BUDAYA ORGANISASI DAPAT MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN

Pendahuluan
Strategi yang ditetapkan dan dijalankan organisasi bisnis, pada intinya bertujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Strategi untuk mendapatkan keunggulan produk, kedekatan pelanggan, dan keunggulan operasional misalnya, dapat mendorong organisasi bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif. Namun, keuanggulan kompetitif tersebut, harus dijaga dan dipeliharan agar terus berlanjut dalam jangka panjang. Karena, keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat membuat pelanggan setia dalam jangka panjang.
Salahsatu aspek yang harus dipertimbangkan terkait keuanggulan kompetitif jangka panjang adalah budaya organisasi. Karena itu, tulisan ini akan mengangkat hal tersebut.
Culture: A Sustainable Competitive Advantage
Menurut sebuah artikel dalam situs www.forbes.com, disebutkan bahwa terdapat tiga bagian yang dapat memungkinkan individu untuk berkembang:
- Tetapkan budaya: Klarifikasi nilai-nilai penggerak organisasi, kepercayaan, dan perilaku yang dapat membantu melayani pelanggan secara khusus.
- Menyelaraskan budaya: Terkait dengan bagaimana mengubah nilai-nilai menjadi norma perilaku yang berkelanjutan dalam organisasi
- Monitor budaya: Terkait dengan bagaimana organisasi mendukung lingkungan, dan bagaimana mendapatkan dan memberikan umpan balik,
Bagian dari proses desain budaya ini membutuhkan perubahan perspektif bagi banyak CEO. Manajemen mungkin beranggapan bahwa hasil adalah tanggung jawab utamanya. Tetapi bagian dari tanggung jawab manajemen adalah mengembangkan budaya dan menumbuhkan bakat individu dan tim yang dibutuhkan untuk hari ini dan di masa mendatang.
Supporting Positive Change in Your Organization
Terdapat tiga tindakan yang dapat dilakukan untuk menginvestasikan waktu dalam mengembangkan budaya organisasi (www.forbes.com):
- Pastikan visi, misi, dan kejelasan nilai.
Visi harus dapat menggambarkan seperti apa bisnis yang diinginkan. Visi harus dapat dicapai, dapat dipercaya, dan mudah dipahami oleh karyawan. Misi merupakan tujuan organisasi. Sedangkan nilai-nilai organisasi adalah bagaimana organisasi melakukan. Memiliki kejelasan penuh tentang visi, misi, dan nilai-nilai organisasi dapat mendukung pengambilan keputusan yang berkontribusi pada budaya yang sehat. Mary menyampaikan bahwa individu akan merasa nyaman dan aman, ketika memiliki kejelasasn mengenai visi, misi dan nilai-nilai organisasi, dan dapat meminta pertanggungjawaban orang terhadap hal itu.
- Pekerjakan SDM yang selaras dengan nilai-nilai organisasi.
Mary telah melihat organisasi yang menunjukkan nilai-nilai mereka dengan menampilkannya di dinding kantor atau fasilitas mereka. Ini merupakan pengingat bagi karyawan mengenai nilai-nilai yang penting bagi mereka dan bagi pelanggan mereka. Beberapa tim secara kolektif akan menggunakan catatan tempel untuk menggambarkan dan membagikan nilai-nilai yang penting bagi mereka di dinding kantor. Hal ini dapat menunjukkan dan menarik orang-orang yang selaras dengan nilai-nilai dan budaya organisasi.
- Berikan banyak peluang untuk input.
Dukung lingkungan di mana ada kepedulian terhadap budaya organisasi yang terus berkembang. Organisasi berkinerja tinggi merangkul peluang untuk bertukar gagasan. Pastikan bahwa manajemen mengumpulkan masukan dan umpan balik dari karyawan. Terakhir, cari peluang pengembangan yang sejalan dengan arahan strategis organisasi dan aspirasi karyawan.