PERAN ARTIFICIAL INTELLEGENCE DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Perkembangan yang dirasakan dalam era revolusi industri saat ini, tercermin melalui terciptanya revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Perkembangan tekhnologi juga telah sampai pada tahap penggabungan fisik, digital, dan biologis dalam mempengaruhi ekonomi dan industri global. Keadaan ini, secara langsung atau tidak langsung akan memberi dampak yang signifikan terhadap pelayanan kesehatan.
Penggunaan artificial intellegence (AI) misalnya, sangat berperan dalam revolusi pelayanan kesehatan. Menurut Machaiah (2017)[1], di Amerika Serikat penyakit kronis menyumbang $ 3 dari setiap $ 4 yang dihabiskan untuk perawatan kesehatan atau $ 7.900 untuk setiap orang Amerika dengan penyakit kronis. Penyakit kronis menyebabkan 7 dari setiap 10 kematian. Penyakit kronis dapat diprediksi dan dicegah, dan AI dapat memainkan peran penting dalam mengatasi solusi yang dapat memberikan obat pribadi dan juga intervensi.
Trend AI dalam membantu mengatasi penyakit kronis
Menurut Machaiah (2017), ada beberapa tren utama dalam AI yang dapat mendukung dalam mengatasi tantangan penyakit kronis dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu:
- Big Data, Deep Learning & Disease Detection
AI telah mulai merevolusi layanan kesehatan dengan memanfaatkan analisis big data untuk mengoptimalkan layanan kesehatan. Contoh dari layanan ini adalah proyek Google’s Deepmind Health. IBM Watson for Oncology memiliki kemampuan canggih untuk menganalisis data pasien dan memberikan rencana perawatan yang dipersonalisasi dengan menggabungkan atribut dari file pasien, keahlian klinis, penelitian eksternal, dan data. Teknik-teknik ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi kanker atau penyakit pembuluh darah pada tahap paling awal.
- Precision Medicine & Deep Genomics
Mengidentifikasi pola dalam kumpulan data besar informasi genetik dan catatan medis, mencari mutasi dan keterkaitan dalam penyakit serta mempersonalisasikan petunjuk proses dan perawatan untuk pasien akan memainkan peran kunci dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan penyakit kronis. Atomwise juga telah diluncurkan untuk pencarian virtual obat-obatan yang aman dan sudah ada yang dapat dirancang ulang untuk mengobati virus Ebola. Demikian pula, hampir 50% dari populasi AS, dan hampir 90% orang berusia 65 tahun ke atas (atau sekitar 36 juta pasien), menggunakan setidaknya satu obat resep dan lebih dari 10% populasi AS, yaitu hampir 40% orang. Populasi usia 65 tahun ke atas (sekitar 16 juta pasien), minum lima atau lebih obat resep. Kita dapat memanfaatkan AI untuk mengatasi beban besar pada sistem pelayanan kesehatan dengan polifarmasi.
- Predictive Analytics
Kita juga dapat memanfaatkan kekuatan algoritme prediktif berbasis AI untuk menganalisis stres dan respons emosi. Hal ini dapat digunakan dengan menganalisis data dari gambar melalui pembelajaran dalam analisis ekspresi mikro, mis. Affectiva, Voice stress, dan analisis intonasi mis. deteksi kejang BeyondVerbal dan epilepsi melalui analisis gelombang otak. Google, Im2Calories memanfaatkan algoritma untuk menganalisis makanan dan memperkirakan kalorinya. Moorfields Eye Hospital di London mengumumkan bahwa ia bekerja dengan divisi penelitian AI Google, DeepMind, dalam mengembangkan sistem AI untuk melihat kondisi yang mengancam penglihatan dalam pemindaian mata digital. Sistem ultrasound Samsung Medison menggunakan algoritme (“S-Detect for Breast”) untuk membuat rekomendasi tentang apakah ada kelainan payudara jinak atau kanker atau tidak.
- Chatbots and virtual assistants
Mesin pencarian milik Cina, Baidu telah meluncurkan chatbot medis yang dirancang untuk mempermudah diagnosa penyakit. Bot percakapan ini diberi nama Melody, serta terintegrasi dengan aplikasi iOS dan Android Baidu Doctor. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menghubungi dokter setempat, membuat janji temu, dan mengajukan pertanyaan. Molly asisten virtual yang dikembangkan oleh Sense.ly, dioptimalkan untuk membantu orang dengan penyakit kronis dalam memantau kesehatan mereka dan menghasilkan rencana perawatan pribadi. Teknologi AI juga dapat dimanfaatkan untuk memastikan rencana perawatan dan kepatuhan pengobatan yang lebih baik.
Teknologi IOT/IOE akan menambah sistem perawatan kesehatan dengan data dari sistem eksternal seperti kemacetan lalu lintas, peristiwa masyarakat, dan polusi lingkungan. Hal ini juga dapat diintegrasikan dengan aktivitas matahari dan gangguan pada medan magnet bumi untuk melihat korelasinya pada kesehatan. Model data medis canggih dan pengembangan AI dapat melibatkan pasien dan dokter, dan dapat diaktifkan dengan membuat peta medis yang menghubungkan probabilitas antara gejala dan kondisi pasien.
[1] Poonacha Machaiah, 2017, Artificial Intelligence, Healthcare & The Fourth Industrial Revolution