PERENCANAAN SUKSESI & KINERJA KEUANGAN DI RS (Part 3)
Berikut adalah lanjutan pembahasan dari artikel PERENCANAAN SUKSESI & KINERJA KEUANGAN DI RS (Part 2), tentang pemaparan hasil penelitian Patidar (2016)[1] yang mengkaji keterhubungan antara perencanaan suksesi dengan kinerja keuangan RS.
Penelitian terkait perencanaan suksesi dan kinerja keuangan (Lanjutan)
3. Diskusi (Lanjutan)
Berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa berinvestasi dalam program sumber daya manusia dapat memberikan keunggulan kompetitif. Karena itu, perencanaan suksesi adalah strategi sumber daya manusia utama dalam organisasi untuk mempersiapkan manajer naik ke posisi teratas saat mereka siap. Kontinuitas kepemimpinan menghasilkan penurunan biaya untuk mengganti modal khusus perusahaan dan mempertahankan arah strategis organisasi. Dalam lingkungan yang kompetitif, organisasi akan memperoleh manfaat dari kesinambungan kepemimpinan dan visi strategis.
Penelitian ini menemukan hubungan yang lebih kuat antara kinerja keuangan dan program perencanaan suksesi di RS dalam pasar kompetitif, dan hasil ini konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya. Atas dasar teori RBV, RS dapat menggunakan perencanaan suksesi kepemimpinan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif mereka di pasar. Kepemimpinan puncak yang berkelanjutan memungkinkan organisasi untuk terus maju menuju sasaran strategis mereka. Saat ada program perencanaan suksesi, organisasi mungkin tidak perlu merekrut pemimpin dari eksternal.
Namun, mungkin ada beberapa contoh di mana mempekerjakan kandidat eksternal adalah pilihan yang lebih baik daripada mempromosikan kandidat internal melalui program perencanaan suksesi. Sebagai contoh, peneliti telah menemukan bahwa organisasi dengan kinerja keuangan yang buruk lebih cenderung merekrut kandidat eksternal untuk posisi manajemen puncak (Lauterbach, Vu, & Weisberg, 1999). Kandidat eksternal itu mungkin menghadapi sedikit penolakan dalam menerapkan perubahan radikal untuk meningkatkan kinerja. Penelitian di masa mendatang harus meneliti implikasi dari rekrutmen eksternal versus suksesi internal dalam situasi kesulitan keuangan.
4. Study Limitations
Keterbatasan penelitian ini adalah sbb;
a. Pertama; ruang lingkupnya dibatasi oleh kurangnya data terperinci tentang program perencanaan suksesi. Karena itu, penelitian ini harus dilihat sebagai awal dan dasar untuk studi masa mendatang dengan mengumpulkan data terperinci, termasuk biaya yang terkait dengan program perencanaan suksesi dan efektivitasnya dalam mengurangi pergantian pemimpin puncak serta meningkatkan kinerja keuangan.
b. Kedua; Penelitian ini tidak dapat menilai kumpulan kandidat yang memenuhi syarat dan tersedia untuk Hal ini adalah faktor yang dapat membatasi efektivitas program ini. Namun, kami berharap RS yang berafiliasi dengan sistem yang lebih besar memiliki kumpulan kandidat yang lebih berkualitas, dan kami telah mengendalikan variabel ini.
c. Akhirnya, karena endogenitas potensial, kami tidak dapat menyimpulkan hubungan sebab akibat antara perencanaan suksesi dan kinerja keuangan. Sebagai contoh, hubungan yang diamati antara perencanaan suksesi dan kinerja keuangan mungkin merupakan hasil dari RS dengan kinerja keuangan yang lebih baik dan memiliki program perencanaan suksesi karena mereka memiliki sumber daya untuk melakukannya.
5. Conclusions
Terlepas dari keterbatasan diatas, penelitian ini telah berkontribusi secara signifikan pada literatur tentang perencanaan suksesi RS dan hubungannya dengan kinerja keuangan di pasar yang kompetitif. RS dapat menggunakan hasil penelitian untuk merumuskan strategi dalam meningkatkan efektivitas program mereka, serta untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang berinvestasi di dalamnya.
Temuan dalam penelitian ini dapat menjelaskan tingkat pergantian CEO tinggi di RS, karena manajer berkinerja tinggi mencari peluang yang lebih baik di tempat lain. Program perencanaan suksesi dapat membantu organisasi mempertahankan eksekutif seperti itu dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengambil peran kepemimpinan di masa mendatang. Khaliq, Walston, dan Thompson (2006, p. 3) melaporkan bahwa pergantian CEO “memberikan peluang bagi para pesaing untuk mengambil keuntungan dari keadaan yang tidak stabil dan berusaha untuk merekrut dokter RS serta merekrut karyawan kunci mereka. Program perencanaan suksesi dapat membantu RS dalam menavigasi lingkungan yang sedang bergejolak dengan mendorong transisi yang lebih baik di tingkat organisasi yang lebih tinggi.
[1] Nitish Patidar, PhD, 2016, Succession Planning and Financial Performance: Does Competition Matter?