MANFAAT GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS DALAM PELAYANAN KESEHATAN (Part 1)

Pendahuluan
Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam dunia medis. Mulai dari meningkatkan kenyamanan banyak pasien, sampai membantu memperpanjang masa hidup pasien. Perubahan yang revolusioner dalam dunia kesehatan ini disebabkan dari penggabungan teknologi dalam bidang kesehatan yang bisa menimbulkan berbagai macam inovasi dalam teknik pengobatan dan belum pernah kita lihat sebelumnya. Salah satu teknologi paling menarik adalah Geographic Information Systems (GIS).
Tentang GIS
GIS merupakan sistem berbasis komputer yang biasanya digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. Melalui GIS, berbagai jenis data pada satu titik tertentu yang ada di bumi dapat dihubungkan, dianalisis, hingga memetakan hasilnya. Data yang diolah oleh sistem ini adalah data yang berorientasi pada geografis. Hal tersebut sebagai dasar referensi analisa dan pemetaan hasilnya.
GIS adalah bentuk canggih dari perangkat lunak pemetaan yang memungkinkan pengguna untuk dapat menampilkan secara visual data input yang terkait dengan proyek yang ditentukan. Sehingga pengelompokan geografis dari data demografis pasien dapat dilihat melalui cara yang baru. Selain itu, program ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan uji statistik dan menjawab pertanyaan 'bagaimana jika' yang dapat muncul sebagai akibat dari perubahan langsung atau tidak langsung yang terjadi.
Lima manfaat GIS
Menurut Brown (2015)[1], ada lima manfaat potensial mengintegrasikan GIS di bidang tekhnologi informasi kesehatan, yaitu: 1) Identifying Health Trends, 2) Tracking the Spread of Infectious Disease, 3) Utilizing Personal Tech, 4) Incorporating Social Media, & 5) Improving Services. Kelima manfaat tersebut akan dijelaskan berikut.
- Identifying Health Trends
Perangkat lunak ini menawarkan kemampuan untuk mengidentifikasi tren terkait kesehatan dan menargetkan upaya penyembuhan berdasarkan hasil tersebut. hal ini telah diterapkan oleh University of Southern California’s Public Health Program, yang memanfaatkan GIS dalam banyak inisiatif yang berbeda, termasuk Cancer Surveillance Program. Program ini menilai data demografi, seperti alamat rumah, tempat kerja, jenis kanker, dan bahkan data yang dikumpulkan dari teknologi kesehatan yang dapat dipakai dari semua pasien yang masuk ke dalam sistem. Data kemudian digeoreferensi dan dipetakan. Profesional bidang pelayanan kesehatan dapat memvisualisasikan lokasi pasien dan menentukan apakah ada kelompok jenis kanker tertentu yang terkait dengan kondisi kerja atau tempat tinggal yang serupa.
Satu studi USC menemukan hubungan antara homes downwind of heavily sprayed fields, dengan kasus kanker prostat yang lebih tinggi. Dengan jumlah penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular yang meningkat pesat, GIS menyediakan metode di mana profesional kesehatan dapat secara sistematis mengatasi di mana penyakit tertentu lebih mungkin terjadi atau banyak terjadi, dan mulai proaktif menerapkan strategi pencegahan dalam spesialisasi medis tertentu.
- Tracking the Spread of Infectious Disease
Peran sistem GIS tidak terbatas hanya pada pelacakan kejadian penyakit. Salah satu aspek yang paling kuat adalah kemampuannya menggunakan geografi dan input lain untuk mengidentifikasi di mana penyakit paling mungkin menyebar berikutnya. Data seperti ini dapat menjadi penting bagi pekerja lapangan, karena memungkinkan persiapan sebelumnya dan membatasi dampak penyakit, serta meningkatkan keselamatan.
Hal ini mulai memainkan peran penting dalam pengelolaan wabah penyakit seperti Ebola dan campak. Misalnya, selama wabah campak Disneyland pada bulan Desember 2014, pemetaan berbasis GIS membantu memvisualisasikan di mana anak-anak yang terinfeksi tinggal, dan potensi penyebaran penyakit. Informasi ini dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tingkat vaksinasi dan hukum di berbagai daerah di seluruh AS, untuk menentukan lokasi mana yang dapat terkena dampak paling berat akibat wabah yang ada.
[1] Brittni Brown (editor), 2015, 5 Benefits of Geographic Information Systems in Healthcare