10 PRINSIP & PRAKTIK TERBAIK DALAM INDUSTRI KESEHATAN (Part 2)

Berikut adalah lanjutan pembahasan artikel 10 PRINSIP & PRAKTIK TERBAIK DALAM INDUSTRI KESEHATAN (Part 1), mengenai 10 prinsip mewakili praktik terbaik dalam industri kesehatan yang sebagian besar dari pendapatannya bergantung pada pasien, menurut Evans and Fleming[1].
3. Better, more understandable billing
Tagihan medis bisa sangat membingungkan. Sehingga banyak konsumen yang bahkan tidak berusaha memahami kewajiban keuangannya. Pasien harus dapat melihat semua biaya yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang diterima dan apa kewajiban pribadi mereka dalam layanan tersebut. Mereka juga harus dapat melihatnya secara real time atas biaya yang dikeluarkan.
4. Financial care that measures up to the quality of clinical care
Sebagian besar penyedia dan pembayar (mis., Perusahaan asuransi) memfokuskan perhatian besar pada kualitas perawatan klinis. Jadi mengapa standar yang sama tidak diterapkan pada dimensi keuangan dari pengalaman perawatan? Ketika terdapat anggapan bahwa konsumen menghindari, menunda, dan meninggalkan perawatan karena kekhawatiran mengenai biaya, mengabaikan dimensi keuangan dari pengalaman pasien dapat mempengaruhi kualitas perawatan secara keseluruhan untuk pasien dan masyarakat.
5. Interactions that recognize patients as individuals
Setiap konsumen adalah unik. Keadaan, budaya, dan perilaku mereka beragam seperti kebutuhan mereka dalam mencari perawatan medis dan sikap mereka mengenai cara membayarnya. Karena itu, penyedia layanan kesehatan harus merangkul teknologi untuk memberikan informasi dan komunikasi yang sesuai dengan pasien dalam gaya yang sesuai dengan harapan pasien. "Personalisasi" merupakan standar dalam perdagangan modern. Maka sudah waktunya bagi industry pelayanan kesehatan untuk mengejar ketertinggalan.
6. Reasonable financing options
Seperti di industri lain, penyedia layanan kesehatan perlu bermitra dengan pemberi pinjaman yang memahami pasar piutang layanan kesehatan, dan menerapkan tingkat bunga yang sepadan dengan risiko yang mereka tanggung. Mereka juga harus beradaptasi dengan kemampuan pasien untuk membayar dan melakukan penagihan dengan cara yang menghormati hubungan pasien-penyedia.
7. Better communication
Pasien sangat membutuhkan dan menunggu informasi yang penting bagi mereka secara real time. Tetapi terlalu banyak perawat yang tidak menggunakan saluran komunikasi ini, bahkan untuk memberi informasi kepada pasien mereka. Karena itu, sudah saatnya bagi penyedia layanan kesehatan untuk memberi tahu pasien apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan apakah mereka berencana untuk membuat perubahan yang dapat memengaruhi kehidupan atau keuangan pasien.
8. Solid financial backup plans
Diagnosis dapat berubah. Begitu juga dengan perubahan perawatan. Ketika beberapa hal ini terjadi, kekhawatiran terkait kemungkinan dampak pada biaya akan memiliki efek serius terhadap pendekatan pasien pada perawatan dan hubungannya dengan dokter serta staf medis. Ketika biaya tambahan harus dikeluarkan, pasien perlu dilibatkan lebih awal dan secara terbuka, dengan opsi bagaimana akan menangani biaya tambahan ini. Dengan begitu, pasien dapat lebih tenang dan berkonsentrasi pada perawatannya.
9. Doctors, nurses, and staff who aren’t distracted by financial minutiae
Dokter dan pasien harus dapat berkonsentrasi pada satu hal saja, yaitu menjaga dan memulihkan kesehatan. Karena itu, penyedia layanan kesehatan sudah harus memiliki sistem dan teknologi keuangan. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga pasien mendapat informasi dan melindunginya dari gangguan serta konflik terkait keuangan.
10. A relationship you can count on
Hubungan pasien dengan penyedia layanan kesehatan mungkin merupakan hubungan institusional paling penting. Penyedia harus memperhatikan setiap pengalaman, kesehatan dan keuangan, selama proses perawatan.
[1] Michael Evans and Kevin Fleming, (tanpa tahun), What We Can All Do About Rising Healthcare Costs