Browse By

TANTANGAN DALAM MELAKUKAN PERAMALAN KEUANGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Perubahan total yang terjadi di organisasi pelayanan kesehatan  (setelah pandem), menyebabkan organisasi ini harus menghadapi berbagai tantangan, antara lain: kekurangan staf, gangguan rantai pasokan, perubahan peraturan, dll. Kondisi ini menyebabkan CFO menghadapi tantangan berarti dalam proyeksi dan peramalan keuganan organisasinya. Karena itu, CFO layanan kesehatan meningkatkan investasi mereka pada alat perencanaan strategis dan analisis prediktif. Menurut Luther (2023)[1], banyak hal yang masih terhambat oleh sistem yang tidak terhubung dan proses yang sudah ketinggalan zaman termasuk ketergantungan yang tinggi pada spreadsheet, yang menambah tantangan dalam proyeksi dan peramalan keuangan organisasi pelayanan kesehatan, seperti; data inaccuracy, rapidly changing healthcare landscape, regulatory changes and uncertainty, & technology complexity. Keempat hal ini akan dibahas berikuti ini.

Data inaccuracy

Menurut survei yang dilakukan oleh Intelligent Medical Objects/IMO (sebuah perusahaan data layanan Kesehatan), 90% eksekutif layanan kesehatan melaporkan bahwa mereka kehilangan pendapatan karena penggunaan data yang tidak efisien. Bagi tim keuangan, mengumpulkan data dari berbagai departemen dapat menjadi latihan dalam menguraikan masukan yang sudah ketinggalan jaman, salah, tidak lengkap, terduplikasi, atau tidak konsisten dalam format dan definisi. Masalah kontroversi juga muncul ketika perkiraan bergantung pada proses manual menggunakan spreadsheet dan menukarkannya melalui email. Kesalahan seperti ini dapat mengakibatkan proyeksi keuangan yang tidak akurat dan pengambilan keputusan yang salah. Belum lagi terjadinya kenaikan biaya. Dari sudut pandang CFO, pengumpulan dan verifikasi data merupakan salah satu tugas yang paling memakan waktu dalam peramalan. Data harus akurat dan transparan dari sumber terpusat, sehingga tim keuangan dapat dengan mudah berkolaborasi dengan bagian lain di perusahaan.

Rapidly changing healthcare landscape

Laju perubahan dalam industri layanan kesehatan hanya dapat diimbangi oleh kompleksitasnya dengan demografi yang menua, kenaikan biaya, konsolidasi industri, dan sejumlah faktor lainnya yang ikut berperan. CFO dan organisasinya perlu terus melakukan map and remap respons terhadap berbagai tantangan yang saling bersinggungan. Hasil dari perencanaan skenario yang mereka lakukan dapat mencakup strategi pemotongan biaya, rasionalisasi jalur layanan, penempatan staf baru dan kompensasi, serta opsi-opsi lainnya.
Baca Juga:  KELEMAHAN PROSES ANGGARAN TRADISIONAL & PRINSIP PENGELOLAAN MELALUI PROSES ADAPTIF DENGAN MODEL BEYOND BUDGETING

Regulatory changes and uncertainty

Tentu saja, layanan kesehatan sangat diatur dan hal ini sepertinya tidak akan berubah dalam waktu dekat. Prospek ini menjanjikan ketidakpastian peraturan yang berkelanjutan, yang menurut survei para CFO diidentifikasi sebagai ancaman utama. Implikasinya terhadap perkiraan keuangan bisa sangat signifikan. Sebagai contoh, undang-undang nilai dalam perawatan kesehatan di AS tahun 2023 (the Value in Health Care Act of 2023). Jika disahkan, hal ini akan memperkuat langkah medicare untuk memberi insentif pada perawatan berbasis nilai dibandingkan model biaya untuk layanan. RUU ini dapat berdampak pada keuangan layanan kesehatan dalam banyak hal dengan mengubah insentif keuangan, model pembayaran dan manajemen risiko, sekaligus meningkatkan kebutuhan akan data dan analisis. Survei HFMA tahun 2023 terhadap para eksekutif keuangan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka tidak siap menghadapi perubahan mendasar tersebut. Secara umum, perencanaan skenario perubahan peraturan yang sedang berjalan perlu mempertimbangkan kemungkinan dampak finansial dari penurunan penggantian biaya, peningkatan biaya kepatuhan, mandat perawatan baru, dan perubahan lainnya.

Technology complexity

IMO melaporkan bahwa organisasi penyedia layanan kesehatan memiliki infrastruktur teknologi paling kompleks dibandingkan industri mana pun. Jadi, meskipun teknologi merupakan bagian dari solusi pengumpulan dan analisis data untuk perkiraan layanan kesehatan, teknologi juga dapat menjadi bagian dari permasalahan. Sebanyak 98% responden survei IMO mengatakan bahwa organisasi mereka harus meningkatkan cara mereka memanfaatkan data layanan kesehatan. Namun 84% menyatakan kesulitan dalam mengintegrasikan beragam sistem dan vendor yang mereka gunakan. HFMA mengidentifikasi lebih banyak tantangan tekhnologi, seperti: menentukan biaya, memperkirakan hasil implementasi berdasarkan biaya tetap, dan lamanya waktu yang dibutuhkan organisasi layanan kesehatan untuk memutuskan implementasi. Semua tantangan ini diperparah dengan kurangnya tenaga profesional TI dan analisis data saat ini. CFO menghadapi tantangan ini secara langsung. Dalam survei Deloitte terhadap CFO layanan kesehatan, hampir 60% mengatakan bahwa mereka berencana meningkatkan belanja modal untuk data & alat interoperabilitas. [1] David Luther 2023, Healthcare Forecasting in 2024: An Overview & Key Strategies