partisipasi aktif dalam rencana perawatannya, penyelesaian kewajiban keuangannya secara tepat waktu dan interaksi dengan semua staf dengan baik.
[1] Joy Hicks, 2018, 8 Key Areas of Medical Accounts Receivable Management