BAGAIMANA MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS YANG MEMILIKI TINGKAT VALIDITAS YANG BAIK?

Pendahuluan
Laporan keuangan Puskesmas merupakan laporan kinerja keuangan Puskesmas pada periode akuntansi tertentu. Karena itu, biasanya laporan keuangan akan digunakan sebagai dasar dalam menilai kinerja keuangan. Penilaian tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak internal seperti pemilik dan manajemen, namun juga pihak eksternal, di antaranya adalah investor, pemerintah, kreditor, dll. Oleh karena itu, laporan keuangan harus valid & akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Laporan keuangan yang akurat adalah laporan keuangan yang memiliki tingkat validitas baik. Validitas laporan keuangan merupakan ukuran seberapa jauh ketepatan dan keaslian suatu data atau proses, mulai dari terbentuknya transaksi sampai pengolahannya menjadi laporan keuangan. Oleh karena itu, tingkat validitas laporan keuangan sangat penting.
Menyusun Laporan Keuangan Puskesmas Agar Memiliki Validitas yang Baik
Dalam upaya menyusun laporan keuangan dengan tingkat validitas yang baik di Puskesmas, dapat dilakukan dengan beberapa cara sbb;
- Menata manual sistem akuntansi
Sistem akuntansi manual juga dapat meningkatkan validitas laporan keuangan. Manual sisitem akuntansi berisi kebijakan akuntansi, prosedur (flowchart), serta kode akun. Sistem akuntansi yang memadai dapat membantu jalannya proses akuntansi, karena akan tercipta konsistensi dari proses pelaporan keuangan.
- Mereview laporan keuangan
Review ini dilakukan apabila sudah pernah membuat laporan keuangan pada periode sebelumnya. Manajemen harus meninjau dan mengevaluasi semua komponen yang terdapat dalam laporan keuangan. Komponen ini dapat berupa persediaan, aset tetap, biaya, dll. Hal ini dilakukan dengan mengecek kesesuaian data yang masuk dalam laporan keuangan dengan ketersediaan secara fisik yang terdapat dilapangan. Misalkan dalam pengecekan aset tetap, maka perlu ditinjau apakah terdapat aset yang sudah dijual atau sudah tidak terpakai namun datanya belum dihapuskan ? Apakah terdapat aset baru yang belum dimasukkan dalam data aset Puskesmas ? Dll. Keakuratan data laporan keuangan dengan keadaan lapangan yang sebenarnya, mencerminkan laporan keuangan yang valid. Selain untuk membantu menunjang tingkat akurasi data laporan keuangan, kegiatan review laporan keuangan juga membantu pengendalian aktivitas operasional di Puskesmas.
- Proses akuntansi
a. Proses akuntansi secara manual
Proses akuntansi manual merupakan proses pengolahan data menjadi laporan keuangan, yang dilakukan tanpa bantuan aplikasi software. Proses manual ini membutuhkan SDM akuntansi yang banyak dan kompeten, dukungan sistem akuntansi dan data yang memadai, serta memerlukan waktu pengerjaan yang lama.
b. Proses akuntansi dengan menggunakan software khusus akuntansi
Puskesmas BLUD, wajib membuat laporan keuangan yang mengacu pada PERMENDAGRI 61 2007, yang terdiri dari dari; Neraca, LO, LAK, LPE, Catatan atas laporan keuangan. Karena Puskesmas BLUD merupakan SKPD PEMDA, maka secara otomatis Puskesmas BLUD juga harus menyajikan laporan keuangan dengan akuntansi manual mengacu pada PP 71 tahun 2010 & PERMENDAGRI 64 2013. Laporan keuangan Puskesmas sebagai SKPD meliputi Neraca, LO, LRA, LPE, Catatan atas laporan keuangan. Artinya, walaupun Puskesmas BLUD, tetapi karena merupakan SKPD PEMDA maka Puskesmas tersebut harus menggunakan konsep akuntansi akrual plus Laporan Realisasi Anggaran.
Saat ini, banyak sofware akuntansi yang telah berkembang dan beredar. Seperti Zahir, Myob, Accurate, dll. Namun kebanyakan dari software tersebut hanya dapat mampu menghasilkan laporan keuangan akrual standar (Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas). Dalam konteks laporan keuangan Puskesmas, yang dibutuhkan adalah software yang dapat menyajikan laporan keuangan berbasis akrual tanpa meninggalkan basis kas, khususnya dapat menyajikan LRA. Artinya, software akuntansi tersebut dapat menyajikan neraca, LO, LPE, LAK, dan LRA secara bersamaan. Sehingga proses penyusunan laporan keuangannya berlangsung cepat, tidak membutuhkan SDM yang banyak, namun memiliki tingkat validitas yang baik.