Browse By

BENCHMARKING KINERJA RS

Pendahuluan

Untuk mengetahui keunggulan dan posisi suatu organisasi dalam persaingan, diperlukan pengukuran terhadap pencapaian target organisasi. Pengukuran ini bisa juga dilakukan dengan benchmarking. Benchmarking adalah metode untuk mengukur standar organisasi dengan membandingkan kinerja bisnis. Beberapa hal yang dapat dibandingkan adalah produktivitas, biaya, hasil, kualitas maupun hal lainnya yang dapat dijadikan tolok ukur.

Benchmarking juga dapat memicu kreatifitas dalam meningkatkan kinerja organisasi. Baik peningkatan dalam pengembangan produk atau layanan, penurunan biaya, efektifitas waktu, dan peningkatan kualitas kinerja.

Benchmarking terkait dengan menilai Kinerja RS dengan Standar Industri

Dalam menilai kinerja RS, kita dapat memulainya dengan mengukur kinerja keuangannya. Pengukuran ini dilakukan dengan menilai rasio keuangan RS misalnya dengan rasio keuangan industri RS. Rasio ini meliputi : Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas. Berikut adalah contoh perbandingan rasio keuangan suatu perusahaan dibandingkan rasio keuangan standar industrinya.

Mengacu pada tabel diatas, suatu organisasi bisnis dapat melakukan perbandingan kinerja keuangan yang telah dicapai suatu periode tertentu dengan standar industrinya.  Standar rasio keuangan setiap industri penting, karena setiap jenis industri memiliki ciri khas yang berbeda dari industri lainnya. Khusus untuk RS, hingga saat ini belum bisa membandingkan kinerja keuangannya dengan standar industri, karena rasio keuangan standar industri RS belum ada.

Benchmarking untuk Perbaikan Organisasi

Penerapan benchmarking pada suatu organisasi, sulit mencapai tujuan jika tidak ada komitmen yang kuat dari manajemen dalam meningkatkan kinerja. Hal ini juga tidak efektif jika tidak adanya kesadaran semua pihak untuk berubah dan beradapatasi dengan melakukan praktik usaha yang terbaik. Benchmarking dapat dilakukan untuk mengetahui kelemahan, dan strategi apa yang dapat ditiru dan diterapkan dalam organisasi. Hal ini dapat menghemat waktu karena dapat mempelajari secara singkat proses organisasi lain beserta dengan kegagalan yang pernah dialaminya. Hal ini pernah dibahas dalam tulisan mengenai BENCHMARKING KINERJA PUSKESMAS dan BENCHMARKING; USAHA MENINGKATKAN KINERJA RS.

Baca Juga:  DAPATKAH INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN MENERAPKAN MODEL BISNIS BERBIAYA RENDAH? (Part 3)