BERBAGAI FAKTA TERKAIT BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DI AS (Part 1)

Pendahuluan
Peningkatan biaya pelayanan kesehatan sangat berdampak pada berkurangnya kemampuan membayar pasien. Menurut Amadeo (2019)[1], pada 2013 terdapat 56 juta orang di AS yang mengalami kesulitan dalam membayar biaya terkait perawatan kesehatan. Jumlah tersebut merupakan satu dari lima orang dewasa Amerika. Dari jumlah tersebut, 10 juta orang telah memiliki asuransi kesehatan untuk menutupi sebagian besar biaya perawatannya.
Tulisan ini akan mengangkat berbagai fakta terkait biaya pelayanan kesehatan di AS mengacu pada tulisan Amadeo (2019), yaitu; Consequences of High Health Care Costs, Cause of Bankruptcy, Waste, Heavy Use of Emergency Rooms by the Poor, Medical Errors, Most Expensive Diseases, A Small Percent of the Population Contribute Most of the Costs, Prescription Drug Costs, & Fraud.
Consequences of High Health Care Costs
Fakta menunjukkan bahwa 73% pasien yang mengalami kesulitan membayar tagihan medis, harus berhemat pada belanjaan, pakaian atau sewa. Sedangkan 60% lainnya harus menghabiskan tabungannya. Bahkan, lebih dari 40% harus bekerja ekstra untuk membayar tagihan. Sedangkan satu dari empat orang harus mengurangi konsumsi obat resep mereka. Sebagai contoh, satu orang tidak dapat membayar $ 1.200 sebulan untuk insulinnya. Akibatnya, orang tersebut mengurangi dosisnya, dan diabetesnya memburuk.
Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan memaksa 34% pasien untuk membayar hutang kartu kredit berbunga tinggi. Sedangkan 15% lainnya harus mengambil pinjaman lain, sementara 13% meminjam dari pemberi gaji. Orang-orang ini bukan tidak mampu yang biasanya dilindungi oleh Medicaid. Dua pertiga dari orang-orang tersebut adalah pemilik rumah dan tiga perlima adalah lulusan perguruan tinggi. Mereka adalah orang Amerika kelas menengah yang dipukul dengan biaya pengobatan besar dan tak terduga. Mereka yang memiliki asuransi swasta rata-rata memiliki tagihan $ 17.749 per keluarga. Sedang mereka yang kehilangan asuransi selama proses perawatan mendapatkan tagihan $ 22.658. Sedangkan mereka yang tidak memiliki asuransi mendapatkan tagihan paling banyak, yaitu $ 26.971 per keluarga.
Cause of Bankruptcy
Pada 2015, Kaiser Family Foundation menemukan bahwa ada 1 juta orang dewasa yang menyatakan kebangkrutan karena medis. Mereka bangkrut karena hutang kartu kredit atau hutang lain yang belum dibayar. Sebuah studi Nerdwallet 2013 menemukan bahwa hampir 30% telah memaksimalkan kartu kredit mereka, sementara 8% terpaksa bangkrut karena penyakitnya dan membuat mereka kehilangan pekerjaan. 78% dari mereka memiliki asuransi kesehatan yang gagal menutupi semua tagihan mereka. 60 persen merasa dikecewakan oleh asuransi swasta, namun bukan Medicare atau Medicaid.
Namun bagaimana dengan mereka yang memiliki asuransi tetapi berakhir dengan begitu banyak tagihan? Banyak tagihan yang hilang dan macet saat perusahaan asuransi menolak klaim atau membatalkan polis begitu mereka sakit. Bahkan setelah adanya Obamacare, banyak yang tidak siap untuk pengantian yang tinggi dan pembayaran asuransi bersama. Pada 2017, 31%-nya merasa kesulitan dalam membayar tagihan. Menurut penelitian Kaiser Family Foundation, nilai ini naik dari 24 persen pada 2015. Demikian pula, pada tahun ini tinggkat penggantian terlalu tinggi, yaitu 43 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 34 persen pada 2015.
Waste
Sebanyak 30% pengeluaran pelayanan kesehatan terbuang sia-sia. Layanan yang tidak perlu, seperti pemberian antibiotik yang berlebihan, menghabiskan $ 210 miliar setiap tahun. Biaya administrasi untuk dokumen menambah $ 190 miliar. Dan staf penagihan harus memproses klaim yang berbeda untuk masing-masing dari ratusan paket asuransi yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah pembayaran yang tidak tepat dari Medicare, Medicaid, dan Children's Health Insurance Program.
Biaya karena kecurangan sebanyak $ 200 miliar selama setahun. Ini termasuk penyalahgunaan obat resep penghilang rasa sakit. U.S. Center for Disease Control memperkirakan bahwa 12 juta orang dewasa menggunakan obat resep untuk alasan nonmedis pada 2010.
[1] kimberly Amadeo, 2019, Health Care Costs Facts