LAPORAN MOODY’S INVESTOR SERVICES: ARUS KAS RS, & MARGIN AKAN MELONJAK DI TAHUN 2024
Pendahuluan
Pemulihan keuangan di industri RS, diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Hal ini ditandai dengan peningkatan margin arus kas. Kondisi peningkatan margin arus kas (terutama pertumbuhan arus kas operasional), akan bermakna bahwa RS dapat berinvestasi pada fasilitas dan program di masa depan. Hal ini terungkap dalam hasil survel Moody's Investor Services (Dyrda, 2023)[1], yang menyatakan bahwa arus kas operasi rata-rata dan margin diperkirakan akan meningkat tahun depan (2024) untuk sebagian besar RS nirlaba. Kondisi ini terjadi karena sektor layanan kesehatan nirlaba menjadi stabil (dari negative), dengan alasan pertumbuhan biaya yang lebih lambat.Lima kesimpulan laporan Moody's Investor Services (Dyrda, 2023)
Peningkatan margin arus kas di organisasi pelayanan kesehatan, mengindikasikan bahwa pemulihan keuangan akan terjadi di tahun 2024. Meskipun beberapa inisiatif pemerintah menimbulkan risiko, peningkatan dukungan keuangan negara dan dana federal emergency management agency ( di AS), akan membantu perputaran keuangan beberapa penyedia layanan Kesehatan. Berikut adalah lima kesimpulan dari laporan Moody's:- Moody's memperkirakan bahwa median arus kas operasional akan melonjak 10% hingga 20% tahun depan dan median margin arus kas operasional akan mencapai 7%, meningkat 1% dari tahun ini. Prospek Moody's untuk RS nirlaba dapat meningkat menjadi "positif" tahun depan jika median arus kas operasional mencapai 8% atau turun menjadi "negatif", jika pasokan atau biaya tenaga kerja mengganggu keuangan RS.
- Biaya tenaga kerja akan terus membebani pengeluaran, bahkan ketika RS beralih dari kontrak tenaga kerja yang mahal dan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Moody's masih memperkirakan bahwa pertumbuhan pendapatan akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pengeluaran, karena pendapatan dan volume pasien meningkat.
- Menurut Moody's, sebagian besar RS nirlaba akan “mempertahankan persediaan uang tunai yang solid” di tahun depan, bahkan ketika beberapa RS melakukan investasi modal yang terhenti selama pandemi.
- Negara-negara dengan pembayaran yang diarahkan oleh Medicaid dan hibah FEMA satu kali akan membantu beberapa RS nirlaba tahun depan. Namun pencabutan pendaftaran Medicaid dan kemungkinan rasio minimum perawat-pasien merupakan risiko di tahun mendatang.
- Volume pasien rawat jalan akan terus meningkat dan lama rawat inap akan berkurang, sehingga menambah kapasitas pasien, menurut laporan tersebut. Banyak RS yang bergulat dengan strategi rawat jalan yang tepat untuk pasar mereka. Pertumbuhan volume rawat jalan akan mendorong pemulihan, sejalan dengan peralihan industri dari prosedur yang lebih kompleks ke rawat jalan karena kemajuan dalam bidang kedokteran. Perusahaan asuransi memberikan penggantian biaya rawat jalan yang lebih rendah kepada RS dibandingkan rawat inap dan mendorong pasien untuk mencari perawatan di pusat rawat jalan. Masih menurut laporan Moody's, untuk mengkompensasi pendapatan yang lebih rendah, sistem kesehatan akan terus mengalihkan fokus mereka ke jalur layanan rawat jalan dengan margin tinggi di bidang-bidang seperti onkologi dan ortopedi.