TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN (Part 1)

Pendahuluan
Trend peningkatan biaya operasional di industri pelayanan kesehatan terjadi di banyak negara. Hal ini harus menjadi perhatian manajemen & pemilik untuk mengelola biayanya dengan lebih baik. Pentingnya penerapan berbagai konsep manajemen menjadi satu hal yang krusial. Pemahaman mengenai sistem pengukuran kinerja bagi proses pelayanan kesehatan sangat penting untuk menerapkan sistem atau metode yang paling sesuai dan efektif untuk mengurangi biaya operasional yang meningkat.
Mencoba untuk mempraktekkan pendekatan manajemen terbaik yang menjanjikan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan mengurangi biaya operasional menjadi alternatif yang dapat dilakukan. Organisasi pelayanan kesehatan harus berusaha untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik bagi pasien dengan biaya yang wajar. Salahsatu pendekatan manajemen terpadu yang dapat dilakukan adalah menerapkan konsep Total Quality Management (TQM).
Tekanan terhadap kualitas & efesiensi di organisasi pelayanan kesehatan
Menurut Seetharaman dkk (2010)[1], organisasi pelayanan kesehatan saat ini menghadapi tekanan yang meningkat dalam memberikan bukti objektif mengenai kualitas dan efisiensi organisasi. Manajer pelayanan kesehatan dan profesional medis yang secara tradisional berkonsentrasi pada kualitas perawatan dipaksa untuk meninjau praktik manajemen keseluruhan untuk efektivitas biaya. Dalam laporan akhir yang disusun oleh Committee on the Quality of Healthcare in America (CQHCA, 2001), tercatat bahwa peningkatan perawatan pasien secara integral terkait dengan penyediaan layanan kesehatan berkualitas tinggi. Selanjutnya, untuk mencapai kualitas layanan kesehatan yang tinggi, diidentifikasi enam tujuan utama:
- Perawatan kesehatan harus aman,
Menghindari cedera pada pasien dari perawatan yang dimaksudkan untuk membantu mereka,
- Efektif,
Menyediakan layanan berdasarkan pengetahuan ilmiah untuk semua orang yang dapat memperoleh manfaat dan tidak memberikan layanan kepada mereka yang tidak akan mendapatkan manfaat (yaitu, menghindari penggunaan dan penggunaan berlebihan)
- Berpusat pada pasien,
Memberikan perawatan yang menghormati dan responsif terhadap preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu pasien dan memastikan bahwa nilai-nilai pasien memandu semua keputusan klinis
- Tepat waktu,
Mengurangi waktu tunggu dan penundaan yang berbahaya bagi penerima perawatan
- Efisien,
Menghindari pemborosan
- Equitable,
Memberikan perawatan yang tidak bervariasi dalam kualitas berdasarkan karakteristik pribadi
[1] A. Seetharaman, John Rudolph Raj and A.S. Saravanan, 2010, The Changing Role of Accounting in the Health Care Industry