STRATEGI MEMPERTAHAN TINGKAT BIAYA/PENGELUARAN & MENCEGAH PENGELUARAN YANG TIDAK PERLU

Pendahuluan
Cost containment strategies (CCS) merupakan strategi organisasi bisnis dalam mempertahankan tingkat pengeluaran/biaya dan mencegah pengeluaran yang tidak perlu. Dengan kata lain, CCS merupakan strategi dalam mempertahankan pengeluaran.biaya dan mencegah biaya non value added ativity dan mengelola biaya atas value added activity. Prinsip dari strategi ini adalah mengurangi pengeluaran/biaya untuk meningkatkan profitabilitas secara jangka panjang.
Terkait Cost containment strategies, Opdycke (2016)[1] dalam tulisannya mengungkapkan 2 hal yaitu; 1) Why is “cost-containment” the new buzzword for hr and healthcare?, & 2) The key to cost-containment
Why is “cost-containment” the new buzzword for hr and healthcare?
Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan telah menciptakan pasar bagi solusi teknologi untuk memerangi peningkatan biaya. Industri teknologi kesehatan secara keseluruhan telah menciptakan beberapa perangkat luar biasa untuk membantu orang mengakses informasi dan pelayanan kesehatan dengan cara baru. Dengan memanfaatkan teknologi kesehatan di semua pasar, harapan dan tujuannya adalah tidak hanya menciptakan penghematan biaya, tetapi juga memperluas akses dan meningkatkan transparansi. Masalahnya, konsumen layanan kesehatan atau pasien, seringkali memiliki kesulitan memahami kapan, di mana dan bagaimana mereka harus menggunakan teknologi baru ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, keterlibatan dengan teknologi baru ini cukup rendah.
The key to cost-containment
Keterlibatan adalah kunci untuk menghasilkan nilai aktual bagi pemberi kerja dan karyawan dalam cost containment strategies. Setelah memahami peningkatan keterlibatan dalam mendorong penghematan, maka kemudian dapat menggunakan 3 trend cost containment strategies dalam pelayanan kesehatan, yaitu:
- Price transparency
Mengapa harganya sangat mahal? Jika kita menganggap layanan kesehatan hari ini sebagai segitiga hubungan:
-
-
- Hubungan A ke B adalah Karyawan dengan Pemberi kerja
- Hubungan A ke C adalah Karyawan ke Perusahaan Asuransi
- Hubungan B to C adalah Pemberi kerja ke Perusahaan Asuransi
-
Masing-masing hubungan ini memiliki struktur rumit yang saling berkaitan. Hal ini dapat menimbulkan informasi harga yang kacau dan harga aktual yang tidak terlihat. Akibatnya, kurangnya transparansi harga, dan ketergantungan pada perusahaan asuransi untuk bernegosiasi dan membayar biaya dokter, mendorong sistem terputus, sehingga tidak dapat mengatur biaya. Karena semakin banyak orang memiliki akses ke asuransi, tanggung jawab pasien terus meningkat dan permintaan akan transparansi harga meningkat. Tetapi pasien tidak tahu bagaimana cara efektif menggunakan alat-alat ini dalam kombinasi dengan asuransi mereka.
- Telemedicine
Perawatan virtual bukanlah layanan baru, tetapi trend terbaru layanan telemedicine telah menjadi pemain besar. Dengan meningkatnya premi asuransi kesehatan (dan kontribusi pemberi kerja meningkat lebih dari 60% sejak 2004), pemberi kerja telah mengalihkan banyak beban biaya kepada karyawan mereka. Telemedicine adalah solusi yang dapat membantu memangkas biaya bagi pengusaha dan karyawan dengan menghindari klaim.
- Population health management
Big data telah hadir dalam layanan kesehatan program manajemen kesehatan populasi. Program-program ini melihat data demografis dan klaim untuk membantu memerangi biaya tinggi dalam mengobati penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Mereka juga dapat menginformasikan tentang strategi manajemen kasus untuk kondisi yang berasal dari masalah kesehatan utama tersebut.
Program ini dapat menjadi cara yang efektif dalam mengelola biaya jangka menengah hingga panjang, tetapi membutuhkan upaya untuk mengelola kasus yang rumit. Penghematan bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk direalisasikan dan dapat bergantung pada kerja sama masing-masing karyawan.
[1] Maria Opdycke, 2016, What Are Cost Containment Strategies?