Browse By

MANAJEMEN FASILITAS YANG PROAKTIF DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Manajemen fasilitas dalam organisasi pelayanan kesehatan (seperti RS), terkait dengan kebersihan dan pengoperasian yang efisien. Pengelolaan fasilitas yang ada di RS, dapat membuat organisasi tersebut menjadi ekosistem yang menarik untuk pasien, profesional medis, atau bahkan pengunjung. Untuk itu, unit manajemen fasilitas (IPSRS) akan bekerja sekuat tenaga untuk memastikan tim medis dapat memberikan perawatan terbaik bagi pasien-nya.

Terkait dengan manajemen fasilitas yang proaktif di organisasi pelayanan kesehatan, dalam tulisannya Jurgens (2017)[1] mengungkapkan beberapa hal, yaitu; What's it take to be a winning healthcare facility team?, Hospital maintenance is a chessboard, Great facility management for hospitals improves life, & Patient safety and quality. Keempat hal tersebut akan dibahas berikut.

What's it take to be a winning healthcare facility team?

Karena kompleksitas RS dan fasilitas medis lainnya, sulit untuk mengetahui bagaimana membuat unit/tim fasilitas kesehatan (IPSRS) begitu dinamis dan dapat bekerja sama. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh unit fasilitas di RS:

  • Communication, Komunikasi merupakan kunci bagi tim fasilitas RS, baik untuk organisasi pelayanan kesehatan yang lebih besar, ataupun lebih kecil. Jika tim ini tidak dapat mengomunikasikan solusi yang diperlukan untuk suatu masalah, maka masalah kecil saja dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali.
  • Attention to detail. Mampu menemukan masalah atau mengenali perbaikan yang akan datang dapat menghemat banyak waktu, & banyak uang RS. Jika tim dapat dengan cepat mengenali area yang tidak dibersihkan dengan cukup baik, maka dapat menyelamatkan seseorang dari infeksi yang parah.
  • Active problem solvers. RS secara alami tidak dapat diprediksi & sibuk dengan variasi yang berbeda dari pasien yang masuk & yang sedang dirawat. Di sisi fasilitas, mampu memecahkan masalah secara efisien & cepat adalah perintah Tuhan.
  • Pemecahan masalah yang cepat hanya dapat membantu menyelesaikan masalah. Sedangkan inovasi berbeda, & bahkan dapat mengarah pada program yang lebih kuat dalam pemeliharaan proaktif. Pikiran terbuka untuk solusi unik sangat membantu.
  • Willingness to continue education. Sifat ini berlaku di setiap pekerjaan dan harus ditempatkan lebih tinggi pada daftar prioritas. Seseorang yang memilih untuk menjadi stagnan dalam apa yang mereka lakukan dan menemukan kecocokan yang "nyaman" dengan apa yang mereka ketahui, dapat mempengaruhi semua karakteristik sebelumnya dalam daftar ini. Sesuatu yang dapat membantu mencegah stagnasi adalah menyelidiki cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Contoh yang baik di fasilitas pelayanan kesehatan adalah perangkat lunak pemeliharaan perawatan kesehatan.
Baca Juga:  MEMBANDINGKAN ANTARA ZERO BASED DENGAN ACTIVITY BASED BUDGETING

Hospital maintenance is a chessboard

Tim fasilitas harus mengetahui setiap inci papan (daftar pekerjaan pemeliharaan), jenis gerakan apa yang mungkin dilakukan dari peralatan yang mereka pelihara, apa yang perlu dibersihkan, dan apa trade-offnya saat membuat keputusan. Di satu sisi, papan daftar pekerjaan tersebut terkait dengan pemeliharaan reaktif, wabah bakteri menular, pemadaman listrik, dll. Sedangkan di sisi lain, tugas tim fasilitas adalah melindungi raja (pasien) dengan segala cara, dengan menggunakan pengetahuan, komunikasi yang jelas, dan alat untuk membuat mereka tetap aman dan bahagia.

Great facility management for hospitals improves life

Salah satu titik fokus besar untuk program manajemen fasilitas apa pun adalah kebahagiaan penyewa. Terdapat perbaikan peralatan standar tertentu yang perlu dilakukan setiap hari untuk memastikan para dokter dan perawat di departemennya masing-masing dapat menyelesaikan tugasnya dengan akurat dan sederhana. Semua peralatan RS (seperti; Generator, Peralatan Sterilisasi, Tempat Tidur Listrik, Mesin Sinar-X, Monitor Jantung, Berbagai Pompa, Komputer, Kompresor, Pendingin, Pembersih Udara, dll), harus dijaga dengan baik. Menjaga kualitas peralatan, mencoba untuk mengendalikan biaya dan meminimalkan pemborosan harus dilakukan. Karena, jika kualitas peralatan menjadi usang atau nilainya lebih rendah, ketidakakuratan dapat terjadi dan akan mengakibatkan sejumlah masalah.

Patient safety and quality

Manajemen fasilitas dalam organisasi pelayanan kesehatan dapat secara langsung mempengaruhi keselamatan pasien dan kualitas perawatan. Dalam dunia kedokteran dan kesehatan, perhatian terhadap detail dalam segala hal termasuk dalam dunia fasilitas, sangat penting. Misalnya, bola lampu adalah aset sepele di hampir setiap bangunan. Aset tersebut pada akhirnya akan kelelahan (harus diganti), dan hal tersebut mengharuskan tim manajemen fasilitas untuk menanganinya. Karena, akan sulit bai seorang ahli bedah tanpa penerangan di atas kepalanya. Hal ini dapat menjadi pembeda antara operasi yang gagal dan yang berhasil.

Baca Juga:  TINDAKAN UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN LAYANAN KESEHATAN
[1] Charlie jurgens, 2017, How proactive healthcare facility management saves lives every day