CARA MENGEMBANGKAN & MEMPERTAHANKAN KARYAWAN
Pendahuluan
Karyawan merupakan asset penting dalam suatu organisasi. Karyawan bahkan dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dan investasi terbesar. Namun, seiring dengan perkembangan usaha yang otomatis akan menambah jumlah tenaga kerja, pengelolaannya akan semakin rumit bagi pimpinan. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi manajer SDM dalam mengelola karyawannya.
Lima cara dalam mengembangkan & mempertahankan karyawan
Menurut Straz (2015)[1], ada lima cara untuk menyederhanakan human capital management (HCM) dalam upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan karyawan, serta membuat pekerjaan pimpinan menjadi lebih mudah, yaitu: 1) create employee profiles, 2) streamline employee onboarding, 3) revive the performance review, 4) offer unlimited PTO, & 5) embrace mobility in the workplace.
- Create employee profiles
Keberhasilan dalam mengelola karyawan yang terus berkembang bukanlah hal yang mudah, terutama ketika pemberi kerja tidak mengetahui profil karyawan. Profil karyawan secara individu akan mempermudah dalam mengenal karyawan. Terlepas dari platform yang digunakan, hal ini merupakan alat yang bermanfaat untuk mengelola sumber daya manusia. Sehingga memungkinkan manajer untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi penting karyawan pada suatu tempat, serta dapat mendorong sosiabilitas dan persaudaraan di antara rekan kerja.
- Streamline employee onboarding
Onboarding process berfungsi sebagai pengalaman pertama bagi perusahaan baru, yang menekankan pentingnya memiliki sistem onboarding yang baik. Teknologi memainkan peran kunci dalam menyederhanakan HCM. Hal ini membantu pimpinan untuk menyimpan, melacak dan mengelola dokumen baru, membuat tugas baru dan memantau kemajuannya, serta memupuk sosialisasi melalui portal online. Tidak seperti metode onboarding tradisional, prosedur onboarding otomatis dapat digunakan dan dirujuk sesering yang diperlukan, sehingga dapat menghemat dari segi waktu maupun uang pada pelatihan karyawan baru.
- Revive the performance review
Meskipun peninjauan kinerja tahunan tidak menjanjikan bagi banyak perusahaan, namun hal ini tetap penting. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan penilaian kinerja dalam upaya pengelolaan karyawan dengan lebih baik. Pada tahap awal, pimpinan harus menjaga proses peninjauan sesederhana mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada karyawan mengenai pertanyaan kunci dan fokus pada kompetensi inti.
Pimpinan juga harus berusaha membangun budaya umpan balik yang teratur dengan melibatkan penilaian diri, penilaian rekan dan penilaian manajer ke dalam sistem HCM. Mendorong umpan balik dari karyawan dan rekan-rekan mereka dapat memberi manajer perspektif mengenai kinerja yang mungkin tidak mereka peroleh. Perlu juga melakukan otomatisasi terkait proses peninjauan kinerja dengan perangkat lunak. Dengan cara ini, lebih banyak waktu dapat dihabiskan untuk aspek lain dari HCM.
- Offer unlimited PTO (paid time off)
Menurut laporan Society for Human Resource Management 2014 mengenai tunjangan karyawan, hanya 1% dari perusahaan AS yang saat ini menawarkan PTO tidak terbatas. Kebijakan ini menyederhanakan HCM dengan menghilangkan proses penghitungan penyesuaian absensi karyawan. Ini juga merupakan hal yang menarik bagi pencari kerja dan meningkatkan kinerja serta moral karyawan.
- Embrace mobility in the workplace
Dengan 1,75 miliar pengguna ponsel cerdas di seluruh dunia tahun lalu, seperti yang ditemukan dalam laporan tahun 2014 oleh eMarketer, aplikasi seluler sedang meningkat di tempat kerja. Penggunaan ponsel di tempat kerja telah membantu memacu peningkatan dan pengelolaan pengalaman karyawan. Mobilitas memberikan perusahaan dan karyawan untuk lebih fleksibel dalam bekerja di mana saja dan kapan saja (bahkan saat dalam perjalanan). Hal ini juga menyederhanakan komunikasi di tempat kerja dengan mendorong umpan balik, serta menghilangkan kendala terkait waktu dan lokasi. Dengan alat seluler, perusahaan dan karyawan dapat mengintegrasikan kehidupan pribadi dan profesional mereka sesuai kebutuhan.
[1] Matt Straz, 2015, 5 Tips for More Easily Managing Your Human Capital