KARAKTERISTIK MANAJER YANG BERKUALITAS
Pendahuluan
Posisi manajer sangat penting karena diberdayakan untuk mengelola SDM dalam tanggungjawabnya. Manajer yang buruk dapat membuat pekerjaan yang dianggap hebat menjadi buruk. Saat berposisi sebagai manajer, setiap orang tidak hanya berpirkir dan peduli dengan kompetensi dan kontribusi karyawan, tetapi harus mampu menjadi penyemangat untuk meningkatkan gairah kerja karyawannya. Manajer yang berkualitas harus mampu menyiapkan kualitas dan kompetensi diri, agar dapat terhubung dengan semua staf. Ketegasan sikap dan kecerdasan dalam memberikan instruksi kepada staf, akan menjadi kunci sukses dari kepemimpinannya.
Menurut Heathfield (2020)[1], adalah lima karakteristik utama manajer, yaitu; flexibility is key, honesty is essential, kindness, fair pay, & builds successful teams with a leadership mindset. Kelima Karakteristik Ini perlu untuk terus dikembangkan agar manajer manajer yang baik atau manajer yang berkualitas. Kelima hal tersebut diatas akan dijelaskan berikut.
Flexibility Is Key
Manpower survey menemukan bahwa hampir 40% dari kandidat global mengatakan bahwa jadwal fleksibel adalah salah satu dari tiga hal teratas yang mereka pertimbangkan saat memilih pekerjaan. Namun memperlakukan karyawan sebagai individu juga penting. Ini berarti bahwa manajer dapat bervariasi dalam cara bereaksi terhadap situasi yang berbeda. Manajer yang baik memperlakukan karyawan mereka sebagai manusia. Itu berarti bahwa mereka memperlakukan karyawan dengan fleksibilitas dan pengertian.
Honesty Is Essential
Anggap saja definisi pekerjaan yang baik terkait dengan "jadwal fleksibel" dan "lingkungan yang mendukung". Definisi fleksibilitas adalah, orang dapat mulai bekerja kapan saja antara 7:55 dan 8:02. Lingkungan yang mendukung adalah, bahwa setiap orang harus dalam kantor harus saling mendukung. Namun jika ini diterapkan, manajer akan mulai membenci pekerjaan itu, bahkan jika pekerjaan itu luar biasa.
Berikan karyawan contoh spesifik tentang bagaimana, kapan, dan apa yang dapat mereka tingkatkan jauh lebih baik daripada mengabaikan masalah. Manajer tentu saja tidak dapat memberi tahu karyawan informasi rahasia, tetapi manajer dapat memberi tahu apa yang perlu karyawan ketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. Manajer yang jujur tidak menyimpan informasi.
Kindness
Banyak undang-undang ketenagakerjaan berpusat pada konsep kebaikan. Apabila seorang karyawan yang baru menjadi ayah (karena memiliki bayi), maka sebaiknya manajemen memberikan cuti bagi orang tersebut. Apabila seorang karyawan memiliki kebutuhan khusus dan penunjangnya, perusahaan juga seharusnya menyediakannya. Pemerintah tidak memiliki undang-undang yang mengharuskan manajer memberikan hari libur tambahan saat ibu mertua seorang karyawan meninggal. Tidak ada undang-undang yang mengharuskan untuk menyetujui jadwal yang fleksibel sehingga karyawan dapat kembali belajar ke perguruan tinggi untuk menyelesaikan gelar mereka. Namun manajer yang baik harus mencari cara untuk menunjukkan kebaikan, bahkan saat itu tidak diwajibkan oleh hukum.
Fair Pay
National Labor Relations Act (NLRA) melindungi hak-hak karyawan untuk membahas kondisi kerja, termasuk upah, dengan rekan kerja mereka. Zoë Cullen dari Harvard Business School dan Ricardo Perez-Truglia dari UCLA menemukan bahwa saat mereka meminta orang untuk menebak gaji rekan kerja mereka, tebakannya turun rata-rata 16%. Merupakan suatu yang ilegal untuk membayar orang berdasarkan ras, jenis kelamin, atau karakteristik yang dilindungi lainnya. Manajer harus memahami bahwa pembayaran yang adil untuk semua orang sangat penting untuk kesuksesan. Mereka harus terbuka saat karyawan mendiskusikan kompensasi mereka satu sama lain karena setiap orang secara teoritis harus menerima upah yang adil.
Gaji yang adil tidak hanya terkait gaji yang sama rata dengan karyawan lain pada posisi yang sama. Tapi gaji yang adil menurut gaji yang berlaku secara umum. Sebuah penelitian menemukan bahwa karyawan yang berganti pekerjaan memiliki kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada mereka yang tetap bekerja di perusahaan yang sama. Perusahaan yang tidak memberi kenaikan gaji sepadan dengan apa yang akan diperoleh karyawan jika mereka pindah ke perusahaan baru, artinya juga tidak menawarkan upah yang adil. Penting untuk update tentang informasi gaji.
Builds Successful Teams With a Leadership Mindset
Manajer yang baik tidak hanya melihat keberhasilan mereka sendiri, tetapi juga keberhasilan tim. Society for Human Resource Management mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, manajer harus mengembangkan pola pikir seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus melihat situasi secara berbeda dari kontributor individu. Pemimpin berfokus pada gambaran besar dan membantu menyatukan orang untuk mencapai tujuan yang signifikan. Seorang pemimpin yang baik ingin karyawan terlibat dan merasa dihargai. Ini akan membangun lingkungan di mana orang bisa sukses.
[1] Susan M. Heathfield, 2020, What Are the Qualities of a Good Manager?