MENGIDENTIFIKASI PRILAKU BURUK MANAJER UNTUK PERBAIKAN

Pendahuluan
Manajer harus bersikap sebagai pemimpin yang bijaksana dan disegani oleh bawahannya. Membatasi diri, merupakan hal yang harus dihindari oleh seorang manajer karena akan menghambat kinerja tim. Karena, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya hubungan yang tidak baik dengan bawahannya. Beberapa prilaku buruk sudah seharusnya diketahui seorang manajer agar dapat dihindari.
Identifikasi prilaku buruk seorang manajer
Agar bisa memperbaikinya, seorang manajer harus mampu mengidentifikasi prilaku buruknya terlebih dahulu. Hal ini penting untuk menghindari berbagai akibat yang ditimbulkan. Apalagi manajer juga bertanggunjawab untuk itu mengelola perilaku buruk karyawan, agar dapat mengurangi berbagai bentuk konflik yang mungkin terjadi. Petty (2019)[1], memberikan beberapa ide yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi beberapa perilaku yang harus diubah atau hentikan oleh seorang manajer, yaitu;
- Ask
Tanyakan anggota tim apa yang anda lakukan. Gunakan pertanyaan, "Apa yang berhasil dengan pendekatan saya dalam mengelola?" dan "Apa yang tidak berfungsi?" Milikilah keberanian untuk mendengarkan dengan cermat dan membuat catatan daripada berdebat atau merasionalkan perilaku anda.
- Survey
Bagikan survei dan identifikasi tindakan yang dapat diambil. Ajak karyawan untuk meminta pertanggungjawaban anda atas tindakan tersebut.
- Engage a coach
Manajer dapat memposisikan diri Sebagai pelatih yang memandang sesuatu dengan objektif. Pelatih dapat mengamati tindakan dan tanggapan orang lain. Pada kondisi tersebut, manajer pelu untuk meminta masukan yang jujur, dan tantangan untuk membangun serta mengimplementasikan rencana aksi untuk perbaikan.
- Find a Feedback Buddy
Apabila tidak ada pelatih, manajer dapat meminta seseorang yang dipercaya untuk mengamatinya dalam berbagai pengaturan dan memberikan umpan balik pada kinerja dan reaksi orang lain.
[1] Art Petty, 2019, behaviors that destroy your effectiveness as a manager