THE FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION’S (Part 2)

Berikut adalah lanjutan dari pembahasan pada artikel THE FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION’S (Part 1), tentang paradigm baru dalam era revolusi industri keempat, menurut Tae Yoo (2019)[1],
Paradigm baru dalam era revolusi industri keempat (Lanjutan)
2. Batas antar lembaga lebih tidak pasti
Batas-batas antara lembaga pendidikan dan pengusaha jauh lebih tidak pasti. Mereka bekerja bersama untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan, inovatif, dan wirausaha di mana setiap orang dapat berpartisipasi. Dalam model ini, universitas memainkan peran sebagai orkestrator, yang meliputi community college, lembaga kejuruan, penyedia kursus online, pelatihan, pekerjaan berbasis proyek, dan tantangan kewirausahaan. Bersama-sama, mereka menciptakan hubungan baru dengan pengusaha dan industri di wilayah lokal untuk mendapatkan talenta terampil yang relevan untuk semuanya, mulai dari satu proyek, hingga pekerjaan jangka pendek atau jangka panjang.
3. Peran sektor swasta
Organisasi sektor swasta bermitra dengan fakultas dan berbagi strategi, sehingga semua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait keterampilan yang diperlukan untuk mendorong masa depan pekerjaan. Universitas dan perusahaan memiliki hubungan simbiotik di mana universitas memberikan talenta dari ekosistem mereka, dan perusahaan fokus pada teknologi baru dan pengembangan pasar. Mahasiswa memilih universitas tidak hanya untuk gelar atau fakultas, tetapi karena ekosistem pemberi kerja, proyek dan pengalaman yang dapat mereka akses. Mereka memiliki cara yang terintegrasi, terjangkau, dan mudah diakses, dengan peluang di setiap tahap pembelajaran atau titik masuk seperti pengembangan karier seseorang.
Pergeseran paradigma semacam ini mungkin tampak cukup besar, tetapi universitas dan organisasi sudah mengambil langkah-langkah ke arah ini. Beberapa universitas misalnya, memiliki hubungan kuat dengan perguruan tinggi untuk matrikulasi, dan bekerja dengan mitra masyarakat setempat untuk pengalaman pelatihan kewirausahaan dan tenaga kerja. Universitas lain bermitra dengan perusahaan untuk menyalurkan bakat atau menawarkan kesempatan magang.
Di sektor swasta, perusahaan membantu karyawan mereka dengan perolehan gelar dan pengembangan keterampilan untuk peran masa mendatang, baik melalui universitas atau Massive Open Online Courses (MOOCs). Perusahaan juga menciptakan kurikulum dan sertifikasi yang relevan dengan industri, yang disampaikan melalui lembaga pendidikan, seperti Cisco Networking Academy, yang membantu mahasiswa dari berbagai latar belakang. Selama 20 tahun terakhir, program ini telah mendukung hampir 9,3 juta siswa di seluruh dunia.
Pembelajaran berkelanjutan (Yoo, 2019)
Meskipun upaya yang dilakukan semua pihak merupakan upaya yang berdampak, namun tidak akan mungkin cukup untuk mengikuti tuntutan revolusi industri keempat. Karena itu, perusahaan dan lembaga pendidikan harus terus memimpin dalam membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif dengan beralih dari model tradisional dan bersatu untuk menginspirasi pembelajaran berkelanjutan. Kita tidak hanya dapat mempersiapkan orang dengan keterampilan yang tepat dan membantu mereka berpartisipasi dalam ekonomi digital, tetapi secara kolektif dapat juga membantu memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.
[1] Tae Yoo, 2019,The Fourth Industrial Revolution’s Demand for Perpetual Learning