RENCANA STRATEJIK YANG DIKEMBANGKAN UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN ORGANISASI

Pendahuluan
Melakukan develop terhadap rencana stratejik bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini terkait dengan bagaimana renana stratejik yang telah dikembangkan akan memang akan berdampak pada kesuksesan organisasi. Pada tulisan sebelumnya (TANTANGAN KEPEMIMPINAN DI RS) telah disebutkan bahwa menciptakan visi dan mengembangkan strategi adalah salah satu tantangan paling sulit bagi banyak organisasi. Karena, dalam dunia yang kompleks dan cepat berubah ini, mengantisipasi masa depan bisa menjadi hal yang sangat sulit.
Pada tulisan ini akan memaparkan terkait bagaimana organisasi men-develop renana stratejik setelah menetapkan visi. Proses tersebut harus mengakomodir berbagai aspek yang terkait dengan organisasi maupun dari luar organisasi. Mendevelop rencana stratejik juga harus mempertimbangkan dan mengatur terkait penerapan strategi. Karena menurut hasil survei yang dilakukan oleh Malcolm Baldrige Foundation terhadap para CEO (dalam Stanleigh, 2018)[1], menyebutkan bahwa menerapkan strategi tiga kali lebih sulit daripada mengembangkan strategi.
Develop the Strategic Plan
Menurut Stanleigh (2018), setelah visi dikembangkan maka tim kepemimpinan (manajemen) akan mengembangkan rencana stratejik sbb: 1) collect customer feedback, 2) collect employee feedback, 3) conduct benchmarking research, 4) review the current organizational and/or departmental situation, 5) create the “ideal” future, 6) develop the Key Strategies, 7) conduct a risk assessment, & 8 create the execution plan. Tulisan ini akan mengangkat 3 (dari 8) item terkait pengembangaan rencana stratejik yang dikemukakan Stanleigh.
1.Collect customer feedback
Keuntungan dalam kinerja organisasi secara keseluruhan sering kali didorong oleh pelanggan. Pelanggan biasanya akan fokus pada bagaimana pengiriman produk dan layanan organisasi menghasilkan hasil yang mereka cari dalam kualitas, harga, pengiriman, layanan, dll. Keberhasilan organisasi tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kemampuan ini tergantung pada seberapa baik proses internal organisasi bekerja untuk memenuhi permintaan pelanggan. Karena itu, memahami pelanggan adalah kunci untuk menentukan beberapa persyaratan untuk rencana stratejik.
Tim kepemimpinan (manajemen) juha harus tahu beberapa hal berikut:
-
- Siapa pelanggannya?
- Bagaimana kualitas produk dan layanan yang dikirim ke pelanggan diukur?
- Bagaimana mendapatkan umpan balik pelanggan?
- Apa yang manajemen lakukan dengan informasi yang diberikan pelanggan?
2. Collect employee feedback
Penting untuk melibatkan karyawan dalam perencanaan stratejik dan arahan untuk departemen dan/atau organisasi. Masukan karyawan dapat berupa:
-
- Informasi terkait wawasan tentang masalah, tantangan, kekhawatiran, dan peluang yang mungkin belum diketahui,
- Dukungan karyawan selama tahapan perencanaan eksekusi yang akan menghubungkan pengembangan strategi ke dalam rencana aksi.
3. Conduct benchmarking research
Benchmarking adalah bagian integral dari proses perencanaan dan tinjauan yang sedang berlangsung. Hal ini bertuuan untuk memastikan adanya fokus pada lingkungan eksternal dan untuk memperkuat penggunaan informasi dalam mengembangkan rencana. Benchmarking digunakan untuk meningkatkan kinerja dengan memahami metode dan praktik yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja kelas dunia.
Membandingkan organisasi sendiri dengan organisasi lain yang serupa, dapat membantu menghasilkan wawasan dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas, proses, prosedur, struktur, dan sebagainya secara keseluruhan.
[1] Michael Stanleigh, 2018, Strategic Planning for Organizational Success