Browse By

BEBERAPA TIPS PENTING BAGI MANAJEMEN RS DI TAHUN 2024 PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Kunci keberhasilan bagi semua organisasi dalam industri manapun adalah pengelolaan (manajemen) yang efektif. Hal ini tentunya berlaku di industri RS.  Implementasi strategi manajemen yang solid (dan efetif) akan dapat membantu RS dalam: 1) menghasilkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien, 2) meningkatkan kepuasan kerja di antara para profesional kesehatan, & meningkatkan hasil pasien di seluruh RS. Terkait dengan cara mengelola RS dengan lebih baik, dalam sebuah artikel di situs  https://www.medesk.net/, mengemukakan 9 tips manajemen RS terpenting di tahun 2024, yaitu; Train your staff for the digital age, use electronic health records, provide ongoing training for your staff, work on your communication strategy, take advantage of a practice management solution, always stay patient-centric, encourage accountability, track and measure the right healthcare kpis, & invest in healthcare marketing. Tulisan ini akan mengangkat 4 (dari  9) tips mengacu pada artikel tersebut yaitu; Train your staff for the digital age, use electronic health records, provide ongoing training for your staff, work on your communication strategy.  

Train Your Staff for the Digital Age (1)

Pada tahun 2024, sebagian besar tenaga kesehatan profesional harus memiliki pemahaman yang cukup kuat tentang teknologi. Paling tidak, mereka harus bisa menggunakan perangkat digital untuk mengakses catatan pasien online dan memasukkan data baru. Ada beberapa cara praktis untuk melatih profesional kesehatan Anda agar menjadi lebih baik dalam menggunakan teknologi:
  • Set up IT onboarding processes. Ketika karyawan baru telah direkrut, sebaiknya disiapkan dengan beberapa sesi pelatihan untuk mempelajari cara menggunakan sistem/alat yang tepat.
  • Offer annual or semi-annual training sessions. Tawarkan sesi pelatihan tahunan atau setengah tahunan dengan mendatangkan pakar eksternal untuk mengajari staf tentang cara menggunakan teknologi atau perangkat lunak tertentu.
  • Provide an annual budget to your healthcare staff for pursuing online IT education. Misalnya, jika mereka ingin mengambil kursus di waktu senggang, rumah sakit menanggung biayanya.
Baca Juga:  MENGENDALIKAN BIAYA OVERHEAD DI RS (PART 2)

Use Electronic Health Records (2)

Menggunakan perangkat lunak EHR membantu organisasi pelayanan Kesehatan dalam memberikan perawatan pasien sebaik mungkin. Beberapa manfaat dari perangkat lunak tersebut antara lain:
  • Better care coordination. Koordinasi perawatan yang lebih baik. Karena data pasien secara otomatis dibagikan dengan RS lain menggunakan perangkat lunak EHR, koordinasi perawatan pasien menjadi lebih mudah.
  • Simplified data accessibility. Catatan kesehatan elektronik dapat diakses di mana saja di dunia, baik oleh staf medis maupun pasien.
  • Improved clinic efficiency. Dengan menyimpan catatan kesehatan secara online, staf layanan kesehatan tidak perlu membuang waktu untuk mengelola ratusan formulir kertas dan dokumen fisik.
  • Better patient data security. Keamanan data pasien yang lebih baik. Catatan fisik dapat salah tempat, hilang, atau hancur. Sebaliknya, catatan online sangat aman.

Provide Ongoing Training for Your Staff (3)

Staf layanan kesehatan harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka dan cara terbaik untuk mendorong mereka adalah dengan memberikan sesi pelatihan setengah tahunan. Hal ini dapat mencakup mendatangkan ahli eksternal ke RS untuk melakukan pelatihan atau mengirimkan staf untuk menghadiri berbagai kursus, konferensi, dan sejenisnya.

Work on Your Communication Strategy (4)

Masalah komunikasi dapat menjadi tantangan besar baik bagi RS maupun organisasi lainnya. Dan hal ini tidak hanya melibatkan komunikasi antara dokter dan pasien. Masalah juga dapat muncul antara profesional kesehatan yang berbeda. Jadi, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan strategi komunikasi RS Anda? Salah satu strategi komunikasi paling efektif dalam layanan kesehatan adalah komunikasi terstruktur SBAR (SBAR Structured Communications). Menurut strategi ini, setiap konversi antara staf layanan kesehatan dan pasien harus dimulai dengan:
  • Siapa yang menelepon, pasien yang mana, & alasan panggilan tersebut,
  • Informasi singkat tentang pasien atau kondisinya,
  • Penilaian kondisi pasien,
  • Pilihan pengobatan dan tindakan yang mungkin dilakukan.
Baca Juga:  TEKHNOLOGI ”YANG MENGHUBUNGKAN KOMUNITAS” DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN