CASH FLOW; STANDAR PELAPORAN & PROYEKSI KAS RS (Part 2)
Proyeksi Cashflow (Aliran kas)
Satu hal penting yang perlu selalu diperhatikan dan menjadi dasar dalam mengelola arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi kas yang dimiliki. Secara sederhana fungsi tersebut terbagi menjadi 3 yaitu :
- Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu relative singkat tanpa ada pengurangan investasi awal.
- Fungsi Anti Inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan daya beli di masa depan yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
- Capital Growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Melakukan proyeksi aliran kas sangat penting bagi suatu RS dalam mengelola kas yang dimiliki. Karena itu, melalui proyeksi aliran kas, manajemen RS dapat mengetahui:
- Jumlah dana yang dibutuhkan, baik kebutuhan jangka penjang maupun jangka pendek. Selanjutnya dapat diketahui kapan dana tersebut dibutuhkan,
- Durasi waktu (grace period) yang diperlukan oleh RS sebelum memulai cicilan pokok (bagi RS yang berencana meminjam uang ke bank),
- Kemampuan RS dalam melakukan pembayaran kewjiban bulanan.
Proyeksi aliran kas ini dapat disusun dengan periode tertentu. Misanya, per tahun, per bulan, pertiga bulan dll. Secara prinsip, semakin pendek interval yang dipakai, hasil proyeksi akan lebih baik. Namun, dalam melakukan proyeksi sangat membutuhkan usaha yang lebih besar dan data yang lebih rinci. Terkait dengan proyeksi aliran kas, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu. Pertama adalah aliran kas disusun dengan cash basis. Hal ini berbeda dengan laporan keuangan yang umumnya menggunakan accrual bisnis (pencatatan dilakukan pada saat transaksi terjadi). Sedangkan pada accrual basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dalam waktu terjadi pemindahan uang tunai.
Secara umum, langkah-langkah dalam penyusunan cash flow, adalah sb:
- Menentukan kas minimum,
- Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
- Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
- Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan anggaran kas final.
Untuk informasi mengenai proyeksi aliran kas RS, dapat melihat artikel terkait;
- PENGELOLAAN KAS DI RS (PART 1) dan (PART 2).
- MENGELOLA ALIRAN KAS DI RS
- PERAN STUDI KELAYAKAN BAGI INVESTOR & MANAJEMEN RS