FUNGSI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI BISNIS
Pendahuluan
Sistem otomasi telah masuk dalam setiap aspek bisnis, begitu juga sistem ERP yang dapat memungkinkan pelaporan di bawah akuntansi manajemen. Berbagai fungsi akuntansi manajemen seperti laporan penganggaran modal, analisis varians, profitabilitas, dapat dihasilkan oleh sistem ERP. Dalam hal ini, akuntan manajemen harus memastikan kebenaran informasi yang dimasukkan dan laporan yang dihasilkan.
Fungsi akuntansi manajemen
Secara umum dapat disimpulkan bahwa akuntan manajemen dalam organisasi bisnis akan berperan sebagai peran penasihat, untuk membantu manajer mengenai masalah yang akan datang dan mengarahkan perhatian mereka terhadap peluang yang mungkin menguntungkan. Menurut cleartax.in (2018)[1], fungsi akuntan manajemen adalah sbb;
- Profitabilitas
Akuntansi manajemen bertugas untuk menentukan laba dari produk, proyek atau lini bisnis tertentu.
- Break even analysis
Menentukan jumlah unit di mana organisasi berada di titik impas (tidak untung atau rugi).
- Peramalan
Menentukan kendala dalam organisasi dan dampaknya terhadap organisasi.
- Analisis produk baru
Mempersiapkan analisis untuk produk baru dalam hal biaya standar, biaya aktual dan kendalanya.
- Valuasi saham
Menentukan biaya saham langsung dan tidak langsung serta menyajikannya kepada manajemen.
- Analisis varians
Melakukan analisis tren untuk berbagai biaya yang terjadi dan memahami penyebab varians.
- Analisis penganggaran modal
Memahami kebutuhan dalam perolehan aset tetap dan biaya yang terlibat serta pilihan pembiayaan yang terbaik.
- Aids in Financial accounting
Akuntansi manajemen menyajikan informasi keuangan secara berkala serta membantu dalam penyusunan laporan keuangan pada akhir tahun.
Begitu pentingnya akuntansi manajemen dalam bisnis membuat begitu bervariasinya penjelasan tentang fungsi akuntansi manajemen menurut para ahli. Dari sudut pandang yang berbeda, Bragg (2018)[2], mengemukakan bahwa fungsi akuntansi manajemen meliputi:
- Analisis margin.
Menentukan jumlah laba atau arus kas yang dihasilkan bisnis dari produk, lini produk, pelanggan, toko, atau wilayah tertentu.
- Break even analysis.
Menghitung margin kontribusi dan volume unit di mana bisnis benar-benar berada di titik impas, hal ini dilakukan untuk menentukan poin harga produk dan layanan.
- Analisis kendala.
Memahami di mana hambatan utama berada di perusahaan, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kemampuan bisnis untuk memperoleh pendapatan dan laba.
- Menargetkan biaya.
Mengakumulasi biaya desain baru, membandingkannya dengan target tingkat biaya, dan melaporkan informasi ini kepada manajemen.
- Penilaian Inventarisasi.
Menentukan biaya langsung dari harga pokok penjualan dan persediaan barang, serta mengalokasikan biaya overhead untuk barang-barang tersebut.
- Analisis tren.
Meninjau tren dari berbagai biaya yang dikeluarkan, untuk melihat apakah ada varians yang tidak biasa dari pola jangka panjang, dan melaporkan alasan perubahan ini kepada manajemen.
- Analisis transaksi.
Setelah menemukan varians melalui analisis tren, memeriksa detail analisi tersebut, hal yang mendasari dan memeriksa transaksi individu, untuk mengetahui penyebab adanya varians. Informasi ini kemudian dikumpulkan menjadi laporan kepada manajemen.
- Analisis penganggaran modal.
Memeriksa proposal untuk memperoleh aset tetap, menentukan kebutuhan atas aktiva tersebut, dan menentukan apa bentuk pembiayaan yang tepat untuk mendapatkannya.