Pendahuluan

Peningkatan kualitas dalam layanan kesehatan didorong oleh berbagai aspek. Meningkatkan biaya layanan & meningkatnya orang yang memiliki asuransi, merupakan 2 aspek dari begitu banyak aspek pendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan. Karena itu, organisasi pelayanan kesehatan harus terus berupaya untuk melakukan perbaikan & peningatan kualitas layanannya.

Tips dalam membantu upaya peningkatan pelayanan kesehatan

Berikut adalah beberapa tips dalam membantu upaya peningkatan pelayanan kesehatan (www.hsph.harvard.edu);

1) Analyze your data and outcome

Seperti yang dikatakan pakar manajemen Peter Drucker, sesuatu yang tidak dapat diukur, maka tidak dapat dikelola. Sebelum mulai membuat perbaikan dalam perawatan kesehatan, manajemen harus terlebih dahulu mengetahui peluang apa yang ada untuk perbaikan dan kemudian menetapkan hasil dasar. Selanjutnya, lihat tren dan statistik dari catatan kesehatan elektronik, studi hasil, dan sumber data lainnya untuk mengidentifikasi area utama yang perlu diperbaiki.

2) Set goals

Berdasarkan temuan pada poin 1 di atas, tetapkan tujuan yang konkret & terukur di bidang yang diidentifikasi paling membutuhkan perbaikan. Ini harus tepat & kuantitatif. Institute of Medicine (IOM) menguraikan 6 tujuan untuk perbaikan atau pilar kualitas perawatan kesehatan yang dapat memandu penetapan tujuan perbaikan. Menurut Institute for Healthcare Improvement (IHI), perawatan kesehatan harus: • Aman: Hindari cedera pada pasien dari perawatan yang dimaksudkan untuk membantu mereka, • Efektif: Hindari penggunaan perawatan yang tidak efektif secara berlebihan, • Berpusat pada Pasien: Hargai individu dan pilihannya, • Tepat waktu: Kurangi waktu tunggu pasien, • Efisien: Kurangi pemborosan, • Adil: Menutup kesenjangan ras dan etnis dalam status kesehatan.

3) Create a balanced team

Tim yang efektif harus terdiri dari anggota dengan latar belakang yang berbeda, & berbagai tingkat keahlian/pengalaman. Menurut IHI, pembentukan tim yang seimbang merupakan salah satu langkah utama dalam proses perbaikan. Tim tersebut harus mencakup seorang pemimpin senior yang dapat memberi nasihat, memberikan pengawasan, & mengadvokasi tim; seorang ahli klinis yang memiliki latar belakang tertentu, diperlukan untuk membuat keputusan klinis yang terinformasi; serta manajer proyek yang dapat menyelesaikan tugas tiap hari & menjaga tim tetap pada jalurnya.

4) Include Human Factors Inputs

Menurut Human Factors and Ergonomics Society, faktor manusia adalah hal yang terkait dengan kemampuan manusia, keterbatasan manusia, & karakteristik lain yang relevan. Rekayasa faktor manusia adalah penerapan informasi faktor manusia pada desain alat, mesin, sistem, tugas, pekerjaan, & lingkungan untuk penggunaan yang aman, nyaman, & efektif. Ini terkait erat dengan peningkatan kualitas. Beberapa prinsip ini termasuk menghindari ketergantungan pada memori, prosedur standarisa-si, & menggunakan protokol & daftar periksa. Menurut National Center for Human Factors in Healthcare, pertimbangan faktor manusia dalam desain sistem dan proses perawatan kesehatan memiliki banyak manfaat, termasuk proses perawatan yang lebih efisien, komunikasi yang lebih baik antara penyedia medis, pemahaman yang lebih baik terkait kondisi medis pasien, pengurangan risiko medis, kesalahan terkait perangkat IT & kesehatan, hasil pasien yang lebih baik, serta penghematan biaya.

5) Create an executable plan

Untuk mencapai tujuan secara tepat waktu dan efektif, manajemen harus membuat rencana perbaikan yang dapat dicapai. Ini termasuk tindakan khusus, protokol untuk mencapai pengukuran tersebut, & definisi khusus untuk perbaikan yang akan diambil. Pastikan memiliki sistem yang terorganisir untuk melacak data dan pengukuran.

6) Become Familiar with the PDSA cycle

IHI merekomendasikan penggunaan Model for Improvement sebagai kerangka kerja untuk memandu upaya perbaikan. Menurut IHI, model yang dikembangkan oleh Associates in Process Improvement, merupakan alat yang sederhana namun kuat untuk mempercepat peningkatan. Inti dari model ini adalah Plan-Do-Study-Act/PDSA cycle, untuk menguji kualitas atau perubahan terkait perbaikan dalam pengaturan klinis. Dengan merencanakan & memberlakukan perubahan, mengamati hasil, & kemudian bertindak berdasarkan apa yang dipelajari, seseorang dapat membedakan perubahan mana yang efektif. Siklus ini pada dasarnya meniru langkah-langkah metode ilmiah, tetapi diadaptasi untuk pembelajaran yang berorientasi pada tindakan.

7) Communicate goals and progress

Setelah rencana berjalan, pastikan untuk berkomunikasi dengan tim dan organisasi secara luas. Bagikan pencapaian besar dan kecil serta kemunduran yang terjadi. Ucapkan selamat kepada mereka yang telah berkontribusi dan berdampak pada kemajuan organisasi. Rencana akan lebih berhasil saat staf dilibatkan.

8) Research other organizations and collaborate

Situs web RS memungkinkan konsumen & pekerja industri perawatan kesehatan untuk melihat data & tren RS. Tinjau data & lihat organisasi mana yang unggul dalam bidang tertentu yang ingin manajemen tingkatkan. Lakukan penelitian online dalam literatur, jangkau untuk melihat apakah tim dapat belajar dari program peningkatan kualitas mereka. Sebagian besar organisasi terbuka untuk berbagi informasi ini demi kebaikan pasien.