Browse By

PERENCANAAN KEUANGAN RS DI ERA PERUBAHAN

Pendahuluan

Perencanaan keuangan RS terdiri dari rencana investasi & dan rencana pendanaan. Secara umum, rencana keuangan merupakan rencana untuk mengalokasikan sumber daya RS dalam rangka mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan akan membantu manajemen dalam mengetahui dampak dari berbagai strategi terhadap posisi keuangan RS, arus kas, pendapatan, dan tingkat kebutuhan dana eksternal. Mengembangkan model penggantian, penyelarasan dokter, paparan terhadap perubahan asuransi kesehatan, dll, mengharuskan proses perencanaan keuangan strategis yang berkelanjutan dan terintegrasi di RS, harus didukung oleh hasil analisis yang baik.

Dalam tulisan Greising and Hedges (2014)[1], disebutkan bahwa The American Hospital Association’s Hospitals in Pursuit of Excellence bekerja sama dengan Kaufman, Hall & Associates, telah memberikan saran mengenai langkah demi langkah proses perencanaan keuangan dan bagaimana hal itu dapat membantu RS serta sistem pelayanan kesehatan untuk merencanakan pelayanan kesehatan dan pembayaran berbasis nilai. “Navigating the Gap Between Volume and Value: Assessing the Financial Impact of Proposed Health Care Initiatives and Reform-related Changes” ditulis oleh Jason H. Sussman, managing director, Kaufman Hall, dan Brian R. Kelly, wakil executive vice president and chief financial officer, Excela Health. Menurut Sussman, "Yang penting sekarang adalah membangun proyeksi keuangan yang mencerminkan realitas dan tidak aspirasional tetapi operasional."

Prinsip perencanaan keuangan fundamental

Masih menurut tulisan Greising and Hedges, dalam prinsip perencanaan keuangan fundamental arus kas harus cukup untuk memenuhi kebutuhan modal strategis organisasi, dalam toleransi risiko yang dapat diterima. Agar mampu memberikan layanan bernilai tinggi, organisasi harus (1) menetapkan parameter kinerja keuangan, (2) sumber saldo dan penggunaan modal, (3) memperkirakan lintasan keuangan di masa depan, dan (4) menilai bagaimana perubahan terhadap asumsi utama akan mempengaruhi posisi keuangannya.

Baca Juga:  TIPS PENTING BAGI MANAJEMEN RS DI TAHUN 2024

Mengacu pada tulisan Greising and Hedges, disebutkan bahwa proyeksi merupakan bagian integral untuk mengembangkan pandangan keuangan yang realistis, termasuk menetapkan sasaran dan target kinerja untuk menjaga organisasi dalam kontrol. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan persyaratan strategis dan kemampuan modal, sambil melindungi integritas keuangan jangka panjang. Keseimbangan ini mendorong dukungan keuangan untuk arah strategis organisasi. Menurut Sussman dan Kelly (dalam Greising and Hedges, 2014),  proyeksi dasar biasanya menunjukkan kesenjangan kinerja yang cukup besar dibandingkan dengan persyaratan modal strategis organisasi. Pimpinan harus secara bertahap menguji dampak strategi utama atau perubahan pada kemampuan organisasi untuk menjembatani kesenjangan antara hasil yang diproyeksikan dan sasaran kinerja yang ditargetkan. Manajemen biaya strategis, yang berfokus pada pencapaian efisiensi, secara historis telah menjadi andalan upaya operasional. Sussman juga menyarankan agar pemimpin sistem pelayanan kesehatan dan RS bergerak di luar manajemen biaya strategis menuju transformasi biaya strategis. Beberapa pertanyaan yang harusnya dikembangkan oleh Pembina & eksekutif senior adalah;

  1. Apakah kita melakukan hal yang benar?
  2. Apakah telah menyediakan layanan yang tepat?
  3. Apakah kita menggunakan tempat dan penyedia yang tepat?
  4. Bisakah kita mempertahankan ini dalam jangka panjang?

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, manajemen dapat fokus pada seperangkat solusi potensial yang mencakup inisiatif manajemen biaya tradisional, perencanaan fasilitas dan inisiatif teknologi informasi, rasionalisasi bisnis/layanan serta potensi sinergi kemitraan.

Masih menurut Greising and Hedges, perencanaan keuangan yang kuat dan disiplin sangat penting untuk menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dan bernilai tinggi bagi pasien. Menurut Sussman (dalam Greising and Hedges, 2014), perencanaan keuangan dan modal tradisional masih masuk akal dalam model bisnis yang berubah, tetapi RS dan sistem pelayanan kesehatan saat ini harus lebih fokus pada strategi. Pengawas dan eksekutif senior harus proaktif dan menyesuaikan strategi organisasi untuk kesuksesan yang sedang berlangsung. Pada bagian akhir, Sussman (dalam Greising and Hedges, 2014), mendorong manajemen untuk lebih sadar akan lingkungan eksternal dan perubahannya. Langkah selanjutnya adalah menerjemahkannya secara internal, menerapkan analitik dalam perencanaan, serta membuat inisiatif yang menentukan peta jalan organisasi untuk sukses.