Browse By

Akuntansi Persediaan Untuk Pelaporan Keuangan di RS

Pendahuluan

Kesalahan dalam menentukan metode akuntansi yang diterapkan, dapat berakibat pada kurangnya tingkat validitas nilai yang tersaji dalam laporan keuangan. Persediaan merupakan salah satu nilai akun yang krusial terkait dengan laporan keuangan karena jumlahnya cukup material. Akun lain yang tekait secara langsung dengan persediaan adalah akun HPP (Harga Pokok Penjualan). HPP di RS merupakan elemen terpenting dalam laporan keuangan yang mencerminkan biaya dalam kegiatan RS.

Metode Penentuan Persediaan di RS

Pesediaan awal dan persediaan akhir RS berpengaruh pada nilai HPP. Rumus HPP secara umum adalah;

"(Persediaan Awal + Pembelian Bersih) - Persediaan Akhir"

Dalam penentuan persediaan, harus dilakukan dengan metode yang benar. Sebab, laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi tidak akan valid apabila metode yang digunakan salah. Terdapat beberapa metode dalam penentuan persediaan, yaitu metode periodik dan perpetual. Metode ini sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya (lihat tulisan mengenai PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN AKHIR & HPP DALAM LAPORAN KEUANGAN RS PART 1 dan PART 2).

Di RS, sistem yang paling tepat digunakan sebagai penentu persediaan adalah sistem periodik. Artinya, besarnya nilai persediaan didapat dari perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode. Pada RS, penggunaan metode yang memungkinkan untuk dilakukan dalam sistem ini adalah metode FIFO dan metode rata-rata. Pencatatan jurnalnya yaitu :

Metode FIFO berarti nilai persediaan akhir yang diakui berdasarkan harga barang yang dibeli terakhir, kemudian dikalikan sesuai dengan jumlah unitnya. Sedangkan dalam metode rata-rata, dibagi menjadi dua metode lagi, yaitu metode rata-rata bergerak dan rata-rata tertimbang (Untuk penjelasannya lihat tulisan mengenai PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN AKHIR & HPP DALAM LAPORAN KEUANGAN RS PART 1 dan PART 2).

Baca Juga:  KLAIM DISKON ATAS PEMBELIAN EBOOK: ”PENERAPAN ACTIVITY BASED COST DALAM MENGHITUNG UNIT COST PERLAYANAN DI RS”

Dalam perhitungan persediaan di RS, lebih baik menggunakan sistim periodik metode rata-rata tertimbang. Karena metode ini adalah metode paling mudah untuk perhitungan persediaan secara manual, agar tetap menjaga validitas datanya, berbeda lagi apabila RS sudah menggunakan sistim yang telah terintegrasi secara keseluruhan.

Dalam penentuan nilai persediaan, hal yang pertama harus dilakukan adalah identifikasi unit mana saja yang terkait, lakukan stock opname dan data semua BHP atau obat pada masing-masing unit, tentukan harga beli rata-rata masing-masing BHP atau obat pada periode tersebut. Hitung nilai persediaan dengan mengkalikan persediaan akhir per item dengan harga beli rata-ratanya. Terakhir, tentukan nilai HPPnya (lihat pararaf diatas)