STRATEGI KESEHATAN KEUANGAN ORGANISASI BISNIS & PEMILIK

Pendahuluan
Omset besar yang dihasilkan dari penjualan, tidak menunjukkan baiknya kesehatan keuangan suatu organisasi bisnis. Karena penjualan/pendapatan yang tinggi, tetapi dengan jumlah piutang yang besar akan mengganggu likuiditas. Melakukan pengelolaan keuangan dengan menjaga bisnis pada pijakan keuangan yang kuat merupakan salah satu aspek yang paling menantang dan penting. Apalagi bagi organisasi bisnis bersakala kecil yang dihadapkan pada bayang-bayang kegagalan dalam lima tahun pertama. Pada posisi ini, peran pemilik sangat penting dalam mendukung keuangan bisnis.
Tips yang dapat membantu bisnis berkembang
Menurut Center for Financial Services Innovation (CFSI)[1], kesehatan keuangan pribadi seseorang (pemilik) adalah fundamental bagi kemampuan mereka untuk memulai, menjalankan, dan menumbuhkan bisnis. Ini bukan hanya tentang menjaga bisnis tetap berjalan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan keuangan pemilik. Terkait hal ini, Campbell (2019) memberikan beberapa tips keuangan yang dapat membantu bisnis berkembang, yaitu: know your numbers, keep up with your billing, meet your financial obligations, keep business and personal separate, track expenses in real time, build up your business credit, minimize your overhead costs, optimize your workforce, focus on employee well-being, create a business emergency fund, & don’t forget to take care of you. Pada tulisan ini akan menjelaskan 5 dari 11 tips tersebut.
- Know your numbers.
Cara terbaik untuk memastikan bisnis tetap berjalan adalah dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan angka, seperti pendapatan, pengeluaran, penggajian, overhead, dll. Review laporan keuangan, buat model keuangan dan perkirakan penjualan, serta pastikan juga untuk memperhitungkan biaya tambahan terkait. Jika penjualan meningkat karena hasil dari berinvestasi dalam iklan online atau mensponsori acara komunitas, maka pemasaran dapat dikatakan berhasil. Tetapi lihat juga berapa banyak uang yang dibelanjakan dan bandingkan pendapatan tambahan yang diperoleh, untuk mengetahui ROI.
- Keep up with your billing.
Semakin cepat faktur dikirimkan, semakin cepat pembayaran akan masuk. Otomatiskan faktur dengan menyiapkan penagihan berulang. Keterlambatan pembayaran dan saldo dapat memicu keterlambatan pembayaran biaya dan bunga. Hal ini dapat menguras cadangan kas dengan cepat dan memicu tagihan yang besar. Bayar pajak bisnis tepat waktu, begitu juga dengan tagihan bulanan, serta pertimbangkan untuk menyiapkan rencana pembayaran tagihan otomatis dari rekening bank bisnis.
- Meet your financial obligations.
Kewajiban keuangan tidak hanya terbatas pada utilitas. Pada 2017, usaha kecil mempekerjakan hampir 60 juta orang Amerika, dengan kenaikan biaya tenaga kerja mencapai 70% dari total biaya bisnis. Kegagalan untuk membuat daftar gaji merupakan pelanggaran terhadap Fair Labor Standards Act (FLSA), & ini membuat karyawan berpotensi menuntut upah yang terutang. Membayar karyawan adalah prioritas utama, sedangkan memiliki anggaran serta faktur otomatis merupakan langkah pertama untuk memastikan ketersediaan uang tunai cukup.
- Keep business and personal separate.
Banyak pemilik bisnis menggunakan tabungan mereka sendiri untuk mendanai biaya awal, namun buat batasan yang jelas seiring pertumbuhan bisnis. Menetapkan bisnis sebagai badan hukum terpisah melindungi aset pribadi dari kekhawatiran jika bisnis bangkrut atau terlibat gugatan hukum. Memiliki kartu kredit bisnis dan rekening giro yang terpisah juga memudahkan memisahkan pengeluaran bisnis dari pengeluaran pribadi. Tulis cek untuk pengeluaran bisnis, bayar gaji, dan catat semua pengeluaran dari rekening bank bisnis.
- Track expenses in real time.
Lakukan pencatatan secara rutin, baik untuk pengeluaran atas pembelian persediaan, pengiriman atau pengeluaran bisnis lainnya. Gunakan sistem yang berfungsi untuk membantu pencatatan semua transaksi.
[1] Sam Campbell, 2019, 11 Financial Health Strategies for Business Owners