HOSPITAL FUNDRAISING (Part 2)

Berikut adalah lanjutan dari artikel HOSPITAL FUNDRAISING (Part 1), terkait sembilan praktik terbaik dalam upaya fundraising di RS, menurut Nock (2017)[1],
4. Perform Extensive Research on Prospective Donors
Dalam konteks pemasaran dalam aktivitas fundraising, penting untuk mengetahui tentang audiens. Karena dengan mengetahui audiens maka semakin mudah untuk terhubung dengan mereka. Boards members harus belajar sebanyak mungkin terkait calon pendonor, seperti dalam hal minat, hobi, latar belakang, dan sebagainya. Buat catatan mengenai setiap pendonor potensial dan masukkan informasi ini ke dalam database pusat untuk referensi di masa mendatang.
5. Build Relationships with Donors
Begitu Boards members memiliki gambaran umum tentang pendonor, langkah selanjutnya adalah membentuk hubungan jangka panjang dengannya. Hubungan ini tidak boleh berhenti begitu pendonor menandatangani cek. Pendonor pasti mengharapkan komitmen mereka pada RS untuk dibalas. Bagi organisasi penawaran kemitraan ini bersifat otentik dan berharga. Pengalaman yang dipersonalisasi dapat membantu meningkatkan retensi, terutama dengan pendonor yang lebih besar.
6. Host Events
Pengadaan acara besar, membutuhkan komitmen tenaga dan waktu yang substansial. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan upaya RS serta mendatangkan pendonor tambahan. Acara komunitas seperti fun run juga merupakan pilihan yang sangat baik, karena biayanya lebih kecil dan biasanya berbasis sukarela.
7. Acknowledge the Donors’ Contributions
Menunjukkan rasa terima kasih sangat penting bagi keberhasilan penggalangan dana di masa mendatang. Mengakui kontribusi pendonor membuat mereka merasa dihargai dan memungkinkan mereka untuk bersedia berkontribusi kembali di masa mendatang. RS dapat menunjukkan rasa terima kasih mereka dengan banyak cara. Sebagai contoh:
- Hadiah kecil, seperti paperweights atau jam meja,
- Surat dari dewan penggalangan dana,
- Laporan yang menunjukkan dampak sumbangan mereka,
- Pengumuman di koran lokal.
8. Manage Your Donor Database
Mengirimkan permintaan sumbangan rangkap dapat menjengkelkan bagi calon donor dan mengirimkan surat kepada konstituen yang telah meninggal dapat membuat keluarga anggota konstituen itu kecewa. Karena itu, mempertahankan database pendonor yang akurat dan terus memperbaharuinya dapat memungkinkan RS untuk memiliki informasi terkini dalam membangun hubungan dan membantu menghindari kesalahan yang memalukan.
9. Measure Fundraising Program Performance
Pantau seberapa baik (atau buruknya) upaya penggalangan dana yang telah dilakukan, kemudian gunakan data ini untuk membentuk penggalangan dana di masa mendatang. Apabila acara yang telah dibuat pada bagian tertentu dari komunitas tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka dapat mengambil pendekatan baru atau tidak mengadakan acara di sana di masa mendatang. Namun apabila pendonor merespons positif jenis acara tertentu, maka dapat menjadikannya acara tahunan. Satu hal yang penting adalah terus belajar dan berkembang.
[1] Bethany Nock, 2017, 9 Best Practices for Hospital Fundraising