EFEKTIFITAS MANAJEMEN PEMASARAN RS MELALUI WEBSITE

Pendahuluan
Meningkatnya kesadaran masyarakat terkait layanan kesehatan menjadi aspek penting bagi RS untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Meski pada dasarnya RS dibangun untuk tujuan sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa eksistensi RS menjadi penting dari segi bisnis. Meningkatnya persaingan RS dan pentingnya kualitas layanan mengharuskan RS untuk dapat melakukan pemasaran dengan efektif.
Salahsatu metode yang paling umum dilakukan pada era digital ini adalah pemasaran RS melalui website. Saat ini, banyak konsumen kesehatan yang melakukan perbandingan layanan kesehatan antar RS melalui informasi pada website RS terkait. Situasi tersebut menunjukkan bahwa optimalisasi website adalah cara terbaik untuk menarik konsumen, terutama bagi konsumen non-bpjs.
Efektivitas pemasaran melalui website
Website RS dapat dikatakan sebagai tempat pertama bagi konsumen untuk mencari informasi kesehatan. Dengan demikian, optimalisasi fungsi website sebagai alat pemasaran menjadi sangat penting. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat pemasaran melalui website menjadi efektif;
1. Posting segala informasi layanan RS,
Posting segala informasi layanan RS secara detail dan terstruktur. Usahakan bahwa segala informasi dalam website dapat menjawab segala pertanyaan yang dibutuhkan konsumen terkait layanan RS. Unggah juga segala peringkat atau penghargaan serta fasilitas yang dimiliki RS, karena hal ini akan menambah kepercayaan konsumen dalam melilih fasilitas kesehatannya.
2. Perbaharui informasi secara berkala
Pemasaran melalui website tidak berhenti begitu saja. Untuk dapat terus menjadi sumber informasi terpercaya, perlu pembaharuan secara berkala. Kesalahan pada informasi yang diposting dalam website dapat menimbulkan masalah dan menurunkan performa RS. Admin website RS harus tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi.
Misalkan pada kasus perubahan jadwal dokter pada postingan sebelumnya (MISINFORMASI BERUJUNG KEKECEWAAN PASIEN). Pada informasi website RS tersebut, tertulis bahwa praktik dokter anastesi dilakukan pada hari senin-jum’at pada pukul 09.00-12.00. Namun pada saat pasien datang ke RS, praktik dokter anastesi ternyata harus melalui perjanjian sebelumnya. Pada sisi lain, pasien telah mendaftar dan telah menunggu layanan dokter. Ini menunjukkan bahwa terjadi misinformasi yang disebabkan oleh informasi website yang tidak sesuai. Agar lebih jelas, berikut adalah tampilan website suatu RS yang menimbulkan misinformasi.
Tampilan website pada tangkap layar diatas, sangat berbeda dengan tampilan website RS di bawah ini. Tangkap layar website RS dibawah ini dengan jelas menambahkan informasi bahwa layanan dokter anastesi harus melalui perjanjian terlebih dahulu.
Pada informasi website RS di atas, pihak RS memberitahukan bahwa layanan dokter anastesi dapat dilayani pada haru senin-sabtu mulai pukul 10.00-12.00 dengan perjanjian. Dengan informasi ini, pasien akan langsung mengetahui bahwa layanan ini hanya ada apabila mereka menghubungi RS dan melakukan reservasi (perjanjian )terlebih dahulu.
3. Buat konsumen mudah menghubungi RS
Selain selalu memperbaharui informasi layanan kesehatan, RS perlu membuat konsumen mudah untuk menghubunginya. Upaya ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas reservasi secara online. Hal ini tentunya dapat mengurangi waktu bagian frontline untuk menerima telepon terkait reservasi layanan kesehatan, sehingga dapat fokus pada pekerjaan lain.