Browse By

SISTEM REMUNERASI DI PUSKESMAS

Oleh; Tubagus Raymond

Pengelolaan  SDM dalam suatu organisasi, harus dilakukan dengan baik agar berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan. SDM yang loyal & berkualitas dapat diandalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Organisasi pelayanan kesehatan (Puskesmas & RS) yang  memiliki SDM yang berkualitas dan loyal sangat menentukan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang mempunyai citra baik di mata pasien (baca artikel mengenai Mengelola SDM RS). Untuk menjaga agar setiap SDM memberikan kontribusi yang maksimal dalam pekerjaannya,  maka sangat diperlukan suatu sistem yang memberikan imbalan terkait hal tersebut. Sistem ini biasanya dikenal dengan sistem remunerasi. Berikut adalah beberapa tujuan dari remunerasi;

  • Mendorong terciptanya SDM yang berkualitas.
  • Mendorong terciptanya persaingan yang sehat antara SDM dalam satu organisasi,
  • Meningkatkan kesejahteraan, terutama untuk SDM yang berkualitas,
  • Menciptakan tata kelola organisasi yang baik dan bersih.

Implementasi sistem remunerasi di Pusmesmas, sangat terkait dengan berbagai peraturan yang ada. Perubahan sistem pembiayaan karena adanya JKN, secara  otomastis berdampak pada mekanisme serta formula pemberian kompensasi kepada SDM di puskesmas. Agar sistem kompensasi tidak menimbulkan konflik antar SDM di Puskesmas, maka sangat diperlukan pemahaman mengenai sistem insentif yang dapat dikembangkan dan disesuaikan berdasarkan kesepakatan melalui beberapa pendekatan yang lebih fleksibel. Sistem remunerasi melalui sistem penghitungan beban kerja SDM sangat diperlukan. Sistem remunerasi yang dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja, akan dapat meminimalisasi konflik yang sangat mungkin terjadi antar SDM di Puskesmas.

Baca Juga:  PERBEDAAN ANTARA PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN (2)