Pendahuluan

Dampak keuangan yang dirasakan RS di taun 2020, nampaknya masih harus terjadi di tahun 2021. Walaupun volume pasien dan keuangan RS telah mengalami sedikit peningkatan apabila dibandingkan saat puncak pandemi, namun keadaan tersebut masih jauh dari tingkat pra-pandemi. Karena itu, RS masih sangat membutuhkan dukungan sumber daya dari pemerintah. Hal ini dibutuhkan, karena data dengan jelas menunjukkan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai.

Tulisan ini akan mengangkat terkait hasil penelitian tentang dampak keuangan yang dirasakan RS AS akibat pandemi di tahun 2021.

RS akan terus berjuang menghadapi dampak keuangan pandemi di 2021[1]

Pandemi virus corona telah memakan korban keuangan di RS di seluruh negara bagian dan negara AS. Sebuah studi menunjukkan bahwa kondisi keuangan RS masih belum kondusif, karena menghadapi tantangan baru dan berkelanjutan di tahun 2021 ini. Walaupun terdapat beberapa hal-hal yang lebih positif hari ini (2021) dibandingkan tahun 2020, namun di prediksi bahwa kondisi keuangan RS belum akan kembali normal.

Studi yang dirilis oleh American Hospital Association menyatakan bahwa diperkiraan total pendapatan RS pada tahun 2021 bisa turun antara $53 miliar dan $122 miliar (4 persen hingga 10 persen dari total pendapatan). Pertanyaannya kemudian adalah apakah pemulihan dari COVID-19 pada tahun 2021 relatif cepat atau relatif lambat?. Yang jelas, RS Amerika akan menghadapi satu tahun lagi perjuangan untuk mendapatkan kembali kesehatan keuangan mereka, sambil memberikan perawatan dan layanan yang diperlukan kepada negara yang terus mengalami dampak pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Studi tersebut menunjukkan bahwa bahkan dalam skenario yang paling optimis, termasuk peluncuran vaksin yang lancar dan pengurangan rawat inap COVID-19, 39% RS akan beroperasi di zona merah pada tahun 2021, dan rural hospitals (RS pedesaan) akan terkena dampak secara khusus. Ketika eksekutif RS, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya berusaha memahami keadaan keuangan RS pada tahun 2021, serangkaian faktor baru yang saling berhubungan harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Pemulihan volume RS; terkait dengan tingkat dan kecepatan kembalinya volume rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat,
2. Kemajuan vaksin COVID-19; terkait dengan Ketersediaan vaksin, kecepatan distribusi, dan prioritas populasi yang berbeda untuk vaksinasi,
3. Penurunan kasus COVID-19: tingkat dan kecepatan penurunan kasus COVID-19, berdasarkan penggunaan jarak sosial oleh publik dan pencapaian kekebalan kelompok.