PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL PROFESIONAL KESEHATAN DARI PANDEMI COVID-19
Pendahuluan
Tenaga kesehatan merupakan kelompok orang tersibuk dalam menangani pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia. Para dokter dan perawat, membantu setiap pasien COVID-19 dengan keahlian medisnya, hingga pasien tersebut pulih, bahkan meninggal. Dedikasi profesional medis pada tugas mulia tersebut, seharusnya menginspirasi banyak orang untuk membantu mereka. Salahsatu bentuk bantuan adalah mengikuti rekomendasi untuk menjalankan protokol kesehatan yang telah disebarluaskan.
Banyak pelajaran yang dapat diambil selama pandemi COVID-19 ini. Dalam sebuah artikel di situs https://www.un.org, dengan judul Adaptation and teamwork, the lessons of the pandemic: health personnel, disebutkan bahwa terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil selama pandemi. Antara lain; Everything changes from one moment to another, Communicating COVID-19, Healthcare workers are human beings, too , Teamwork is the way to fight the pandemic. Tulisan ini akan memaparkan beberapa pelajaran yang disebutkan dalam artikel tersebut.
Everything changes from one moment to another
Salah satu tantangan yang dihadapi personel perawatan kesehatan di RS Juárez (Mexico City), adalah bagaimana beradaptasi. Mulai dari mengkonfigurasi gedung hingga memisahkan pasien dengan COVID-19. Hal ini dilakukan agar RS dapat terus merawat pasien dengan penyakit lain, dengan penyesuaian signifikan pada jadwal, peran dan beban kerja staf, hingga protokol kebersihan baru untuk mencegah penyebaran penyakit. Dr. Francisco Gabriel Reyes Rodríguez (Chief of Emergency Area in Hospital Juárez), mengatakan bahwa Semua ini sangat dinamis. Dari satu hari ke hari berikutnya, kami harus menyesuaikan diri untuk memberikan perawatan yang berkualitas. Di unit gawat darurat, tempat tidur harus dikonfigurasi sehingga dapat merawat pasien yang sakit kritis, pasien yang memerlukan ventilasi mekanis, atau teknologi seperti biolaringoskop, atau kabin isolasi. Semua tindakan yang memungkinkan personel medis merawat pasien, tetapi juga melindungi diri dari risiko penularan.
Semua adaptasi harus dilakukan dengan cepat. Tidak ada kemungkinan membuang-buang waktu atau meminta pasien untuk menunggu. Menurut Dr. Reyes, di RS Juárez rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pan American Health Organization (PAHO), yang berasal dari pengalaman merawat pasien di negara lain, menjadi fundamental. Beliau menambahkan bahwa mereka memiliki jumlah pasien yang sangat tinggi. Yang terpenting adalah tidak berhenti memberikan perawatan 24 jam sehari, & 7 hari seminggu.
Communicating COVID-19
Cara berkomunikasi dengan anggota keluarga juga berubah. Semuanya ditangani melalui telepon untuk menghindari orang di ruang tunggu. Dokter dan pekerja sosial telah bekerja sama secara erat untuk menyelamatkan pasien, dan keluarganya. Risiko tinggi penularan virus membuat pasien dan keluarganya harus menghadapi hari-hari yang panjang dan terpisah. Staf RS adalah jembatan yang membantu mereka tetap terhubung satu sama lain selama perawatan. Mereka mencoba untuk terus membantu pasien untuk menyelesaikan pemulihan.
Healthcare workers are human beings, too
Panggilan & kecintaan pada pekerjaan, membuat staf perawatan kesehatan tetap berdiri tegak. Tetapi, mereka adalah manusia yang menghadapi situasi ini dengan berbagai perasaan. Menurut Silvia Olguín Pérez (Head of Emergency Nurses at the Juárez Hospital), kami berada dalam fase 3 di Meksiko, dan sayangnya jumlah pasien terus bertambah, & kami memiliki perasaan campur aduk. Olguín menambahkan bahwa tenaga kesehatan juga memiliki keluarga, dan tentu saja mengkhawatirkan keluargana. Tetapi mereka menyadari bahwa sebagai tenaga kesehatan harus menghadapi pandemi ini.
Ketakutan lainnya adalah serangan, ujaran kebencian, dan tindakan diskriminatif yang terkadang menargetkan dokter dan perawat. Karena itu, Olguín meminta kepada siapapun untuk memahami pekerjaan mereka. Olguín menambahkan bahwa mereka sebagai tenaga kesehatan tidak menginginkan pandemi ini. Tetapi, mereka harus menghadapinya dengan memperjuangkannya karena tugas dan panggilan hidup, bahkan dengan mempertaruhkan hidup mereka.
Teamwork is the way to fight the pandemic
Dr. Luis Antonio Gorordo del Sol, yang mengepalai area Terapi Intensif COVID-19 di RS Juárez, melihat informasi sebagai bagian penting dari perjuangan. Orang harus mewaspadai penyakit ini dan menolak informasi palsu karena COVID-19 dan mitos tentangnya membahayakan ribuan nyawa. Beliau menambakan bahwa mengikuti rekomendasi otoritas kesehatan sangat penting untuk menghindari lebih banyak infeksi dan komplikasi. Apa yang saya lihat di sini setiap hari adalah refleksi dari orang-orang di luar RS yang mengabaikan rekomendasi tersebut. Tinggal di rumah, terus menjaga kebersihan tangan, segera mendapatkan pertolongan medis dan tidak mencoba mengobati sendiri adalah hal yang harus dilakukan orang saat ini.
Di atas segalanya, kerja tim sangat penting untuk menghadapi pandemi. Kita semua adalah bagian dari tim. Sebagai masyarakat, orang-orang di luar membantu menyelamatkan nyawa dengan tinggal di rumah. Mereka yang ada di RS membantu mereka yang sudah sakit. Kita adalah sinergi dan kita harus bekerja sebagai satu tim. Membiarkan diri kita terpecah belah dalam krisis global ini memiliki konsekuensi yang seringkali mematikan. Tidak ada pelajaran yang lebih jelas daripada di unit perawatan intensif RS. Dokter dari banyak disiplin ilmu lain, termasuk internis, ahli bedah, ahli anestesi, dan lainnya, telah ditambahkan ke tim perawatan untuk mencoba mencapai hasil terbaik, atau minimal mengurangi penderitaan pasien dan memberi mereka perawatan.
Dr. Gorordo del Sol mengatakan bahwa Setelah pandemi ini, tidak akan sama lagi, baik sebagai manusia maupun sebagai spesialis, atau baik dalam struktur maupun infrastruktur. Karena itu, kita harus lebih siap; kita harus berkomitmen kembali pada pekerjaan kita. Kami harus terus meningkatkan rencana darurat dan beradaptasi dengan perubahan. Kesedihannya mencerminkan kesedihan banyak orang lain yang bekerja di garis depan pandemi, tetapi itu diimbangi oleh tekad untuk membantu pasien terus memerangi kerusakan akibat penyakit.