ANALISIS PIUTANG USAHA & MANFAATNNYA BAGI INVESTOR
Pendahuluan
Pendapatan, laba bersih, & laba perlembar saham dalam laporan keuangan, sangat penting bagi investor. Hal tersebut merupakan cara yang baik untuk mendapatkan gambaran kesehatan secara keseluruhan. Namun, hanya fokus pada ketiga hal tersebut membuat investor kehilangan kesempatan untuk memperoleh analisis yang lebih baik. Salahsatu informasi yang dapat membuat investor memperoleh informasi lebih baik adalah dengan melakukan analisis terhadap piutang usaha.
Terkat dengan piutang, Fernando (2015)[1] menyoroti 3 hal yaitu; 1) Accounts Receivable: What Is It and Why Does It Matter?, 2) How to Analyze Accounts Receivable, & 3) Read the Notes to the Financial Statements. Ketiga hal tersebut akan dibahas berikut.
Accounts Receivable: What Is It and Why Does It Matter?
Secara sederhana, piutang merupakan item aktiva lancar yang mengukur terhadap uang yang dihutang pelanggan atas barang atau jasa yang sudah diberikan. Walaupun piutang termasuk dalam aset, namun bisnis tidak dapat mengharapkan 100% uang dalam piutangnya akan kembali di masa mendatang. Mengingat risiko ini, mengapa bisnis terus memberikan barang dan jasa tanpa pembayaran di muka? Saat berhadapan dengan pelanggan reguler dan andal, maka sebuah bisnis dapat mengambil manfaat dari penjualan barang dan jasa secara kredit. Karena dengan cara ini, bisnis dapat membuat lebih banyak penjualan.
Masalahnya muncul saat piutang tersebut tidak dapat diandalkan, dan hal ini membuat kerugia pada bisnis. Untuk memperhitungkan risiko ini, pelaporan keuangan harus dapat menggambarkan asumsi ini, yang biasa disebut dengan penyisihan kredit macet. Karena, apabila piutang hanya dilihat pada nominal saja, maka nilai tersebut belum tentu menggambarkan indikasi praktik bisnis yang sehat atau tidak sehat. Pengetahuan terkait kesehatan bisnis hanya dapat diketahui melalui analisis yang cermat.
How to Analyze Accounts Receivable
Selama bertahun-tahun, para analis telah mengembangkan banyak metode berbeda untuk mengetahui kualitas dasar piutang usaha. Salah satu metode paling sederhana yang tersedia adalah penggunaan rasio piutang terhadap penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi piutang dengan penjualan. Langkah ini memungkinkan investor untuk memastikan sejauh mana penjualan bisnis belum dibayar oleh pelanggan pada titik waktu tertentu. Angka yang lebih tinggi menunjukkan bahwa bisnis mungkin mengalami kesulitan mengumpulkan pembayaran dari pelanggannya.
Metode lain yang digunakan adalah dengan melihat perubahan nilai penyisihan kredit macet perusahaan dari waktu ke waktu. Nilai ini biasanya dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan, namun juga ada dalam neraca. Apabila nilai penyisihan kredit macet telah tumbuh secara substansial, bisnis mungkin memiliki kemampuan yang kurang dalam menagih pembayaran dari pelanggannya. Pada saat yang sama, penurunan dalam penyisihan kredit macet juga dapat menunjukkan bahwa manajemen bisnis telah menghapus sebagian piutang mereka.
Read the Notes to the Financial Statements
Agar dapat mengevaluasi piutang, dapat juga melakukan melalui analisis lainnya. Sebagai contoh, catatan pada laporan keuangan dapat menyebutkan pelanggan tertentu dengan hutang yang belum terbayar. Kumpulkan nama-nama ini dan selidiki kelayakan kredit masing-masing pelanggan secara individual. Kemudian perkirakan kemungkinan dari setiap pelanggan yang dapat membayar bagian dari piutangnya. Analisis ini memerlukan pengetahuan dan memakan waktu, karena proses memperkirakan kelayakan kredit merupakan hal yang sangat kompleks.
Metode yang lebih mudah diakses untuk menilai kualitas piutang bisnis adalah dengan menganalisis sejauh mana pelanggan didiversifikasikan berdasarkan sektor industri. Bisnis yang piutang dagangnya terutang oleh pelanggan yang terkonsentrasi di sektor tertentu mungkin rentan terhadap gagal bayar apabila terjadi penurunan ekonomi yang mempengaruhi sektor tersebut. Sebaliknya, bisnis yang dihutangi oleh basis pelanggan yang sangat terdiversifikasi mungkin kurang rentan, berdasarkan pada anggapan bahwa penurunan ekonomi di sektor tertentu tidak mungkin secara material mempengaruhi tingkat pembayaran piutang yang dimilikinya secara keseluruhan. Melalui analisi ini, investor dapat mempertimbangkan bisnis yang relatif aman apabila masing-masing pelanggan hanya berhutang sebagian kecil dari piutang dagangnya. Dalam kondisi seperti itu, wanprestasi oleh salah satu pelanggannya tidak akan memberikan dampak signifikan pada kesehatan keuangan bisnis secara keseluruhan.
Metode lain yang dapat dilakukan adalah dengan melihat sejauh mana masing-masing pelanggan terlambat membayar. Teknik ini dapat membantu menjawab apakah masalah dengan pelanggan tertentu telah berlangsung dalam jangka panjang. Analisis ini dapat memberikan hasil yang lebih informatif apabila investor melakukannya dengan menggunakan data dari jangka waktu yang panjang.
[1] Jason Fernando , 2015, The Importance Of Analyzing Accounts Receivable