TREN TEKHNOLOGI YANG HARUS DIMANFAATKAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN DI TAHUN 2021
Pendahuluan
Dampak pandemi masih dirasakan organisasi pelayanan kesehatan hingga saat ini. Pada kondisi ini, penting bagi organisasi ini untuk menatap kedepan dan mempersiapkan berbagai langkah antisipatif di tahun depan. Memanfaatkan tren teknologi merupakan salahsatu aspek penting bagi orgnisasi pelayanan kesehatan pada tahun 2021. Karena, melalui penggabungan antara layanan kesehatan & tpenggunaan tekhnologi yang tepat, akan dapat membuat organisasi layanan kesehatan unggul dalam industri.
Top Initiatives in 2021 and beyond
Menurut Chou (2020)[1], berikut ini merupakan top Inisiatif tahun 2021 dan seterusnya;- Top technology initiatives include virtual care, mobile initiatives, and remote patient monitoring.
Kemajuan dalam telemedicine, perawatan virtual, dan bedah robotik akan menurunkan biaya sekaligus meningkatkan akses. Perawatan virtual akan menjadi model perawatan standar & pilihan sementara yang muncul sebagai sumber pilihan untuk RS.
- Foundation technology emerges as a priority with every organization’s expansion strategy.
Infrastruktur dalam organisasi pelayanan kesehata yang ada saat ini, tidak siap untuk tren masa depan dalam mengakomodasi pekerjaan dari mode kerja mana pun bersama dengan perawatan virtual. Karena itu, penting bagi manajemen organisasi ini untuk melakukan peningkatan infrastrukturnya.
- Healthcare leaders rethink their physical expansion strategy.
Banyak organisasi berencana memperluas jejak fisik mereka untuk memperluas jangkauan perawatan di komunitas atau wilayah mereka. Penting bagi manajemen untuk mengembangkan platform perawatan virtual yang telah mendominasi model perawatan di dunia yang sarat teknologi saat ini. Namun, para pemimpin organisasi pelayanan kesehatan harus memahami bahwa pasien masih mengharapkan persalinan dilakukan secara langsung dan bahwa industri memerlukan sentuhan pribadi.
- Organizations face enduring effects post COVID-19.
Organisasi pelayanan kesehatan akan bekerja secara agresif untuk kembali ke pendapatan sebelum COVID-19. Karena itu, manajemen organisasi pelayanan kesehatan harus menerapkan strategi baru agar mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan dunia.
- Operational excellence masks itself as another way to say “cost-cutting.”
Penting bagi manajemen organisasi pelayanan kesehatan untuk mendesain ulang model aktivitas operasional mereka sambil melihat teknologi yang berpotensi meningkatkan penghematan biaya. Tekanan biaya yang terus berlanjut ini mendorong para pemimpin untuk mencari pengaruh teknologi.
- Focus on value-based programs misses the mark on population health.
Pimpinan organisasi pelayanan kesehatan sering kali tidak menggunakan pendekatan pribadi secara utuh. Transformasi digital menggeser prioritas dari pendekatan yang berpusat pada penyedia ke model yang berfokus pada pengalaman pasien dan pengiriman yang berpusat pada pasien.
- Providers must make strategic cloud ERP decisions.
Institusi penyedia layanan kesehatan harus memulai inisiatif perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yang agresif. Sebagian besar sistem kesehatan memiliki versi sistem ERP mereka yang sudah ketinggalan zaman, sehingga memaksa mereka untuk membuat keputusan jangka panjang dengan hanya dua opsi: Tetap berpegang pada vendor ERP mereka saat ini dan beralih ke solusi ERP cloud generasi berikutnya, atau mengevaluasi ERP cloud lanskap pasar untuk mengevaluasi kemitraan baru.
- Administrators emphasize clinician satisfaction.
Penyedia layanan kesehatan harus mengatasi tantangan kelelahan dokter dan kekurangan staf klinis. Organisasi menempatkan penekanan pada kepuasan dokter & mengevaluasi ulang desain solusi teknologinya untuk memastikan bahwa itu menggabungkan pemikiran desain klinis. Otomatisasi & integrasi sistem klinis yang berbeda akan menghilangkan beban kerja manual pada dokter, yang mengarah pada efisiensi dan penggunaan waktu yang lebih baik. Manajer organisasi layanan kesehatan berharap bahwa otomatisasi teknologi akan membantu meningkatkan kepuasan kerja dokter dengan memungkinkan mereka bekerja di atas rangkaian keahliannya.
- Health systems go global.
Sistem kesehatan AS sedang memperluas jangkauan mereka secara global sebagai cara untuk meningkatkan volume pasien. Wisata medis datang ke AS sebagai destinasi, masih merupakan pasar yang panas dan peluang untuk meningkatkan pendapatan bersih. Kolaborasi dan usaha patungan di seluruh dunia akan memungkinkan calon pasien internasional untuk mendapatkan kualitas perawatan yang sama dari AS di negara asalnya.
- Information security risk exposure tops all priorities.
Informasi kesehatan pribadi seseorang bernilai setidaknya 25 kali lebih banyak daripada informasi kartu kredit di pasar gelap, yang mengubah organisasi pelayanan kesehatan menjadi target utama. Biaya pelanggaran keamanan di AS hampir dua kali lipat dibandingkan dengan negara lain. Karena itu, CIO harus memastikan bahwa eksposur keamanan tidak mempengaruhi hasil keuangan, atau mereka akan merusak reputasinya.
[1] David Chou, 2020, Don’t Sleep. Healthcare CIOs Must Step Into 2021 Now