PERAN SIM RS DALAM PERGESERAN PARADIGMA DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Penyedia layanan kesehatan terkini, mulai melakukan reorientasi investasi mereka pada teknologi inti SIM RS. Hal ini dilakukan karena terjadinya perubahan paradigma yang didorong oleh beberapa faktor dalam industri pelayanan kesehatan. Gelombang inovasi dalam layanan kesehatan tersebut, mendorong kebutuhan akan SIM RS yang lebih baik. Karena itu, tulisan ini akan membahas tentang peran SIM RS dalam pergeseran paradigma di organisasi pelayanan kesehatan, mengacu pada pandangan Arthur D. Little dalam artikel di situs https://www.adlittle.com.The role of hospital information systems in the healthcare paradigm shift & challenges to driving digitization (https://www.adlittle.com)
RS yang memanfaatkan sistem informasi RS secara tradisional mencakup 14 modul inti untuk menjalankan operasinya. Sistem informasi RS memainkan peran penting dalam digitalisasi penyedia layanan. Manfaatnya termasuk, namun tidak terbatas pada, 1) peningkatan akses informasi, 2) peningkatan produktivitas profesional layanan kesehatan, 3) pengkodean dan penagihan yang lebih efisien dan akurat, 4) layanan kesehatan berkualitas lebih tinggi, 5) manajemen klinis yang lebih baik (diagnosis dan pengobatan), 6) pengurangan biaya terkait pencatatan medis, 7) kesalahan medis yang lebih sedikit, 8) keselamatan pasien yang lebih baik, 9) hasil akhir pasien yang lebih baik, dan 10) kepuasan pasien yang meningkat. Meskipun digitalisasi memiliki banyak manfaat di sektor layanan kesehatan, banyak RS menghadapi kesulitan dalam menerapkan teknologi baru dalam lanskap layanan yang ada. Dibandingkan dengan sektor lain, layanan kesehatan biasanya lebih lambat dalam mengadopsi digitalisasi. Tiga tantangan utama yang mendasari lambatnya penerapan solusi digital, adalah:- Technology. Integrasi beberapa sistem IT, menemukan penyedia layanan yang berkualitas dan hemat biaya, dan masalah legacy issues.
- Operations. Perubahan budaya, khususnya dengan dokter senior, staf, dan departemen TI.
- Costs. Digitalisasi memerlukan investasi yang intensif dan menambah biaya pemberian layanan yang sudah meningkat.