MENJAGA “CASHFLOW RS” MELALUI PENGELOLAAN PIUTANG
Pendahuluan
Secara tekhnis, pendapatan RS terbagi 2 yaitu pendapatan tunai dan pendapatan non tunai (dalam bentuk piutang). Peningkatan jumlah pendapatan dalam bentuk piutang akan berdampak pada terganggunya cashflow. Karena itu, sangat penting bagi manajemen RS untuk mengelola piutang pasiennya dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja keuangan, serta menjaga cashflow tetap aman.
Tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana manajemen RS mengelola piutang agar sukses & cashflow tetap terjaga. Dalam konteks ini, akan mengacu pada tulisan Hicks (2017)[1] yang mengemukakan tentang 5 area yang membutuhkan pemahaman dalam mencapai keberhasilan penagihan piutang pasien, yaitu; 1) memahami Siklus pendapatan, 2) memahami perusahaan asuransi, 3) memahami COB, 4) memahami perangkat lunak penagihan piutang pasien, & 5) memahami HIPAA Privacy & Security. Empat area yang dijelaskan Hicks akan dijelaskan dibawah ini, sedangkan item ke 5 tidak akan dijelaskan karena terkait dengan kebijakan di AS.
Memahami Siklus Pendapatan
Memahami seluruh siklus pendapatan sangat penting dalam penagihan piutang pasien. Setiap bagian dari klaim medis mewakili informasi yang dikumpulkan sejak pasien menjadwalkan janji temu hingga pasien menerima layanan. Setiap fase dalam siklus pendapatan hingga pembayaran diterima, sama pentingnya dalam memaksimalkan “pelunasan” atas piutang.
Memahami Perusahaan Asuransi
Meskipun mayoritas pihak ketiga sebagai ”pembayar” tagihan pasien (asuransi, BPJS, dll), pada umumnya akan mengikuti pedoman penagihan standar yang sebagian besar informasinya dapat dilihat pada formulir klaim penagihan medis. Namun, perlu juga dipertimbangkan mengenai terdapatnta beberapa aspek penagihan medis yang spesifik untuk beberapa ”pembayar”. Untuk mengajukan klaim atas layanan medis (piutang pasien) secara efisien, petugas RS perlu mengetahui atau memiliki akses ke berbagai informasi untuk setiap ”pembayar” (asuransi, BPJS, dll). Hal ini meliputi :
- Metode penagihan - elektronik dan/atau kertas,
- Persyaratan pengajuan tepat waktu,
- Perbaikan klaim,
- Pengembalian uang,
- Kontak informasi,
BPJS merupakan adalah jenis pembayar lain di luar perusahaan asuransi atau pihak ketiga lainnya. Penagihan BPJS tidak akan terjadi penolakan klaim apabila pelayanan kesehatan memiliki pengetahuan yang tepat mengenai pedoman penagihan BPJS. Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan penagihan BPJS. RS harus memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dalam menyiapkan dan mengajukan klaim ke BPJS adalah mereka yang mengetahui pedoman dan peraturan pengiriman yang tepat.
Memahami Manfaat Koordinasi
Coordination of benefits (COB) merupakan istilah yang digunakan ketika pasien memiliki dua atau lebih rencana asuransi kesehatan. Aturan tertentu berlaku untuk menentukan paket asuransi kesehatan mana yang membayar primer (pertama), sekunder (kedua) atau tersier (ketiga). Memahami COB berarti memahami cara menagih klaim dalam urutan yang benar untuk mencegah keterlambatan pembayaran.
Memahami Perangkat Lunak Penagihan Medis
Mengajukan klaim untuk dibayar sesegera mungkin adalah tujuan utama setiap RS saat menyangkut keuangan. Semakin cepat klaim dikirim, semakin cepat uang masuk. Perangkat lunak penagihan telah mengubah cara pelayanan kesehatan dalam mengajukan klaim medis, yaitu dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas. Perangkat lunak penagihan digunakan untuk menghemat waktu & meminimalkan kesalahan.
[1] Diadaptasi dari Joy Hicks, 2017, How to Be Successful in Medical Billing