APAKAH ANALISIS SWOT SESUAI DENGAN KEADAAN RS SAAT INI? (Part 2)
Bagaimana cara melakukan analisis SWOT dengan benar (Lanjutan)
Lihat APAKAH ANALISIS SWOT SESUAI DENGAN KEADAAN RS SAAT INI? (Part 1)
Berikut adalah cara melakukan analisis dengan benar menurut Jurevicius (2013)[1],
Identifikasi Peluang dan ancaman
Peluang dan ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Kedua factor ini biasanya muncul karena perubahan dalam lingkungan makro, industri, atau pesaing. Peluang dapat membawa keunggulan kompetitif jika dimanfaatkan. Sedangkan ancaman dapat merusak atau mengakibatkan dampak buruk bagi RS, sehingga harus dihindari atau dihadapi. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana mencari peluang & ancaman? Dalam konteks ini, Jurevicius memberikan beberapa cara, yaitu:
- PESTEL.
Analisis PEST atau PESTEL mewakili semua kekuatan eksternal utama (politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum) yang memengaruhi organisasi. Ini merupakan tempat terbaik untuk mencari peluang dan ancaman yang ada atau baru.
- Kompetisi.
Setiap pesaing bereaksi terhadap gerakan pesaingnya dan perubahan eksternal. Mereka juga mengubah strategi yang ada atau memperkenalkan strategi yang baru. Oleh karena itu, organisasi harus selalu mengikuti tindakan para pesaingnya karena peluang dan ancaman baru dapat terbuka kapan saja.
- Perubahan pasar.
Peluang dan ancaman muncul selama perubahan pasar. Kebutuhan segmen pasar lainnya dipenuhi dengan produk/jasa yang sama. Pasar geografis yang terbuka memungkinkan organisasi untuk meningkatkan volume ekspor atau memulai operasi di negara baru. Seringkali ceruk pasar menjadi menguntungkan karena perubahan teknologi. Akibatnya, perubahan pasar menciptakan peluang dan ancaman baru yang harus dimanfaatkan atau ditangani jika suatu organisasi bisnis ingin mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Sebagian besar perubahan eksternal dapat mewakili peluang dan ancaman. Misalnya, nilai tukar dapat meningkatkan atau mengurangi laba yang diperoleh dari ekspor. Ini tergantung pada nilai tukar, yang dapat naik (peluang) atau jatuh (ancaman) terhadap mata uang negara asal. Organisasi hanya bisa menebak hasil perubahan dan mengandalkan perkiraan analis. Dalam kasus seperti itu, ketika organisasi tidak dapat mengidentifikasi apakah faktor eksternal akan mempengaruhinya secara positif atau negatif, ia harus mengumpulkan informasi yang tidak bias dan dapat diandalkan dari sumber eksternal dan membuat penilaian sebaik mungkin.
Pedoman untuk SWOT yang berhasil
Berikut adalah pedoman dalam keberhasilan analisis SWOT menurut Jurevicius:
- Identifikasikan faktor-faktor relatif terhadap pesaing.
Hal ini penting dilakukan guna menentukan apakah faktornya merupakan kekuatan atau kelemahan.
- Daftar antara 3-5 item untuk setiap kategori.
Jangan buat daftar terlalu pendek atau terlalu panjang.
- Item harus didefinisikan secara jelas dan sespesifik mungkin.
Misalnya, kekuatan RS adalah: citra (tidak jelas); citra yang kuat (lebih tepat).
- Mengandalkan fakta bukan opini.
Temukan beberapa informasi eksternal atau libatkan seseorang yang dapat memberikan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Faktor harus berorientasi pada tindakan.
Misalnya, "pengenalan produk baru yang lambat" adalah kelemahan yang berorientasi pada tindakan.
[1] Ovidijus Jurevicius, 2013, SWOT Analysis - Do It Properly!