LANGKAH MANAJEMEN DALAM MENYELARASKAN HUBUNGAN ANTARA DOKTER DENGAN RS (Part 2)
Mengacu pada pendapat Peggy Naas, MD, MBA, vice president of physician strategies at VHA (dalam www.beckershospitalreview.com), menawarkan lima strategi yang berhasil dalam menyelaraskan hubungan antara dokter dengan RS, yaitu; 1) Focus on clinical outcomes, 2) Choose a specific model, 3) Foster physician leadership, 4) Be visible and transparent, & 5) Create a culture conducive to alignment. Berikut adalah lanjutan pembahasannya dari artikel MENYELARASKAN HUBUNGAN ANTARA DOKTER DENGAN RS
Be visible and transparent
Buat putaran kepemimpinan, berbicaralah dengan dokter di mana mereka bekerja di RS dan masyarakat. Minta pendapat dokter tentang perbaikan apa yang diperlukan dan kemudian melaporkan kembali kemajuan RS ke arah perbaikan tersebut. Buatlah sistem umpan balik lebih spesifik. Menurut Dr. Naas, transparansi kinerja dan hasil RS, baik itu negatif atau positif, penting untuk diintegrasikan dengan dokter. Kejujuran dan transparansi juga akan memfasilitasi keterlibatan dokter dengan para pemimpin RS dalam pengambilan keputusan.
Create a culture conducive to alignment
Komitmen ini tidak akan berhasil apabila tidak ada budaya transparansi dalam kolaborasi dan kemitraan. Dr. Naas mendefinisikan budaya sebagai pengalaman bersama yang memprediksi perilaku. Salah satu strategi untuk menciptakan budaya integratif adalah menawarkan pengalaman yang melibatkan kolaborasi. "Berikan pengalaman berbeda dari para pemimpin dokter yang bekerja dengan para manajemen; berikan pengalaman bersama yang dibentuk untuk menciptakan budaya yang berbeda," kata Dr. Naas.
Menurut Dr. Naas, selain pengalaman bersama, dokter dan pemimpin RS harus berbagi insentif. "Itu tidak harus berupa uang. Ini bisa menjadi nilai bersama yang dimiliki oleh masing-masing kelompok". Insentif bersama akan membantu RS dan dokter bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Untuk menilai apakah suatu budaya sesuai dan selaras dengan dokter, ia menyarankan agar manajemen RS menanyakan kejujuran dan transparansi masing-masing, mendengarkan dan belajar dari orang lain, memberikan umpan balik yang jelas tentang sistem serta agenda dan kinerja RS.