ERA PERAWATAN BERBASIS NILAI & PENGENDALIAN BIAYA

Pendahuluan
Era perawatan berbasis nilai saat ini, mengharuskan setiap elemen RS untuk selalu berupaya memberikan kualitas layanan terbaik, dengan tetap memperhatikan biaya. Hal ini juga, tak terkecuali harus dilakukan oleh para dokter. Pada era ini, para dokter di RS tidak hanya terfokus pada kualitas perawatan, tetapi juga harus memperhatikan pemanfaatan sumber daya, dengan tujuan mengurangi biaya perawatan secara keseluruhan.
Keterbatasan dokter dalam melakukan pengendalian biaya
Tuntutan untuk memberikan kualitas layanan terbaik disamping terus memperhatikan pemanfaatan sumberdaya bagi para dokter, tidak diiringi dengan informasi yang mendukung. Agar berhasil, dokter membutuhkan data biaya perawatan kesehatan, dan alat untuk menganalisis biaya yang terkait dengan hasil dan menyelaraskan dengan insentif keuangan.
Menurut Gordon dkk (2018)[1], yang mengacu pada hasil survey Deloitte terhadap para dokter AS ditahun 2018, mengidikasikan bahwa informasi yang diterima dokter terkait dengan informasi kinerja, kualitas dokter, & data produktivitas adalah sbb;
- 60% dokter menerima informasi tentang kinerja kualitas mereka sendiri,
- 67% dokter menerima data produktivitas mereka sendiri.
Masih dalam survey yang sama, terlihat hasil sebaiknya untuk informasi terkait biaya:
- 72% dokter menganggap data biaya bernilai, terutama pada titik perawatan.
- Namun, hanya 28% yang menerima informasi biaya, seperti penggunaan sumber daya untuk pasien yang terkait, untuk dokter dan fasilitas yang mereka rujuk, atau perkiraan biaya pasien sendiri.
- Kurangnya informasi membatasi kemampuan dokter untuk melakukan tugas-tugas tertentu:
- 43% responden mengatakan mereka tidak dapat menemukan pilihan laboratorium berbiaya rendah,
- 36% tidak dapat mengidentifikasi fasilitas kesehatan berketerampilan tinggi, rehabilitasi, atau kesehatan rumah.
Dokter membutuhkan alat komprehensif dalam peratawan berbasis nilai
Kurangnya informasi terkait biaya yang diterima para dokter membuat mereka kurang efektif dalam membantu RS dalam pengendalian biaya. Ketidaan informasi biaya yang terukur membuat mereka tidak dapat membantu dalam mengelola biaya. Padahal, agar para dokter dapar berperan aktif dalam pengendalian biaya, maka mereka harus diberikan alat yang lebih yaitu informasi.
Menurut Gordon dkk (2018), seiring dengan bertambahnya kemampuan data dan analitik, berbagi wawasan yang dapat ditindaklanjuti, dapat membantu dokter membuat keputusan perawatan pasien yang lebih baik. Alat komprehensif yang mencakup pemanfaatan sumber daya dan informasi terkait biaya perawatan dapat membantu dokter berhasil dalam perawatan berbasis nilai. Alat lain dapat termasuk teknologi dan sumber daya staf yang sesuai, peningkatan proses, pendidikan, dan dukungan manajemen perawatan.
Pada bagian akhir pemaparannya, Gordon dkk (2018) menyarankan agar organisasi pelayanan kesehatan (seperti RS), harus mempertimbangkan untuk beralih dari program bonus ke program manajemen kinerja komprehensif yang mencakup balanced scorecard, penetapan tujuan, penghargaan, dan insentif keuangan yang bernilai.
[1] Dr. Randy Gordon, Steve Burrill, Christine Chang, 2018, Volume- to value-based care: Physicians are willing to manage cost but lack data and tools