ANDA BERTANYA, KAMI MENJAWAB
1. Bagaimana cara mengurangi biaya penyimpanan yang besar?
|
Biaya penyimpanan terjadi karena adanya penumpukkan persediaan dalam jumlah besar. Karena itu membutuhkan tempat penyimpanan (gudang) dan secara otomatis akan menyebabkan biaya penyimpanan menjadi besar. Ada 3 cara untuk mengurangi biaya penyimpanan yang besar, yaitu; 1. Menerapkan manajemen persediaan secara tepat Penerapkan metode EOQ misalnya, akan menyeimbangkan biaya penyimpanan & biaya pemesanan. Nantinya, persediaan akan dibeli apabila telah mendekati stok minimal, sehingga tidak akan mengakibatkan penumpukkan persediaan. 2. Menerapkan SIM (SIM-Persediaan) terintegrasi Apabila RS mengembangkan SIM-persediaan maka semua konsep & kebijakan manajemen persediaan harus masuk di dalam sistem. Stok minimal, lama pengiriman barang, dll harus masuk dalam data sistem untuk setiap item persediaan. Dengan mengembangkan SIM- persediaan dengan baik, maka penumpukkan persediaan tertentu akan langsung terlihat sehingga manajemen dapat langsung mengambil langkah antisipatif. Pada akhirnya, penumpukkan persediaan yang berujung pada pembengkakan biaya penyimpanan tidak akan terjadi. 3. Menerapkan konsep JIT (lihat berbagai tulisan sebelumnya) |
2. Kesulitan seperti apa yang akan dijumpai, saat melakukan stock opname persediaan?
|
Dalam melakukan stock opname, berikut adalah kendala yang sering terjadi : 1. Keseragaman dan konsistensi satuan volume. Salah satu penyebabnya tidak ada keseragaman dan konsistensi satuan volume adalah pola penjualan obat yang sering berbeda. Obat yang sama dapat dijual dengan resep di unit farmasi dengan satuan roll, namun dalam unit/ruangan, obat tersebut dijual dalam hitungan CM. Oleh karena itu, manajemen harus membuat kebijakan mengenai penerapan satuan volume pada setiap item BHP/obat. 2. Penjualan (billing system) yang belum terintegrasi dengan persediaan. Sebagian besar RS belum menggunakan billing system yang terintegrasi. Pencatatannya masih banyak yang menggunakan excel. Hal ini dapat memicu ketidaksesuaian data pembukuan dengan perhitungan obat secara fisik. Dalam billing system yang terintegrasi, transaksi penjualan obat sudah langsung mengurangi stock persediaan item obatnya. 3. Banyaknya unit terkait dan waktu pelaksanaan stock opname. Dalam RS, keberadaan obat/BHP tidak hanya dalam satu tempat, namun tersebar di berbagai unit. Selain itu, perputaran transaksi obat juga berjalan cepat. Hal ini memicu waktu pelaksanaan stock opname yang lama dan sulit. 4. Penggabungan data Data stock opname masing-masing unit harus direkap dan digabungkan. Apabila salah satu dari tiga kendala di atas terjadi, proses penggabungan data akan terhambat. Hasil dari stock opname menjadi tidak valid dan dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada artikel Permasalahan dalam Stock Opname Di RS |
3. Apa pengaruh tingkat perputaran aktiva yang rendah terhadap suatu organisasi?
|
Tingkat perputaran yang rendah bagi suatu organisasi, dapat diartikan sebagai berikut : 1. Penggunaan aktiva tetap yang belum maksimal. Artinya, terdapat aktiva tetap yang belum digunakan sesuai fungsinya. Hal ini dapat terjadi karena mungkin aktiva tetap yang digunakan sudah tidak berfungsi dengan baik, atau kurangnya pemanfaatan aktiva tetap tersebut. 2. Kesalahan dalam menginvestasikan dana pada aktiva tetap tersebut. Hal ini dapat berupa kesalahan pemilihan aktiva tetap yang dibeli. Artinya, aktiva tetap yang dibeli tidak mendukung kegiatan operasional. 3. Perlunya pergantian aktiva tetap yang lebih modern. Rendahnya tingkat perputaran aktiva tetap berkaitan dengan volume penjualan. Aktiva tetap yang sudah tertinggal kemajuan teknologi akan menghambat proses operasional, sehingga tingkat penjualan akan terpengaruh. 4. Investasi aktiva tetap terlalu banyak. Terlalu banyak menginvestasikan aktiva tetap akan berdampak pada kurang baiknya aktiva tersebut apabila tidak dimanfaatkan secara optimal. Aktiva tetap yang banyak akan menimbulkan biaya penyusutan yang besar pula. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada artikel Tingkat Perputaran Aktiva Tetap. |