BERBAGAI ISU TERKAIT MAKANAN RS (Part 2)

Pendahuluan
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang BERBAGAI ISU TERKAIT MAKANAN RS (Part 1). Dalam tulisan sebelumnya, dijelaskan terkait sejumlah masalah layanan makanan di RS, mengacu pada tulisan Murphy (2017)[1]. Karena pada tulisan sebelumnya telah mengangkat 3 poin (dari 5 poin) permasalahan layanan makanan di RS, maka tulisan ini akan mengangkat 2 poin sisanya mengacu pada tulisan tersebut, yaitu; local and fresh food, & retail food in hospitals.
Local and Fresh Food
Informan membahas minat yang terlihat di antara para manajer layanan makanan untuk meningkatkan jumlah makanan segar, musiman, dan mengurangi ketergantungan pada makanan pra-paket dan instan. Beberapa fasilitas tetap puas dengan makanan siap saji & rethermalization, beberapa puas dengan outsourcing, & yang lain menggunakan pen-dekatan kombinasi. Banyak RS sedang mengeksplorasi cara untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat, resep baru, & metode memasak & layanan yang inovatif. Dalam beberapa kasus, staf layanan makanan terlibat lebih banyak dalam persiapan makanan, & hal ini dapat meningkatkan keterlibatan & kepuasan staf, namun mem-butuhkan pengembangan keterampilan. B.C.’s Interior Health Authority memperkirakan bahwa 25% dari produk yang mereka beli ditanam secara lokal, tergantung pada ketersediaan musiman. Angka itu naik hingga 30% jika roti dan susu dimasukkan.
Salah satu cara untuk menambah jumlah makanan segar di RS adalah dengan mendesain ulang menu dan mengidentifikasi makanan lokal musiman yang tersedia. Banyak RS mencari sumber dan menggunakan makanan olahan minimal, dan banyak manajer layanan makanan ingin menunjukkan nilai makanan lokal. Seperti dicatat oleh salahsatu informan, administrasi dan kepemimpinan RS perlu memahami bahwa akan membutuhkan waktu dan sumber daya untuk menarik diri dari model pengadaan makanan yang dominan saat ini, dan pasti akan ada hambatan dalam prosesnya. Beberapa orang yang diwawancarai mencatat bahwa sumber makanan lokal kemungkinan memiliki dampak berbahaya yang lebih sedikit pada lingkungan, dampak yang lebih positif pada ekonomi lokal, dan dapat mengakibatkan pasien menerima makanan segar dengan nilai gizi yang lebih baik daripada beberapa makanan impor.
Greenbelt Fund Ontario, sebuah program hibah yang didukung oleh Ontario Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs, mendukung dan meningkatkan kelayakan, integritas, dan keberlanjutan pertanian di Greenbelt dan provinsi tersebut. Dana ini mendukung RS Ontario untuk memasukkan lebih banyak makanan lokal dalam penawaran mereka. Tips dari beberapa RS ini meliputi:
-
- Fokus pada kualitas vs kuantitas. Tawarkan porsi yang mencerminkan kebutuhan nutrisi dan energi dari populasi yang menua.
- Buat koneksi antara makanan dan pelanggan. Biarkan pelanggan tahu bahwa mereka makan daging sapi atau kentang lokal (letakkan di menu).
- Identifikasi semua tingkat organisasi (saat ingin memasukkan lebih banyak makanan lokal).
- Jangan takut untuk bergerak lambat. Konsolidasikan kemenangan & terus bergerak.
- Bekerjasama dengan GPO.
- Tingkatkan kesadaran pemasok. Kenali pemasok makanan lokal dan ajak mereka untuk menjadi bagian dari proses perubahan di fasilitas.
Saat ditanya apa yang harus dilakukan oleh produsen makanan lokal untuk mendukung lebih banyak makanan lokal yang berkelanjutan dalam perawatan kesehatan, informan menanggapi bahwa produsen makanan lokal harus belajar tentang bagaimana fungsi sistem makanan perawatan kesehatan & pembelian makanan, & ajukan pertanyaan pada GPO. Mereka mungkin perlu mencari insentif untuk meningkatkan atau berkolaborasi dengan produsen lokal lainnya (dalam koperasi makanan atau pusat makanan untuk distribusi & pemasaran) untuk memenuhi kebutuhan pasokan RS & memastikan konsis-tensi produk. Produsen lokal harus memenuhi standar keterlacakan keamanan pangan yang dirancang terutama untuk supply cahin global. Ini merupakan bagian yang membu-tuhkan perubahan dalam praktik & kebijakan pengadaan yang dapat mendukung inovasi skala yang sesuai. Informan juga menyarankan agar produsen lokal menceritakan ten-tang apa yang mereka lakukan & bagaimana kontribusinya pada komunitas & kesehatan masyarakat. RS juga akan mendapat manfaat dari daftar makanan lokal. GPO & distributor makanan dapat menambah nilai dengan membuat & mempertahankan daftar ini, karena RS umumnya tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya.
Beberapa orang yang diwawancarai juga menyebutkan resistensi antibiotik sebagai masalah keamanan pangan dan kesehatan manusia. Penggunaan antibiotik yang berlebihan secara sistemik di pertanian meningkatkan resistensi antibiotik di antara bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Beberapa informan menyarankan agar RS & pemangku kepentingan sistem kesehatan lainnya harus menye-rukan pemberhentian praktik pertanian ini. Ini memberikan peluang bagi rumah sakit untuk mencari daging bebas antibiotik sebagai bagian dari inisiatif penatalayanan antimikroba mereka, namun harga dan ketersediaan dapat menjadi tantangan. Upaya yang dikeluarkan oleh para pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan ini diharapkan bernilai, mengingat dampak patogen yang resisten terhadap antimikroba dan dorongan untuk mengatasi masalah ini.
Retail food in hospitals
Makanan sehat di RS tidak hanya menyangkut pasien, tetapi juga staf, pengunjung, dan masyarakat sekitar. Banyak RS berupaya meningkatkan nilai gizi dari penawaran makanan eceran di kafetaria, toko cenderamata, mesin penjual otomatis, dan waralaba di tempat. Sebagai contoh, 20 rumah sakit di wilayah Champlain Eastern Ontario telah menandatangani Healthy Foods in Hospitals Program di RS . Program ini didasarkan pada standar gizi, yang dibuat oleh ahli gizi dari RS & kesehatan masyarakat. RS dapat memodelkan nutrisi yang baik melalui layanan makanan, serta membantu meningkatkan lingkungan makanan secara internal dan eksternal.
[1] Tracy Murphy, 2017, Role of food in hospitals