DUKUNGAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOAAN MAKANAN RS

Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai tujuan organisasi. Bagi seorang manajer layanan makanan, kemampuan leadership akan sangat mempengaruhi kinerja unit tersebut. Disamping itu, dukungan dari manajemen puncak level RS juga sangat dibutuhkan.
Peran kepemimpinan manajer unit layanan makanan di RS akan berdampak pada layanan makanan yang berkualitas dan pada akhirnya akan memicu kepuasan pasien.
Leadership for advancing food in hospitals[1],
Beberapa manajemen RS belum begitu fokus pada layanan makanaannya. Namun, melihat perkembangan terkini, penting bagai manajemen RS untuk mulai memperhatikan dampak makanan dan gizi yang disajikan unit layanan makanannya. Dukungan dari aspek sumber daya juga perlu diberikan manajemen puncak. Penekanan pada indikator kinerja utama yang terkait dengan makanan harus dipantau secara teratur, sehingga penting untuk melakukan perubahan dan perbaikan.
Sementara beberapa pemimpin RS mungkin masih melihat makanan sebagai utilitas, namun banyak juga pemimpin RS semakin menghargai pentingnya makanan bergizi yang harusnya diberikan untuk pasien, staf, dan komunitas mereka. Hal ini seperti yang ditulis oleh Alex Munter, Children’s Hospital of Eastern Ontario, “Makanan adalah bagian dari kesehatan dan penyembuhan”. Hal itu juga merupakan bagian penting dari kualitas perawatan dan bentuk perhatian.
Manajemen juga dapat membantu membuat profil pentingnya nutrisi yang sehat, baik di dalam maupun di luar RS. Studi CIHI (Commonwealth Fund) terbaru tentang kesehatan, yang dirilis pada 2017, menemukan bahwa dokter Kanada mendapat peringkat lebih tinggi (50%) daripada dokter dari negara lain dalam mendiskusikan pilihan gaya hidup dengan pasien mereka, termasuk nutrisi yang sehat. Di RS, dokter dan klinik lain seperti ahli gizi dapat melegitimasi pesan untuk mendukung makanan sehat, dan menganjurkan pengurangan makanan tidak sehat di kafetaria dan mesin penjual otomatis. Mereka juga berbicara tentang dampak dari faktor penentu sosial kesehatan, termasuk pendapatan dan lingkungan fisik, yang keduanya mempengaruhi pilihan makanan. Makanan sehat dan promosi kesehatan di RS juga dapat mendukung kesehatan di antara dokter yang sibuk. Hal ini pada gilirannya akan dapat mempromosikan gaya hidup sehat di antara pasien mereka.
Sebagian besar setuju bahwa dukungan kepemimpinan akan berkembang karena semakin banyak penelitian dan bukti mengenai nilai makanan dan gizi dalam pelayanan kesehatan. Pertanyaan yang terkait dengan makanan dan pengalaman pasien, nutrisi dan hasil pasien, sisa makanan RS, dan biaya makanan/hari (tergantung pada model layanan makanan), hanyalah beberapa area yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Dalam pengaturan ritel, penting juga untuk menunjukkan nilai dari setiap biaya makanan baru terkait makanan yang lebih sehat dalam konteks investasi pada kesehatan karyawan. Dampak dari pilihan makanan RS pada masyarakat juga perlu diperhatikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian tentang efektivitas dan efisiensi supply chain makanan lokal dan berkelanjutan menjadi sangat penting.
[1] Tracy Murphy, 2017, Role of food in hospitals