DAMPAK NON KEUANGAN COVID-19 TERHADAP ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Pemangku kepentingan utama dalam RCM layanan kesehatan ini adalah dokter, pasien, dan pembayar (www.medisysdata.com). Dokter dan pasien secara langsung merupakan bagian dari proses pengiriman perawatan, sementara pembayar berpartisipasi di dalamnya sebagai pendorong proses. Saat ini, wabah virus corona menimbulkan banyak tantangan bagi Revenue cycle management (RCM) layanan kesehatan seperti masalah penagihan dan pengkodean, tanggung jawab keuangan pasien dan alokasi sumber daya (www.medisysdata.com).
Dampak virus COVID-19 bagi RS dan organisasi pelayanan kesehatan tidak hanya pada RCM. Terkait dengan dampak COVID-19 terhadap organisasi pelayanan kesehatan, Kylander (2020)[1] menyoroti 3 hal yaitu; 1) top challenges for your healthcare revenue cycle, 2) other challenges providers are facing, & 3) how visit alternatives are helping. Tulisan ini akan membahas poin 2 & 3 mengacu pada tulisan Kylander.
Other Challenges Providers Are Facing
Tantangan lainnya yang dihadapi organisasi layanan kesehatan akibat COVID-19 adalah sbb;
- Practice-Wide Staff Shortages
Praktik kesehatan dan RS mengalami kekurangan staf dalam memenuhi kebutuhan layanan COVID-19. Hal ini menjadi kekhawatiran yang terus berkembang, bahwa RS dan praktik kesehatan tidak memiliki tenaga yang cukup untuk menghadapi peningkatan jumlah pasien yang masuk RS, baik untuk menjalani tes ataupun mencari perawatan. Petugas kesehatan berisiko terkena virus, serta kelelahan mental dan fisik untuk mendukung permintaan dan asupan pasien.
- Lack of Beds & Medical Supplies
Pengaruh luar biasa dari COVID-19 juga berdampak pada kekurangan staf, tempat tidur, ruang, dan sumber daya penting lainnya. Semua masalah ini menambah keparahan satu sama lain. Bahkan dengan peralatan perlindungan pribadi penuh, petugas kesehatan masih dapat terinfeksi saat merawat pasien dengan COVID-19. Untuk membantu profesional kesehatan dan RS, CDC di AS telah mengembangkan dua daftar periksa untuk mempersiapkan pasien yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19. Menentukan bagaimana mengalokasikan sumber daya tersebut dengan cara yang memenuhi permintaan, tetapi mencegah penghentian operasi merupakan tantangan besar.
How Visit Alternatives Are Helping
Meningkatkan akses ke perawatan dengan Telehealth hanyalah satu cara industri perawatan kesehatan untuk mempercepat diagnosis dan perawatan, serta membatasi risiko interaksi dari orang ke orang. Teknologi ini ada untuk membantu pasien berkonsultasi dengan penyedia mereka tanpa harus meninggalkan rumahnya atau mungkin menyebarkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitarnya. Menggunakan Telehealth untuk koordinasi perawatan dapat membantu melindungi pasien dan penyedia selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Hal yang dapat dilakukan untuk memastikan mereka siap menghadapi penyebaran dan pertumbuhan COVID-19 selanjutnya adalah mengambil langkah-langkah pencegahan dan antisipasi tantangan-tantangan ini dan bekerja melawannya.
[1] Kennedy Kylander, 2020, How COVID-19 Is affecting the healthcare revenue cycle and more
