KEPEMIMPINAN & EFEKTIVITAS ORGANISASI

Pendahuluan
Model kepemimpinan yang efektif dapat mempengaruhi efektivitas organisasi dengan memotivasi dan menginspirasi karyawan. Komitmen & loyalitas karyawan akan tercipta apabila para pemimpinnya mampu memberikan visi yang jelas tentang arah dan strategi organisasi. Disamping itu, kekonsistenan pemimpin dalam membuat keputusan dan menanggapi masalah juga penting. Karena itu, komunikasi yang jelas dan singkat dari para pemimpin dapat memastikan bahwa semua karyawan tahu apa yang harus dilakukan. Hal ini dapat memungkinkan terjadinya efektivitas, produktivitas, dan profitabilitas organisasi.
Tulisan ini akan mengangkat terkait kepemimpinan & efektivitas organisasi, mengacu pada apa yang dikatakan oleh Tara Duggan[1], yaitu; 1) motivation, 2) team building, 3) change, & 4) mentoring.
Motivation
Melalui gaya kepemimpinan karismatik, seorang pemimpin dapat memotivasi karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan memberikan komunikasi secara inspirasional, dan menggambarkan visi organisasi dengan sangat jelas. Hal Ini memotivasi karyawan untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan. Ketika pemimpin menunjukkan komitmen pribadinya untuk bekerja keras dan melakukan pendekatan inovatif dalam pemecahan masalah, karyawan pasti akan menghargainya. Dan untuk meningkatkan produksi, pemimpin biasanya memberikan insentif kepada karyawan, seperti bonus dan imbalan finansial lainnya.
Team Building
Pemimpin yang sukses menyadari bahwa agar berfungsi dengan baik, anggota tim perlu berkolaborasi secara efektif. Lakukan latihan untuk membangun tim dan memastikan bahwa setiap anggota merasakan kontribusi mereka kepada tim dihargai. Ketika posisi tim tersebar, para pemimpin perlu mengambil langkah ekstra untuk memastikan bahwa tim ini berkomunikasi dengan jelas. Misalnya, dengan menggunakan semua fitur dari perangkat lunak konferensi web dan webcam, seperti survei dan jajak pendapat, pemimpin dapat melakukan pertemuan virtual untuk meningkatkan interaksi. Ini mengarah pada efektivitas organisasi.
Change
Perubahan dalam teknologi, kepemimpinan eksekutif dan kondisi pasar dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Kepemimpinan yang efektif dapat meminimalkan gangguan bagi karyawannya dan membantu mereka mengelola transisi pada kondisi kerja baru. Sebagai contoh, ketika suatu organisasi menginstal paket perangkat lunak baru untuk menangani transaksi akuntansi, pemimpin harus memastikan bahwa semua karyawan yang akan menggunakan sistem mendapatkan pelatihan yang mereka butuhkan sebelum implementasi dilakukan. Hal ini penting, aga ketika sistem diterapkan, semua orang sudah siap. Selain itu, minta umpan balik dari karyawan terkait masalah organisasi. Hal ini dapat membuat karyawan merasa menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, sehingga akan cenderung beradaptasi dengan perubahan lebih cepat.
Mentoring
Seorang pemimpin yang efektif dapat membimbing karyawannya dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka sendiri. Pemimpin dapat menyediakan lokakarya dalam keterampilan presentasi, negosiasi, ketajaman bisnis, manajemen proyek dan kompetensi kepemimpinan lainnya. Ketrampilan seperti ini penting agar suatu saat ketika dibutuhkan, karyawan dapat mengambil alih pekerjaan. Para pemimpin berkontribusi terhadap efektivitas organisasi dalam jangka panjang melalui perencanaan suksesi, membantu karyawan mempertahankan keseimbangan kerja dan hidup yang sehat, serta memberikan contoh perilaku etis berstandar tinggi.
[1] Tara Duggan, (tanpa tahun), Leadership & Organizational Effectiveness