PERMASALAHAN TERKAIT PASIEN DALAM MENGONTROL BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Perkembangan tekhnologi kesehatan sangat membantu upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan. Di sisi lain, hal ini juga secara tidak langsung akan memicu peningkatan biaya layanan kesehatan. Padahal, biaya pelayanan kesehatan merupakan salahsatu masalah serius di organisasi pelayanan kesehatan. Tulisan ini akan mencoba membahas mengenai permasalahan terkait pasien dalam mengendalikan biaya layanan kesehatan.
Empat tantangan terkait biaya pelayanan kesehatan
Menurut McClanahan (2013)[1], yang mengacu pada artikel dalam Health Affairs by Roseanna Sommers, et al, menguraikan empat tantangan yang melibatkan pasien dalam keputusan biaya pelayanan kesehatan. Empat tantangan tersebut adalah; 1) patients want only the best, 2) reluctance to make trade-offs between health and money, 3) lack of interest in costs borne by others, & 4) noncooperative behavior.
- Patients want only the best
Bagi pasien kesehatan adalah yang terpenting. Ketika disediakan dengan dua jenis perawatan, dan diberitahu bahwa pilihan kedua yang cukup baik dan lebih murah. Pasien melihat pilihan yang lebih mahal sebagai perawatan yang lebih baik. Pasien menginginkan "perawatan terbaik" untuk menghilangkan risiko atas kehilangan sesuatu. Pilihan ini akan menjadi mudah jika pasien dan keluarga tidak perlu membayar tagihan.
- Reluctance to make trade-offs between health and money
Pasien terbiasa tidak memikirkan biaya yang terjadi ketika memilih perawatan kesehatan. Sebagian pasien merasa bahwa opsi yang lebih mahal akan lebih murah dalam jangka panjang. Sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa mereka memakai asuransi, sehingga tidak perlu mempertimbangkan prosedur medis sepadan dengan uang yang dikeluarkan atau tidak. Salah satu komponen dari tantangan ini yang menarik adalah, banyak ahli kesehatan "percaya bahwa keuangan yang tidak sehat dapat memiliki konsekuensi negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan pasien". Namun pasien tampaknya melihat kesehatan dan keuangan sebagai bagian yang benar-benar terpisah. Padahal kesehatan yang buruk menciptakan keuangan yang buruk. Sebagian besar penyakit serius dapat dicegah, dan ini membuat pasien menyesal karena membiarkan dirinya sakit tanpa ada perencanaan untuk biaya kesehatan terlebih dahulu. Kita dapat menghemat banyak uang secara individual, dan kehidupan akan lebih baik jika kita fokus pada kesehatan dan pencegahan terlebih dahulu.
- Lack of interest in costs borne by others
Pasien yang ada dalam kelompok tersebut merasa bahwa mereka tidak melakukan apa pun yang menyebabkan masalah biaya yang tidak berkelanjutan, jadi mengapa mereka harus membantu menyelesaikannya? Mereka juga beranggapan bahwa kesadaran biaya tidak diperlukan untuk mengurangi pengeluaran pelayanan kesehatan. Akhirnya, mereka memiliki sikap negatif terhadap perusahaan asuransi dan pemerintah, dan memilih opsi biaya yang lebih tinggi.
- Noncooperative Behavior
Sekitar seperempat pasien dalam penelitian, mencerminkan bahwa itu adalah minat jangka panjang setiap orang dalam berpartisipasi ke perusahaan asuransi swasta, atau lainnya. Mereka menyatakan bahwa tidak percaya untuk bekerjasama dengan orang lain dengan mengurangi biaya pelayanan kesehatan, jadi itulah alasan mereka tidak mau.. Menurut McClanahan (2013), ada 3 cara untuk menciptakan perubahan besar pada sikap publik dalam pengeluaran pelayanan kesehatan, yaitu:
- The palliative care movement
Dalam 10 tahun penelitian, telah diidentifikasi strategi dalam meningkatkan perawatan end-of-life. Pemaparan media yang berkelanjutan telah secara signifikan meningkatkan diskusi mengenai hal tersebut. Pendidikan dan perawatan end-of-life yang lebih baik telah mengurangi biaya, dan telah menurunkan tingkat kematian di RS pada orang tua, serta peningkatan penggunaan layanan perawatan di rumah (hospice services). The Conversation Project dan National Health Care Decision Day adalah program yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan komunikasi pada hal ini. Coalition to Transform Advanced Care bekerja untuk mendidik pasien mengenai masalah keuangan. Sehingga pasien akan mendapatkan pendidikan dan perawatan yang mereka butuhkan, bukan perawatan yang tidak perlu dan salah arah. Semua ini akan menjanjikan pengurangan biaya pelayanan kesehatan di masa mendatang.
- The “Choosing Wisely” campaign
Upaya ini dipelopori oleh ABIM Foundation dan Consumer Reports bertujuan untuk mendidik baik dokter maupun pasien mengenai tes dan perawatan yang tidak perlu. Tiga puluh lima masyarakat khusus mengidentifikasi beberapa prosedur dan perawatan yang tidak efektif dan pada dasarnya hanya membuang-buang uang. Upaya ini idealnya akan mengurangi seberapa sering orang meminta perawatan yang tidak perlu, dan menyediakan dokter yang terdidik lebih baik dalam menolak permintaan tersebut.
- The National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE)
Program ini dikelola oleh National Institute for Health and Clinical Excellence. Ini akan sangat bagus jika kita dapat memiliki pendekatan yang setara untuk menentukan penggunaan optimal dari taxpayer dollars. Jika Anda tidak menyukainya, bayarlah atau pakai asuransi individu yang akan memberikan perlindungan atas pengobatan yang tidak perlu.
[1] Carolyn McClanahan, 2013, The Problem With Patients In Controlling Health Care Costs