BAGAIMANA INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN BELAJAR DARI INDUSTRI LAINNYA DALAM MENCIPTAKAN PRODUK/JASA YANG BERBIAYA RENDAH? (Part 4)

Strategi Bersaing Menurut Porter
Strategi sangat diperlukan organisasi bisnis agar mampu bertahan dan berkembang. Terkait dengan hal tersebut, salahsatu strategi yang sering digunakan adalah Competitive strategy atau strategi bersaing. Salah satu konsep strategi bersaing yang sangat popular yang dikemukakan oleh Michael E. Porter adalah konsep strategi generik. Porter membagi strategi ini menjadi;
- Cost Leadership Strategies (strategi kepemimpinan biaya)
Strategi ini digunakan dengan tujuan agar organisasi bisnis mendapatkan manfaat kepemimpinan biaya rendah. Strategi ini dilakukan dengan menekankan produksi produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga.
- Differentiation Strategies
Strategi deferensiasi berusaha untuk menciptakan produk/jasa yang memiliki keunikkan tersendiri disbanding produk pesaing. Untuk menciptakan diferensiasi produk erat dengan berapa tambahan yang harus dilakukan agar orang dapat mengetahui bahwa produk itu berbeda dengan produk lainnya. Karena itu, menciptakan diferensiasi produk dapat dikatakan perlu biaya yang besar.
- Focus Strategies (Strategi Fokus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi deferensiasi.
Apa yang Bisa Diambil dari Konsep Strategi Berbiaya Rendah?
Konsep strategi berbiaya rendah menurut Kumar (2006)[1] sama dengan strategi kepemimpinan biaya menurut Porter. Beberapa hal menarik yang dapat disimpulkan dari tulisan Kumar selanjutnya akan disajikan berikut.
1. Jangan mengabaikan pesaing berbiaya rendah
Mengabaikan saingan berbiaya rendah adalah kesalahan.
2. Keberlanjutan Bisnis Berbiaya Rendah
Perusahaan yang berhasil mempertahankan harga rendah, menggunakan beberapa strategi. Mereka hanya fokus pada satu atau beberapa segmen konsumen, memberikan produk dasar atau satu manfaat lebih baik daripada yang dilakukan pesaing, dan mereka melakukannya setiap hari dengan harga rendah dan operasi yang memadai untuk menekan biaya.
3. Kerangka kerja menanggapi pesaing berbiaya rendah
Saat perusahaan menemukan pesaing berbiaya rendah, manajemen harus mengevaluasi apakah pesaing tersebut akan mengarah pada segmen pasar yang sama atau tidak. Jika mengarah ke segmen yang tidak kita layani, maka tidak perlu khawatir. Gambar berikut adalah kerangka kerja dalam menanggapi saingan berbiaya rendah.
Kerangka kerja untuk Menanggapi Saingan Biaya Rendah (Kumar, 2016)
4. Strategi Diferensiasi yang sukses
Mengacu pada penelitian Kumar (2006), terdapat tiga kondisi yang menentukan kesuksesan strategi deferensiasi;
- Smart businesses don’t use these tactics in isolation.
- Companies must be able to persuade consumers to pay for benefits.
- Companies must bring costs and benefits in line before implementing it.
5. Strategi Ganda
Implementasi strategi ganda (menggunakan strategi berbiaya rendah & strategi diferensiasi secara bersamaan) akan memberikan hasil hanya ketika operasi berbiaya rendah diluncurkan secara ofensif untuk menghasilkan uang, bukan sebagai taktik defensif murni untuk menyingkirkan saingan biaya rendah.
6. Switching to Conquer
Jika tidak ada sinergi antara bisnis tradisional dan berbiaya rendah, perusahaan harus mempertimbangkan dua opsi lain: 1) Beralih dari menjual produk ke solusi penjualan, 2) mengubah diri menjadi pemain berbiaya rendah.
[1] Nirmalya Kumar, 2006, Strategies to Fight Low-Cost Rivals