AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERANNYA DALAM ORGANISASI BISNIS
Pendahuluan
Akuntansi manajemen merupakan proses mempersiapkan laporan manajemen. Laporan akuntansi manajemen berisi informasi (keuangan, & lainnya) yang akurat dan tepat waktu kepada para manajer untuk membuat keputusan jangka pendek maupun panjang. Proses ini meliputi pengidentifikasian, pengukuran, analisisis, penafsiran, dan pengkomunikasian informasi yang memungkinkan organisasi dalam mengejar tujuannya.
Peran Akuntansi Manajemen dalam suatu Organisasi
Menurut Rongala (2015)[1], peran akuntansi manajemen dalam organisasi adalah sbb;
- Helping Forecast the Future:
Hal ini terkait dalam membantu manajemen untuk proses pengambilan keputusan dan membantu menjawab beberapa pertanyaan, seperti: Haruskah organisasi berinvestasi lebih banyak dalam peralatan? Haruskah melakukan diversifikasi ke pasar yang berbeda? Haruskah membeli perusahaan lain? Akuntansi manajemen membantu pertanyaan diatas, sehingga dapat memperkirakan tren masa depan dalam bisnis.
- Forecasting Cash Flows:
Sangat penting untuk menentukan pilihan mengenai cara mendapatkan bahan/ produk (apakah dari pihak ketiga atau membuatnya sendiri). Ketersediaan biaya dan produksi adalah faktor penentu dalam pilihan ini. Melalui akuntansi manajemen, pengetahuan ini akan dikembangkan dan akan memungkinkan pengambilan keputusan di tingkat operasional dan strategis.
- Forecasting Cash Flows:
Memprediksi arus kas dan dampak arus kas pada bisnis sangat penting. Berapa biaya yang akan ditanggung perusahaan di masa mendatang? Dari mana penerimaannya berasal dan apakah pendapatan akan bertambah atau berkurang di masa mendatang? Akuntansi manajemen membantu perancangan anggaran dan grafik tren masa mendatang. Manajer dapat menggunakan informasi ini untuk memutuskan bagaimana mengalokasikan uang dan sumber daya dalam menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang diproyeksikan.
- Helping Understand Performance Variances:
Perbedaan kinerja bisnis adalah perbedaan antara apa yang diprediksi dan apa yang sebenarnya dicapai. Akuntansi manajemen menggunakan teknik analisis untuk membantu manajemen membangun varians positif dan mengelola yang negatif.
- Analyzing the Rate of Return:
Sebelum memulai proyek yang membutuhkan investasi besar, perusahaan perlu menganalisis tingkat pengembalian yang diharapkan (rate of return/ROR). Jika mendapat dua atau lebih peluang investasi, manajemen harus memilih yang paling menguntungkan. Analisi break even (titik impas) sangat diperlukan dalam konteks ini. Semua hal tersebut akan terjawab dengan menggunkan praktek akuntansi manajemen
Tools of Management Accounting
Masih menurut Rongala (2015), akuntansi manajemen menggunakan berbagai alat untuk memperkirakan tren bisnis, yaitu:
- Rasio,
- Keterampilan dan kemampuan membaca serta menganalisis laporan keuangan,
- Sistem informasi manajemen (Management information systems/MIS),
- Indikator kinerja utama (Key performance indicators/KPI),
- Simulasi,
- Financial modeling,
- Game theory,
- Balance scorecards, dan berbagai data lain yang dapat dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan dalam menyelesaikan analisis.
Akuntansi manajemen menggunakan penetapan biaya berdasarkan aktivitas untuk memutuskan apa yang akan diproduksi, berapa banyak yang dibelanjakan dalam suatu produk, berapa biaya dalam melayani pelanggan, dan apa yang membuat pelanggan dan produk menguntungkan. Ketika pertanyaan ini terjawab, manajemen dapat fokus pada memaksimalkan pendapatan.
Banyak informasi yang telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Perusahaan tidak dapat lagi mengambil keputusan penting tanpa mempertimbangkan implikasi dan hasil. Mereka dapat menggunakan analisis cerdas dan akuntansi manajemen untuk berinvestasi dengan baik, dan pada saat yang sama mempersiapkan dengan cepat untuk hal –hal yang mungkin berdampak negatif.
[1] Arvind Rongala, 2015, What is Management Accounting and its Importance