MENGINDARI BEBERAPA KESALAHAN DALAM PROSES PERENCANAAN STRATEJIK DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Proses perencanaan stratejik, akan menghasilkan dokumen rencana stratejik yang bermanfaat dalam memandu organisasi selama beberapa tahun kedepan. Bagi organisasi bisnis, rencana stratejik akan menjadi dasar dalam mengimplementasikan program dan kegiatan yang mengarah kepada tujuan organisasi. Namun terkadang, tim yang melakukan proses perencanaan stratejik kurang hati-hati dalam mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan. Hal ini dapat menyebabkan dokumen rencana strtaejik menjadi kurang maksimal.
Dokumen rencana stratejik dalam organisasi pelayanan kesahatan (RS, Puskesmas, dll) sangat penting. Secara administratif, dokumen ini merupakan salahsatu syarat dalam akreditasi. Walaupun demikian, rencana strateik dalam organisasi pelayanan kesehatan yang dibuat harus menjadi panduan dalam menetapkan arah & kebijakan strategis organisasi untuk beberapa tahun kedepan. Karena itu, proses perencanaan stratejik dalam organisasi pelayanan kesehatan, harus dibuat secara cermat agar terhindar dari berbagai keselahan.
Empat kesalahan yang harus dihindari dalam perencanaan stratejik
Menurut Lucco (2018)[1], ada empat hal yang harus dihindari dalam perencanaan strategis di organisasi pelayanan kesehatan, yaitu;-
- Be sure you select strategic, not operational. Sangat penting untuk memilih indikator kinerja kunci (KPI/Key Performance Indicator) yang tepat. Karena itu, KPI yang dipilih harus dipastikan & bersifat strategis, bukan operasional. Pemilihan indikator kinerja sangat penting & akan berdampak pada strategi. Misalnya, banyak organisasi pelayanan kesehatan menentukan persentase tempat tidur yang ditempati (BOR) untuk mendapatkan kapasitas pasien lebih. Apabila salah satu sasaran strategis yang dipilih adalah meningkatkan jumlah pasien yang memilih RS, maka indikator BOR ini bisa menjadi strategis. Karena itu, selalu pastikan bahwa indikator yang dipilih benar mengikat dan menginformasikan tujuan.
-
- Avoid having too many metrics. Sangat diperlukan untuk menghindari terlalu banyak indikator. Seperti diketahui bahwa mayoritas organisasi layanan kesehatan dipimpin oleh SDM dengan latar belakang ilmu pengetahuan tertentu, yang membuatnya sangat mudah melakukan suatu tindakan. Namun, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa terlalu bersemangat mengenai indikator dan mencoba mengidentifikasi terlalu banyak, dapat menjadikannya sebagai suatu kesalahan. Apabila indikator yang dipilih terlalu banyak, maka manajemen tidak dapat fokus pada metrik yang benar-benar berdampak pada strategi. Hal ini akan berdampak pada terlalu banyaknya laporan dan pimpinan cenderung tidak akan membacanya. Bahkan akan menyebabkan semakin banyaknya rapat yang akan berlangsung berjam-jam, dan agenda pertemuan tidak cepat selesai. Semua masalah ini dapat dihindari hanya dengan tidak memilih metrik tambahan yang mungkin saja akan menyebabkan fokus manajemen teralihkan.
-
- Don’t pile too much on your strategy office. Strategi sangat diperlukan, tetapi menumpuk strategi juga dapat membingungkan manajemen saat mengimplementasikannya. Buatlah strategi sejelas mungkin, Karena dapat memungkinkan pekerja untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan, rencanakan dan jalankan terkait strategi tersebut. Cara terbaik untuk memastikan perencanaan strategis dan pelaksanaan strategi akan berhasil adalah dengan menjaga agar strategi tetap fokus pada prioritasnya.
-
- Clearly define roles and responsibilities of those involved in strategic planning. Mendefinisikan peran dan tanggung jawab SDM yang terlibat dalam perencanaan strategis secara jelas sangat penting.