Browse By

PENYEBAB DIGITAL DISRUPTION & PENGARUHNYA

Pendahuluan

Era digital saat ini, memungkin datangnya model bisnis baru. Model bisnis baru dengan dukungan internet kemudian akan mengguncang struktur industri yang sudah mapan. Pada tataran realitas, banyak organisasi (bisnis, pemerinta, dll), dipaksa untuk mengadopsi praktik operasi baru ini, atau bersiap menghadapi kebangkrutan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 40 persen bisnis yang sudah ada akan tergeser oleh digital disruption. Adonis[1] menggambarkan bahwa penyebab yang mendorong gelombang digital disruption adalah; 1) karena industri secara fundamental disrupted  dari software, 2) disruptin tipping poin, & 3) industri most a risk disruption.

 Tulisan ini akan menyajikan 2 penyebab & pengaruh digital disruption dalam organisasi bisnis, menurut  Adonis, yaitu; The Global Software Revolution & Disruption tipping point.

 The Global Software Revolution

Pertumbuhan infrastruktur cloud yang dapat diakses, SaaS dan open source software solutions (solusi perangkat lunak open source), dan komputasi seluler telah secara signifikan menurunkan hambatan inovasi, distribusi, dan adopsi TI. Akses di mana-mana dapat dilakukan ke teknologi canggih ini, dengan melihat perangkat lunak dan teknologi komunikasi, menjadi pembeda utama dalam cara organisasi dari semua ukuran sekarang bersaing. Semakin banyak bisnis dan industri besar sekarang dijalankan dengan perangkat lunak dan disajikan sebagai layanan online. Hal ini merupakan inspirasi dari perusahaan teknologi kewirausahaan bergaya Silicon Valley-style(Lembah Silikon), yang dengan cepat ”mengganggu” struktur industri yang telah mapan.

Disruption tipping point

Software disruption biasanya bermanifestasi ketika hampir 50 persen pendapatan perusahaan hilang karena persaingan teknologi. Dalam waktu kurang dari dua dekade, industri musik rekaman global misalnya, kehilangan lebih dari setengah pendapatannya, sementara penurunan pendapatan iklan surat kabar bahkan lebih tajam. Contoh digital disruption adalah:

  • Facebook telah menjadi perusahaan media terbesar di planet ini,
  • Penjual buku terbesar di dunia ”Amazon”, adalah perusahaan perangkat lunak,
  • Layanan video terbesar berdasarkan jumlah pelanggan adalah perusahaan perangkat lunak: Netflix,
  • Online pure-play Google adalah bisnis periklanan terbesar di dunia,
  • Jaringan sosial online LinkedIn adalah bisnis rekrutmen terkemuka global,
  • Iklan baris surat kabar di seluruh dunia telah sepenuhnya digantikan oleh internet disruptors, seperti Australian majors REA (real estate); SEEK Limited (jobs); & carsales.com.au (vehicle sales).
Baca Juga:  DELAPAN PEDOMAN PERENCANAAN ANGGARAN DENGAN PENDEKATAN YANG LEBIH HOLISTIK

Perangkat lunak melampaui model bisnis yang dihadapi pelanggan, mempengaruhi semua bagian siklus produksi (rantai pasokan, koordinasi layanan, pemrosesan pembayaran, sumber daya manusia, pemasaran), dan banyak lagi. Tetap kompetitif berarti bisnis perlu terus berinovasi seputar proses inti yang digerakkan oleh perangkat lunak, yang memerlukan rilis fitur yang lebih cepat, dan siklus pengembangan yang semakin pendek. Sebagian besar organisasi berusaha mencapai semua tujuan pengembangan ini dengan sumber daya internal yang ada, dan semakin mencari pendekatan inovatif untuk membantu sumber kapabilitas.

[1] Dennis Adonis, (tanpa tahun), Digital Disruption - Cause and Effect