KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI EFESIENSI

Pendahuluan
Berbagai usaha terus dilakukan oleh organisasi bisnis, guna mendapatkan keunggulan kompetitif. Tetapi hanya sedikit diantaranya yang dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan mempertahankannya. Keunggulan kompetitif dapat diperoleh dengan menawarkan kepada konsumen nilai yang lebih besar daripada pesaing. Misalnya dengan menawarkan harga yang lebih rendah atau memberikan layanan berkualitas atau manfaat lain dengan harga yang lebih tinggi. Keunggulan kompetitif yang kuat adalah strategi yang tidak dapat ditiru oleh organisasi lain.
Keunggulan kompetitif dapat juga dilihat sebagai aktivitas yang menciptakan nilai superior di atas para pesaing. Keunggulan kompetitif juga dapat dicapai melalui usaha efesiensi yang dilakukan. Efisiensi merupakan rasio input terhadap output. Input dapat berupa bahan, overhead, atau tenaga kerja yang digunakan dalam produk atau layanan. Output dapat diukur sebagai jumlah produk yang dihasilkan atau layanan yang dilakukan. Suatu organisasi bisnis yang dapat mencapai efisiensi tertinggi pada layanan atau produk yang sama, dapat memperluas kesenjangan/gab antara biaya dan nilai yang dirasakan dan mungkin akan meningkatkan margin laba.
Cost advantage resulting from efficiency
Menurut Waggoner[1], terdapat banyak cara suatu organisasi bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Efisiensi ditingkatkan dengan memghasilkan output tetap, namun dengan mengurangi input. Atau dengan input yang tetap, namun dapat meningkatkan output yang dihasilkan. Input dapat dikurangi dengan berbagai cara. Input tenaga kerja dapat dikurangi apabila memiliki karyawan yang lebih terlatih, sehingga waktu yang dihabiskan untuk setiap output individu berkurang.
Waggoner mengungkapkan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh organisasi bisnis dalam mencapai efesiensi, yaitu; 1) mengurangi limbah, 2) mengurangi downtime, dan 3) mencapai skala ekonomi tertentu. Ketiga hal tersebut dibahas berikut ini.
- Mengurangi limbah dapat mengurangi bahan yang dibutuhkan.
Upaya untuk mengurangi limbah akan menyebabkan terjadinya pengurangan terhadap bahan yang dibutuhkan Jika suatu metode dapat dirancang untuk mengurangi limbah, hal ini akan meningkatkan efisiensi. Misalnya, dalam pabrik pembotolan terhitung bahwa 10 galon cairan tumpah setiap hari akibat dari proses pembotolan. Apabila jumlah cairan yang hilang dapat dikurangi, efisiensi akan meningkat.
- Mengurangi downtime dapat meningkatkan output.
Output juga dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah unit yang dapat diproduksi mesin dalam periode waktu tertentu. Mengurangi downtime mesin, akan dapat meningkatkan output. Misalnya, apabila mesin mengalami downtime dua jam sehari, dan manajemen dapat menemukan cara untuk menghilangkan downtime tersebut, maka akan dapat meningkatkan jumlah output.
- Mencapai skala ekenomis tertentu.
Yang sering diperdebatkan adalah, bahwa suatu organusasu bisnis besar dapat lebih efisien karena bisa mencapai skala ekonomis yang tidak dapat dicapai oleh organisasi lainnya. Organisasi besar biasanya menawarkan lebih banyak produk di setiap lini produk, dan produk mereka dapat membantu memenuhi berbagai kebutuhan. Jika seorang konsumen tidak yakin dengan produk yang ia butuhkan, ia dapat pindah ke produsen yang lebih besar, dengan anggapan bahwa produsen yang lebih besar memiliki sesuatu untuk ditawarkan.
Konsumen juga mungkin menganggap bahwa produsen yang lebih kecil mungkin terlalu terspesialisasi. Organisasi bisnis yang lebih besar dapat melayani populasi yang lebih besar karena ukurannya, sementara organisasi bisnis yang lebih kecil memiliki sumber daya yang lebih sedikit dan harus berspesialisasi.
[1] Dena Waggoner, Revised by R. Anthony Inman, (tanpa tahun), Competitive advantage